NYATANYA.COM, Sleman – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Penyuluhan Pertanian Pangan dan Perikanan (BP4) Wilayah III Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman menyelenggarakan Sosialisasi Klinik Kesehatan Tanaman kepada petani se wilayah UPTD BP4 dari Kapanewon Seyegan, Mlati dan Tempel. Acara tersebut digelar di Pendopo UPTD BP4 Wilayah III, Tegalweru, Margodadi, Seyegan, Selasa (31/5/2022).
Hadir dalam acara tersebut Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Ir. Siti Rochayah Dwi Mulyani, MP menyampaikan bahwa klinik ini merupakan merupakan bentuk inovasi pelayanan bagi petani yang bertujuan untuk mengamankan produksi pertanian.
“Tahun ini baru dibentuk di UPTD BP4 Wilayah III, sedangkan untuk 7 Balai Penyuluhan lainnya di Kabupaten Sleman akan dibentuk di tahun berikutnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut Siti Rochayah menjelaskan, pengendalian OPT saat ini mengedepankan pengendalian OPT secara terpadu atau PHT yang masih perlu terus disosialisasikan kepada masyarakat.
“Terdapat 4 prinsip PHT yaitu Budidaya Tanaman Sehat, Pemanfaatan Musuh Alami, Pengamatan Dan Pemantauan Rutin, Petani Sebagai Ahli PHT,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala UPTD BP4 Wilayah III, Muhamad Rohani, S. TP menuturkan, klinik kesehatan tanaman merupakan wadah pelayanan masyarakat yang berhubungan dengan berbagai gangguan tanaman serta sebagai saluran informasi suatu pengelolaan sistem pertanaman. Cara kerja klinik ini yaitu menginvestigasi dan mendiagnosis suatu permasalahan kesehatan tanaman dan pengendaliannya.
“Tentang prosedur pelayanan Klinik Kesehatan Tanaman ada dua cara yaitu secara offline dan secara online. Petani bisa datang secara langsung ke Klinik di UPTD BP4 Wilayah III dengan membawa sampel tanaman. Jika secara online bisa dengan menghubungi nomer Whatsapp petugas , melakukan konsultasi secara online, mengirimkan foto atau video serangan OPT dan mengisi google form.,” terangnya.
Dalam kesempatan ini juga dilakukan penyuluhan pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) pada tanaman padi. Terdapat 5 OPT utama yang menyerang tanaman padi yaitu Wereng Barang Coklat (WBC) , Bacterial Leaf Blast (BLB) , tikus, Penggerek Barang Daun(PBD) dan Tungro. Untuk pengendalian OPT diutamakan menggunakan agensia hayati selain ramah lingkungan juga meminimalkan biaya produksi, hal tersebut disampaikan Suharman selalu petugas POPT UPTD BP4 Wilayah III.
Salah satu petani dari Kelurahan Banyurejo yaitu Sumardi menyampaikan rasa syukurnya dengan adanya klinik kesehatan tanaman ini, karena selama ini petani kesulitan untuk mengatasi permasalahan serangan hama penyakit tanaman khususnya tanaman padi.
Hal senada disampaikan Panut, seorang petani dari Keluruhan Sinduadi, bahwa dengan adanya klinik kesehatan tanaman ini memudahkan petani untuk menyelesaikan permasalahan utamanya mengatasi hama penyakit.
“Terima kasih kepada Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, dengan adanya Klinik Kesehatan Tanaman tentunya sangat membantu petani, dan saya akan ketok tular kepada petani yang ada di wilayah saya akan keberadaan Klinik Kesehatan Tanaman tersebut,” ungkap Panut.
Salah satu peserta sosialisasi dari yaitu Riski Kurniawan petani milenial Margodadi menyampaikan bahwa inovasi pelayanan konsultasi secara online melalui Whatsapp dan google form sangat memudahkan petani muda untuk mengakses layanan karena selama ini mungkin petani muda masih malu-malu datang ke Kantor Balai Penyuluhan. (N2)