NYATANYA.COM, Ternate – Kondisi cuaca di Wilayah Maluku Utara hingga saat ini masih sering terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akibat adanya fenomena alam La Nina sehingga memicu terjadi cuaca ektrim.
Akibat pengaruh La Nina ini wilayah Maluku Utara yang sudah memasuki musim kemarau sepanjang tahun ini diprediksi tidak akan ada musim kemarau.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate melalui Sub Koordinator Data dan Informasi Setiawan Sri Raharjo, Selasa (23/8/2022) mengatakan, sudah diidentifikasikan untuk wilayah Maluku Utara tidak akan terjadi musim kemarau tetapi hujan sepanjang tahun.
Ini juga sesuai dengan hasil rapat perkiraan musim yang dilakukan di Mataran Nusa Tenggara Barat sekaligus konsolidasi nasional dan melihat potensi untuk wilayah Maluku Utara pada beberapa tempat tidak mengalami musim kemarau.
”Ada beberapa tempat dapat terjadi musim kemarau tetapi pada akhir Agustus atau awal September 2022 mendatang,” ujar Setiawan Sri Raharjo.
Secara umum untuk wilayah Maluku Utara hampir 70 persen kata Setiawan Sri Raharjo, diidentifikasikan tidak terjadi musim kemarau.
Karena itu perlu diwaspadai pada akhir November dan awal Desember 2022 hingga Januari awal kemungkinan besar terjadi pengurangan uap air di wilayah Maluku Utara sebagai timbal balik dari proses perubahan iklim sehingga La Nina masih kuat di wilayah Maluku Utara.
Dengan kondisi cuaca yang sering terjadi ektrim akibat masih adanya pengaruh La Nina diharapkan masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati terutama kepada masyarakat yang sering melakukan aktivitas di laut karena dikhawatirkan pula adanya gelombang tinggi.
(*/N1)