NYATANYA.COM, Yogyakarta – Brand modest wear bernama Dyah Suminar (DS) yang mengembangkan produk pakaian dan perlengkapan ibadah, juga fokus pada upaya mengajak perempuan agar bisa mencintai diri sendiri.
Hal itu diwujudkan oleh “DS” yang bernaung dibawah kibaran perusahaan PT Suminar Margaria Fashindo, menggelar serangkaian acara berbentuk Yoga dan Therapeutic Journaling Workshop serta Floating Frame dalam anniversary ke-6 bertajuk “Hari untuk Diri” di Artotel Suites Bianti Yogyakarta, Sabtu (11/2/2023).
Menurut Managing Director DS , Annisa Herdyana, perempuan memiliki banyak peran dengan banyak tuntutan di lingkungan tempat tinggalnya. Sehingga seringkali lupa cara bersenang senang.
“Perempuan harus bisa berbagai macam peran, mau dia mahasiswa, ibu rumahtangga, ibu bekerja. Kadang kadang perlu diingatkan untuk take a break bagi diri sendiri dan melakukan sesuatu yang bisa bikin senang,” ucapnya disela kegiatan.
Oleh sebab itu menurut Annisa, pentingnya ada kegiatan berbentuk Yoga dan Therapeutic Journaling Workshop serta Floating Frame yang berkolaborasi dengan Karita Tamansiswa dan Kadokita.
Lebih lanjut menurut dia, event yang diperuntukan bagi perempuan akan lebih baik jika melibatkan kegiatan dengan membuat suatu karya.
Atau kegiatan yang berhubungan dengan self-love. Sebab itu akan mengarah terhadap kesehatan mental.
“Kesadaran tentang mental health sudah bagus, tinggal di Indonesia banyak ekspektasi terhadap perempuan. Makanya bikin save space sesama perempuan, saling menerima apa adanya dan tidak judge satu sama lain apa pun itu,” urai Annisa.
Sementara itu salah seorang peserta, Anisa Dhea Nurahmah (26), merasa senang dengan adanya kegiatan semacam ini.
Menurut Dhea begitu sapaannya, selain banyak mendapatkan ilmu dan pengalaman baru yang tidak kalah serunya juga mendapat teman dan kenalan.
Lebih lanjut masih menurut Dhea, penting bagi perempuan untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan diri sendiri.
“Selain menarik acaranya, bisa meluapkan rasa kita. Bisa bersenang senang untuk refreshing dari kejenuhan harian yang monoton,” pungkasnya. (N1)