NYATANYA.COM, Sleman – Memasuki usia ke-12 tahun, Akademi Pariwisata Yogyakarta terus memadukan pengembangan hard skill (profesional) dan soft skill (karakter atau bakat) dalam mendidik mahasiswa. Cara ini dilakukan agar lulusannya lebih berkualitas dan berdaya saing dalam menghadapi era globalisasi.
Direktur Akademi Pariwisata Yogyakarta (Akpar-Jogja), Drs. Ardi Surwiyanta, MM menyampaikan, pengembangan akademik saat ini tidak hanya fokus pada profesionalitas seseorang. Tetapi juga harus diimbangi dengan karakter atau bakat masing-masing mahasiswa.
“Apa artinya mempunyai kemampuan tinggi tetapi karakternya rendah. Padahal, karakter ini sangat penting untuk mencetak sumberdaya manusia unggul,” kata Ardi disela-sela Dies Natalis ke-12 Akpar-Jogja di kampus setempat, Tambak Bayan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Rabu (11/12/2024).
Pengembangan keterpaduan antara soft skill dan hard skill yang telah berjalan di Akpar-Jogja, harus dilakukan secara berkelanjutan. Sehingga lulusan Akpar-Jogja semakin berkualitas, berdaya saing tinggi dan langsung siap kerja sesuai harapan perusahaan.
Prioritas lain dalam pengelolaan pendidikan di Akpar-Jogja yaitu memberikan pelayanan sebaik mungkin, bersinergi antar mahasiswa dengan dosen hingga ke yayasan yaitu Pelita Bangsa.
Selain itu, sinergi atau kerja sama dengan pihak perusahaan seperti hotel maupun restoran juga harus terjalin dengan baik. Mereka adalah mitra kerja bukan hanya untuk menyerap tenaga kerja, tetapi dapat membantu mahasiswa untuk praktek langsung dengan berbagai fasilitas atau peralatan terbaru.
“Saat mahasiswa praktek lapangan, pihak hotel memberikan wawasan terkait kenyataan khususnya di dunia kerja. Sehingga hasil lulusannya mengetahui sarana dan prasarana terkini,” ujarnya.
Menurut Ardi, daya serap ke dunia kerja dari lulusan Akpar-Jogja sangat membanggakan. Pasalnya, perusahaan tidak hanya menerima mahasiswa telah lulus akademik, tetapi yang masih kuliah juga banyak yang telah bekerja di beberapa hotel meskipun hanya paruh waktu.
“Banyak mahasiswa semester 3 maupun 4 sudah kerja part time (paruh waktu). Pihak kampus akan memberi kemudahan bagi mereka, yang penting tidak meninggalkan perkuliahan,” katanya didampingi Kaprodi D3 Perhotelan, Heni Widyaningsih, S.Pd, M.M.
Ketua Yayasan Pelita Bangsa, DR. Timotius Prasetyo Hadi Atmoko SE, M.M, berharap, kedepan lembaga atau civitas akademika mampu lebih bersinergi untuk pengembangan berkelanjutan.
Saat ini, imbuhnya, Akpar-Jogja sudah menunjukkan prestasinya melalui berbagai perlombaan, kompetisi ataupun kejuaraan yang diikuti mahasiswa baik tingkat nasional maupun internasional.
Terbukti, pada tahun 2024 Akpar-Jogja meraih juara 3 dalam kompetisi barista tingkat internasional di Timor Leste. (N3)