NYATANYA.COM, Yogyakarta – Aksi Duta Perubahan Perilaku (DPP) Satuan Tugas Penanganan Covid-19, salah satunya adalah gencar kampanyekan penggunaan masker. Hal ini rutin dilakukan sejak program DPP digulirkan pada September 2020 lalu, sudah sekitar 17 juta masker dibagikan ke masyarakat.
Selama pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM Darurat) mulai 3 Juli 2021, lebih dari 10.000 Duta Perubahan Perilaku secara khusus dikerahkan oleh Satgas Bidang Perilaku. Mereka mengedukasi hampir 2 juta orang dan membagikan sekitar 600.000 masker.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Sonny Harry B. Harmadi mengatakan, pembagian masker ditujukan kepada masyarakat, terutama di Pulau Jawa dan Bali. Mereka umumnya terdiri dari mahasiswa, anggota pramuka, para kader keluarga berencana, dan Satpol PP.
“Selain membagikan masker, para duta juga mengedukasi masyarakat tentang bahaya Covid-19 dan pentingnya menjalankan protokol 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan serta mencuci tangan dengan air mengalir sebagai upaya pencegahan penularan,” kata Sonny dalam sebuah kesempatan belum lama ini.
Sampai hari ini DPP terus bergerak lewat aksinya ke masyarakat. Salah satunya dilakukan oleh DPP dari Kemantren Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Suryani dan Jumilah, yang tak henti mengimbau masyarakat di wilayahnya untuk memakai masker, tak cuma mengimbau tetapi juga memberikan masker kepada warga yang kedapatan tak memakai masker.
“Memakai masker itu menjadi wajib di saat pandemi seperti sekarang ini. Terlebih di tengah masih diperpanjangnya PPKM, sehingga perlu penyadaran kepada masyarakat pentingnya memakai masker,” jelas Suryani, Rabu (11/8/2021).
Diakui Suryani, memang kesadaran masyarakat untuk memakai masker sudah terbentuk dan boleh dibilang sudah tinggi. Meski begitu masih dijumpai beberapa yang enggan atau tidak memakai masker, dan ini menjadi tugas DPP.
“Kami memang masih menjumpai beberapa warga yang tak memakai masker. Makanya kami blusukan mengingatkan warga sekaligus membagikan masker untuk dipakai,” imbuh Jumilah. (Aja)