NYATANYA.COM, Tangerang – Pemerintah menerima kedatangan Vaksin AstraZeneca tahap ke-190 dan 192 sebanyak 3.182.400 dosis di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, Banten pada Sabtu (8/1/2022) malam.
Berdasarkan pantauan infopublik.id langsung dari Bandara Soetta, Vaksin AstraZeneca donasi dari Covid-19 Vaccines Global Access (COVAX) Facility tersebut, tiba di Bandara Soetta sekitar pukul 22.30 WIB. Dibawa menggunakan Maskapai Emirates bernomor penerbangan EK358 di Terminal 3 Internasional.
Awal tahun 2022, pemerintah langsung menggeber kedatangan vaksin. Vaksin yang datang ini akan segera didistribusikan secara proporsional ke daerah-daerah yang membutuhkan, dalam rangka program vaksinasi nasional.
Pemerintah telah mencanangkan bahwa program vaksinasi ini akan terus dipercepat dan diperluas hingga ditargetkan akan bisa rampung pada tahun ini. Karena itu, kedatangan vaksin secara terus menerus menjadi sangat penting demi menjaga stok agar program vaksinasi dapat berlangsung secara lancar.
Di samping itu, pemerintah juga terus mengimbau kepada masyarakat yang belum divaksinasi, untuk segera divaksinasi. Jangan ragu dan menunda vaksinasi hanya karena mendengar isu atau kabar tidak benar yang beredar.
Pemerintah memastikan vaksin aman dan berkhasiat, proses vaksinasinya dilakukan dan diawasi secara ketat, dan telah disiapkan juga antisipasi kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI).
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny Gerard Plate, mengatakan, pemerintah terus menggalakkan program vaksinasi pada berbagai kelompok usia dan segera memulai pemberian vaksinasi penguat atau booster.
Menurutnya, dengan vaksinasi yang masif, kekebalan komunal bisa tercapai sehingga masyarakat lebih terlindungi, terutama sebagai antisipasi varian mutasi baru Omicron.
Untuk meningkatkan sasaran tersebut, pemerintah juga telah memulai vaksinasi untuk anak 6-11 tahun sejak Desember 2021 lalu dan akan menerapkan vaksin booster mulai 12 Januari mendatang.
“Ini adalah kerja besar melibatkan perjuangan dan dukungan berbagai pihak dari pusat hingga daerah, termasuk para pembuat opini publik seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, kalangan akademisi. Yang terpenting, peran aktif masyarakat,” ujar Menkominfo.
Tak lupa, Menkominfo juga mengimbau masyarakat untuk selalu bijak bermobilitas guna menekan potensi penyebaran virus Omicron.
Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah telah memutuskan memperketat pintu masuk ke Indonesia.
Varian Omicron memiliki tingkat penularan yang jauh lebih cepat dibandingkan varian Delta. Sejak ditemukan pertama kali pada 24 November 2021 di Afrika Selatan, kini Omicron telah terdeteksi dilebih dari 110 negara dan diperkirakan akan terus meluas.
Dilevel nasional, pergerakan Omicron juga terus meningkat sejak pertama kali dikonfirmasi pada 16 Desember 2021.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendorong daerah untuk memperkuat kegiatan 3T (Testing, Tracing, Treatment), aktif melakukan pemantauan apabila ditemukan cluster-cluster baru Covid-19.
Kemudian dengan segera melaporkan dan berkoordinasi dengan pusat apabila ditemukan kasus konfirmasi Omicron di wilayahnya.
Kewaspadaan individu juga harus terus ditingkatkan untuk menghindari potensi penularan Omicron.
Protokol kesehatan 5M dan vaksinasi harus berjalan beriringan sebagai kunci untuk melindungi diri dan orang sekitar dari penularan Omicron.
(*/N1)
Sumber: InfoPublik.id