NYATANYA.COM, Gayo Lues – Situasi dan kondisi sebagian besar wilayah vital di Kabupaten Gayo Lues hancur total dan nampak berantakan, akibat hantaman banjir bandang dan tanah longsor.
Akses masuk ke Gayo Lues dari arah Medan-Kutacane sempat Lumpuh total selama dua hari Sabtu – Minggu (16-17/4/2022). Hal ini terjadi akibat curah hujan dengan intensitas tinggi terjadi selama sepekan.
Sebelumnya pada Sabtu (16/4/2022) wilayah permukiman penduduk di Kampung Badak Kecamatan Dabun Gelang terendam banjir, ketinggian air mencapai 3 meter.
Akibat derasnya hantaman Banjir bandang tersebut sejumlah tanggul penahan tebing hancur dan Air Bah menyapu rumah rumah penduduk dipusat Kota Kecamatan tersebut.
Banjir dan longsor yang merendam sejumlah fasilitas umum dan rumah penduduk telah meninggalkan sisa sia material lumpur, kayu dan bebatuan, hal ini juga melanda ratusan hektar sawah dan lahan pertanian penduduk, sebagian besar hancur dan tertimbun.
Dihimpun dari berbagai sumber, saat ini terkait bencana tersebut hampir merata di setiap titik rawan bencana yang ada di Kabupaten Gayo Lues, hanya saja tingkat kerusakannya yang berbeda-beda.
Diprediksi ini adalah banjir terparah yang terjadi diwilayah dataran tinggi Gayo Lues, sejak sepuluh tahun terakhir.
Kecamatan yang paling parah mengalami keruskan adalah Blangkejeren, Dabun Gelang, Putri Betung, Tripe Jaya, Blang Jerango, malahan Kawasan Wisata Kampung Inggris Agusen disapu banjir Bandang, yang tersisa hanya bebatuan, pasir dan gelondongan.
Dipastikan masih banyak fasilitas yang rusak, karena hampir seluruh sungai besar dan kecil di Kabupaten Gayo Lues serentak meluap, dan beberapa tanggul jebol dan masih banyak yang belum terdeteksi karena beberapa daerah terisolir akibat ruas jalan yang terputus.
Menurut informasi pihak BPBD Kabupaten Gayo Lues tengah mendata dan mengumpulkan informasi daerah mana saja yang rusak parah dan ringan, wilayah mana saja yang butuh penanganan darurat, namun untuk korban jiwa hingga saat ini belum ada laporan.
Merilis dari Informasi yang sudah masuk pusat bencana terparah terjadi di Kecamatan Dabun Gelang dengan pusat bencana mulai dari Kampung Badak, Leme, Kendawi hingga masuk Kecamatan Rikit Gaib, dan sebagian wilayah Kecamatan Pantan Cuaca, Terangun, Tripe Jaya dan sebagian Blang Jerango dan Kecamatan Kutapanjang.
Sementara untuk ruas jalan Kabupaten dan Jalan Provinsi kerusakan terparah terjadi banyak titik di Kecamatan Blangkejeren dan Putri Betung, hingga lintas Kutacane – Medan.
Kerusakan di sebagian badan jalan, selebihnya tertimbun longsor di banyak tempat. Saat ini untuk jalur Kutacane – Medan, sudah berjalan normal dan beberapa alat berat stanby di lokasi bencana.
Menurut pihak BPBD Gayo Lues, saat ini pihaknya masih menunggu informasi dari beberapa Kecamatan tentang apa saja fasilitas yang rusak dan hancur dan wilayah mana saja yang butuh penanganan darurat.
“Setelah data masuk akan segera kita informasikan kepada rekan-rekan Jurnalis. Total kerugian sementara mencapai ratusan Milyar,” jelas pihak BPBD.
Dijelaskan, untuk Kecamatan Blangkejeren, dan Putri Betung dengan pusat bencana di Kampung Agusen, Karang Anyar, Tetumpun dan di sekitar perbatasan antar Kecamatan Blangkejeren dan Putri Betung.
Banjir juga menyapu beberapa daerah pinggiran kota seperti Kampung Lempuh, Raklunung, Penampaan, Tebukit Bacang, dan beberapa tempat lainnya yang sudah menjadi langganan banjir.
Sementara hasil pendataan lainnya hampir semua sungai kecil yang bermuara ke sungai Besar juga mengalami peningkatan debit air bahkan sebagian meluap dan mengeruk dasar sungai.
Diperkirakan hampir semua anak sungai tersebut mengalami pengikisan di bagian dasarnya, sehingg ini bisa menjadi ancaman besar dan serius bagi Kabupaten Gayo Lues, jika tidak cepat diperbaiki dan diantisipasi dengan merehab semua tanggul dan Bronjong yang disapu banjir.
(N1)
Sumber: InfoPublik.id