Home / Plus

Senin, 20 Juni 2022 - 10:01 WIB

Aktivitas Ekonomi Warga Menggeliat Lewat CFD Tandang Jogja Kreatif

Car Free Day (CFD) Tandang Jogja Kreatif di Jalan Ipda Tut Harsono, Minggu (19/6/2022). Foto: Humas Pemkot Yogya

Car Free Day (CFD) Tandang Jogja Kreatif di Jalan Ipda Tut Harsono, Minggu (19/6/2022). Foto: Humas Pemkot Yogya

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Sebanyak 108 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari Kemantren Umbulharjo, Gondokusuman, Tegalrejo, dan masyarakat umum dengan produk kerajinan, fesyen, tanaman hias, dan kuliner menyemarakkan acara Car Free Day (CFD) Tandang Jogja Kreatif di Jalan Ipda Tut Harsono, Minggu (19/6/2022) yang digelar Dinas Pariwisata Yogyakarta.

Salah satu pelaku UMKM, Hana, menyebutkan bahwa acara CFD Tandang Jogja Kreatif sangat menguntungkan bagi penjual kuliner yang dibuktikan dengan kenaikan omzet dibandingkan hari biasa.

“Worth it sih mbak, menguntungkan yang jualan kuliner dan sangat membantu banget buat para UMKM, omzet kita bisa naik sampai 40-60 persen,” terangnya.

Baca juga   Pekan Doa Sedunia untuk Kesatuan Umat Kristen Digelar di Gereja HKBP Kotabaru Besok Sore

Di samping itu, pelaku UMKM Heykenes Official menyebutkan bahwa acara CFD Tandang Jogja Kreatif juga menjadi salah satu ajang promosi secara langsung kepada masyarakat.

Sebelumnya, promosi produk hanya dapat dilakukan secara online karena adanya Pandemi Covid-19.

Menurutnya acara Car Free Day tersebut bagi UMKM cukup membantu karena bisa menawarkan produk secara langsung yang sebelumnya hanya via online.

Tidak bisa dipungkiri bahwa selama pandemi Covid-19 selain para UMKM, warga Yogyakarta juga merasa terpuruk karena terbatasnya kegiatan massal yang dapat dilakukan.

Sehingga hadirnya CFD ini dianggap sebagai ‘angin segar’ bagi terselenggaranya kegiatan massal dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Baca juga   Pengemudi Ojol Maxim di Yogyakarta yang Berjuang Mencari Nafkah Sekaligus Salurkan Hobi

Salah satu pengunjung, Amin, menuturkan bahwa momen CFD Tandang Jogja Kreatif juga dimanfaatkan sebagai family time dan mengisi waktu di akhir pekan.

“Adanya CFD untuk mengisi waktu minggu pagi dengan keluarga, alhamdulillah bisa berkumpul lagi dengan protokol kesehatan. Anak-anak tadi juga menjadi penampil di panggung, jadi bisa memotivasi anak juga untuk lebih baik lagi.”

Selain UMKM, Gelaran Tandang Jogja Kreatif turut dimeriahkan oleh hiburan dari Spirit Plus band, Edan-edanan Argodumilah, Jenang Ledok Tukangan, Langes Prod, Sanggar Seni Notoyudan, Viantari Modeling School, dan Kelompok Musik Isaku Iki, Globalisasi Jathilan & Jejathilan (Argodumilah).

(Dit/N1)

Share :

Baca Juga

Niko Kurniawan, Direktur Penjualan, Pelayanan & Distribusi Adira Finance, bersama Jin Yoshida, Direktur Strategi Aliansi Bisnis Adira Finance, dan Sylvanus Gani, Deputi Direktur Chief of Financial Officer Adira Finance bersama Kepala Desa Karanganyar, Suyanto saat meresmikan Desa Wisata Ramah Berkendara. Foto: Eko W

Plus

Adira Finance Canangkan Karanganyar Borobudur sebagai Desa Wisata Ramah Berkendara
KKG Tingkat Dasar Pendidikan Agama Katolik Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman bekerjasama dengan Ordo Schola Piarum untuk mengadakan rekoleksi di Biara SCh. P, Jalan Tembus, Condongcatur, Depok, Sleman, Jumat (11/11/2022). Foto: Ist

Plus

Guru Pembawa Kabar Sukacita, KKG Sleman Gelar Rekoleksi
Misi utama Skanslove Coffee adalah untuk media pembelajaran peserta didik, yang erat kaitannya dengan kesiapan mereka dalam menghadapi dunia kerja. (Foto: MC Batang)

Plus

Skanslove Coffee, Tumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Pelajar
Batik Bulan Pekalongan yang terus meningkat penjualannya berkat Lapak Ganjar. Foto: Diskominfo Jateng

Plus

Produksi Batik Pekalongan Ini Tembus Pasar Italia Berkat Lapak Ganjar
Letkol Ibrahim Amin (Foto: istimewa)

Plus

Letkol Ibrahim : Dedikasi Bapak Syamsul Arifin Bantu Sembuhkan Buta Warna Patut Didukung
Kusairi tinggal dalam kegelapan bersama istrinya Titin Asrofin (60), anak dan dua cucunya. Foto: selalu.id

Plus

Butuh Bantuan! Keluarga di Surabaya Ini Hidup Tanpa Listrik Selama 25 Tahun
Ukiran kayu suku Kamoro hanya boleh dibuat oleh orang asli suku tersebut. Itulah sebabnya relatif susah menemukannya selain di daerah Papua, terutama Mimika.(Foto: Ryiadhy/InfoPublik)

Plus

Mengenal Seni Pahat Kayu Suku Kamoro yang Tak Sembarang Orang Boleh Membuat
Pengelolaan sampah eco enzy merupakan salah satu upaya untuk memanfaatkan limbah rumah tangga. Foto: Humas Pemkot Yogya

Plus

Rumah Eco Enzyme Olah Sisa Buah dan Sayur Jadi Aneka Manfaat