NYATANYA.COM, Yogyakarta – Bendungan Bener di Purworejo, Jateng merupakan Mega Proyek Strategis Nasional (PSN). Bendungan Bener digadang-gadang bakal menjadi salah satu bendungan tertinggi ke-2 di ASEAN. Namun demikian, dalam pembangunannya diperlukan bermacam material, salah satunya andesit.
Dan lokasi tambang andesit (quarry) telah ditetapkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Tepatnya di Desa Wadas Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo. Bendungan ini nantinya dipastikan akan membawa banyak manfaat untuk Purworejo. Bahkan Bupati Purworejo H Agus Bastian SE pun mengakui akan besarnya manfaat serta keunggulan adanya Bendungan Bener.
Demikian pula dengan penggalian batu andesit sebagai bahan materialnya. Dimana lokasi bekas galian itu nantinya juga mampu menjadikan Wadas sebagai destinasi wisata menarik di Indonesia dan Jateng khususnya.
“Lokasi penambangan tidak akan dieksploitasi begitu saja, namun ada recovery. Usai dilakukan penambangan akan dilakukan reklamasi. Dibangun tempat wisata dengan beragam fasilitas bagi publik. Areanya akan kembali menjadi hijau dengan tanaman pohon-pohon perindang. Pengelolaan tempat wisata itu juga diserahkan kepada masyarakat setempat,” terang Agus Bastian di Kompleks Kantor Bupati Purworejo beberapan waktu lalu.
Sementara, Perwakilan BBWS Yosiandi juga mengungkapkan jika kawasan Quarry Wadas nantinya akan direklamasi atau dikelola kembali, agar kawasan yang sudah ditambang dapat digunakan untuk peningkatan potensi wisata. Nantinya lokasi quarry diproyeksikan dapat dijadikan ruang terbuka, seperti pembangunan rest area atau tempat wisata lainnya.
“Jarak 10 km dari Desa Wadas hingga Bendungan Bener juga merupakan wilayah yang nantinya dapat dikembangkan, salah satunya adalah dengan mengembangkan pariwisata di Wadas,” terangnya, Rabu (22/9/2021).
Sedangkan, penggalian batu jauh dari pemukiman warga. Jadi sudah barang tentu ada jarak aman antara lokasi penggalian dengan pemukiman. Antara lokasi penggalian dan pemukiman adalah bukit, sehingga sangat aman tidak menimbulkan dampak apapun bagi kelangsungan hidup warga setempat.
“Perlu diketahui juga, bahwa metode yang digunakan untuk menggali juga menggunakan metode yang dapat mencegah terjadinya longsoran. Dengan metode ini, isu permasalahan perusakan lingkungan diharapkan tidak akan terjadi,” urainya. (N2)