NYATANYA.COM, Yogyakarta – Gunung Merapi, Rabu (30/6/2021) menunjukkan aktivitas terbanyak sejak pagi hingga malam hari ini. Setidaknya tercatat Merapi 11 kali muntahkan awan panas guguran dan lava pijar, sejak aktivitas pertama pukul 05.01 WIB dan disusul pukul 05.29 WIB pagi tadi.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) kembali mencatat awan panas guguran pada pukul 10.32 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 38 mm dan durasi 108 detik. Visual Gunung Merapi berkabut, sementara estimasi jarak luncur 1.200 m ke arah barat daya.
Awan panas guguran kembali terjadi pada pukul 15.13 WIB. Dimana tercatat di seismogram dengan amplitudo 60 mm dan durasi 83 detik, jarak luncur 1.000 m ke arah tenggara. Dan pukul 16.41 WIB yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 91 detik. Jarak luncur 1.000 m ke arah tenggara, angin ke barat. Disusul pada pukul 16.59 WIB yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 82 detik. Jarak luncur 900 m ke arah tenggara.
BPPTKG kembali mencatat Awan panas guguran Gunung Merapi pada pukul 17.40 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 20 mm dan durasi 128 detik. Jarak luncur 1.300 m ke arah barat daya. Disusul pada pukul 17.48 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 87 detik. Jarak luncur 1.000 m ke arah tenggara, dan pukul 17.57 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 28 mm dan durasi 81 detik. Jarak luncur 1.000 m ke arah tenggara.
Awan panas guguran kembali terlihat pada pukul 18.42 WIB. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 50 mm dan durasi 144 detik. Jarak luncur 1.500 m ke arah tenggara, dan pukul 19.50 WIB yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 50 mm dan durasi 86 detik. Jarak luncur 900 m ke arah tenggara.
Meski terjadi peningkatan aktivitas pada hari ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi di Siaga Level 3, yang sudah diterapkan sejak 5 November 2020. (N1)