Home / Plus

Jumat, 11 Maret 2022 - 16:35 WIB

Angkat Boso Walikan, Soak Ngalam Jadi Salah Satu Potensi Ekraf Malang

Soak Ngalam jadi salah satu buah tangan khas dari Kota Malang. (Foto: Istimewa)

Soak Ngalam jadi salah satu buah tangan khas dari Kota Malang. (Foto: Istimewa)

NYATANYA.COM, Malang – Ekonomi Kreatif (Ekraf) kini menjadi primadona pertumbuhan ekonomi di Indonesia termasuk Kota Malang. Sebagai kota kreatif yang mempunyai potensi luar biasa, termasuk dalam subsektor kriya dan fesyen.

Salah satu pelaku kreatif yang mengangkat keunikan Kota Malang adalah Soak Ngalam. Soak Ngalam merupakan sebuah toko pusat oleh-oleh khas Malangan yang berpusat di Kota Malang. Mereka menjual sejumlah suvenir yang bisa menjadi buah tangan atau oleh-oleh dari Kota Malang.

Owner Soak Ngalam Tjandra Purnama Edhi menceritakan, semula hanya menjual kaos Malangan saja. Tetapi karena animo yang ada, maka sejumlah barang akhirnya dihadirkannya.

“Dapat kami sebutkan barang-barang yang kami buat antara lain, kaos dewasa, kaos anak, sweater, jumper, jaket, syal, sarung bantal, tote bag, tatakan gelas, mug keramik, mug kaleng, hiasan dinding, sirup khas Malang, topi santai, gantungan kunci, magnet kulkas, dan lain-lain,” paparnya.

Saat ditanya tentang bagaimana ide awal berdirinya Soak Ngalam, Tjandra mengungkapkan, ide awal sejak zaman kuliah sekitar tahun 1988. Di mana ia melihat banyaknya mahasiswa pendatang dari luar Kota Malang, khususnya mereka yang berasal dari Jakarta dan Jawa Barat.

Baca juga   Beras Merah Cegah Obesitas

Menurutnya, bahasa yang mereka bawa (logat Jakarta-an) pada saat itu sudah sangat terasa di dalam pergaulan baik di kampus maupun di masyarakat.

“Bahasa khas Malangan (osob kiwalan) semakin terpinggirkan dan jarang dipakai. Ide ini terhenti karena saya lepas kuliah tahun 1992 langsung bekerja di Jakarta. Setelah melanglang buana pindah kerja dan pindah-pindah kota. Tahun 2008, saya mendapat kesempatan dari seorang teman untuk membuat kaos khas Malang untuk di supply di tokonya. Alhamdulillah cukup laris,” ungkapnya.

Pada tahun 2009, ia membuka sendiri outlet kaos khas Malangan dengan brand register ‘Soak Ngalam’ di Jalan Kawi Atas Nomor 24 Malang. Misi pertama Soak Ngalam adalah pelestarian bahasa.

Ia mengungkapkan, Malang sebagai kota pendidikan menerima banyak siswa pendatang yang membawa dampak semakin berkurangnya pemakaian bahasa Khas Malang (osob kiwalan/bahasa walikan).

“Bentuk keprihatinan itulah yang kemudian saya tuangkan dalam kaos-kaos yang saya buat. Saya berharap meski Kota Malang sebagai kota pendidikan, akan tetapi akar budaya, khususnya bahasa Khas itu tidak hilang. Mengingat bahwa bahasa merupakan identitas dan pengikat suatu masyarakat maka melalui desain yang kami buat,” tambahnya.

Baca juga   Kronologi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang Tewaskan 127 Orang, Rata-rata Sesak Nafas

Bahasa walikan (osob kiwalan) yang dihadirkan dengan desain yang menarik dan tentunya up to date di era saat ini. Misi kedua, lanjutnya, memberikan alternatif oleh-oleh khas Malang selain keripik tempe atau keripik buah. Adapun kekhasan Soak Ngalam adalah menggunakan bahasa walikan (bahasa khas Malang) yang di desain ‘unique and different.’

“Pelanggan atau pembelinya dari mana saja? 75% berasal dari Jawa Barat atau Jabodetabek, 15% Kalimantan, dan 10% Jawa Timur. Soak Ngalam bisa dibeli langsung di outlet dan melalui marketplace (Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak) serta pembelian melalui Facebook dan Instagram (soakngalam_02) dan FB Soak Ngalam,” terangnya.

Tjandra juga mengungkapkan, sebagai pemasaran ia secara rutin harian mengunggah informasi, foto produk, warta atau story di semua media online baik Facebook dan Instagram, TikTok, serta endorse dan mengikuti sejumlah pameran dan bazar.

“Ke depan, Soak Ngalam berkeinginan menjadi ikonnya Malang dalam pariwisata serta pelestarian budaya dan bahasa,” pungkasnya.

(N1)

Share :

Baca Juga

Tanaman alang-alang tumbuh liar. (Foto: istimewa)

Plus

Alang-alang Sembuhkan Penyakit Asma dan Stop Diare
Beragam ecara mewarnai event Signal Weekenders mulai dari kontes motor, freeStyle, talkshow, Sunday Morning Ride, hingga bazar UMKM. Foto: Agoes Jumianto

Plus

Sosialisasikan Aplikasi Samsat Digital Nasional lewat Event Signal Weekenders DIY di JEC
Kelompok ikan Mino Mulyo, yang barada di Plumbon Kidul, Mororejo, Kapanewon Tempel, Sleman membudidayakan ikan lele mutiara. (Foto: MC Kab Sleman/Arief Hartanto)

Plus

Budidaya Lele Mutiara Miliki Prospek Bisnis yang Menjanjikan
Focus group discussion pengembangan ekonomi kreatif di pasar rakyat, di ruang ekonomi kreatif Pasar Prawirotaman, Rabu (12/10/2022). Foto: Humas Pemkot Yogya

Plus

Mantap! Ekonomi Kreatif Akan Dikembangkan di 3 Pasar Rakyat di Yogya
Pemkot Yogya meluncurkan galeri produk daur ulang, klinik dan website Forum Bank Sampah. Foto: Humas Pemkot Yogya

Plus

Yogya Kini Punya Galeri Produk Daur Ulang Sampah, Klinik, dan Website Forum Bank Sampah
Rahayu Nur Hayati, Duta Arsip DIY 2022. Foto: Ist

Plus

Ini Pengalaman Duta Arsip DIY 2022 Rahayu Nur Hayati Pandu Wisata Virtual
Bupati Kudus HM Hartopo sangat mendukung dengan diresmikannya sekolah coding di SMP Muhammadiyah 1 Kudus. (Foto: MC Kudus)

Plus

Optimistis Sekolah Coding Lahirkan Programmer Andal
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melepas produk UMKM Solo untuk mengikuti event La Maison de I’indonesie di Paris, Prancis, Rabu (9/11/2022). Foto: Humas Jateng

Plus

Pemkot, UNS, dan Bank Jateng Bawa Produk UMKM Solo Ekspor ke Paris