Home / News

Jumat, 19 November 2021 - 11:09 WIB

Antisipasi Dampak Negatif Hoaks, Kominfo Putus Akses Ribuan Unggahan

Ilustrasi Indonesiabaik.id/IKP/Kominfo

Ilustrasi Indonesiabaik.id/IKP/Kominfo

NYATANYA.COM, Jakarta – Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Dedy Permadi, mengungkapkan informasi tidak benar atau hoaks terkait Covid-19 yang beredar di Iran membawa dampak negatif.

Hal tersebut, sama dengan yang dialami oleh Indonesia kala informasi tidak benar itu tersebar di berbagai kanal.

Diketahui, catatan Kantor Berita Aljazeera terkait Hoaks Covid-19. Pada April 2020, lebih dari 700 orang di Iran meninggal dunia dan sekitar 90 orang kehilangan kemampuan melihat akibat keracunan alkohol dikarenakan termakan berita bohong yang menyatakan mengonsumsi alkohol dapat menyembuhkan Covid-19.

“Hal ini juga terjadi di Indonesia sendiri, kita juga kerap mendengar kabar duka hilangnya nyawa seseorang yang terkena Covid-19 karena percaya bahwa Covid-19 itu tidak nyata, hanya flu biasa bahkan ada yang menganggap Covid-19 sebagai konspirasi elit global,” ujarnya saat memaparkan kondisi penanganan hoaks Covid-19 beserta langkah yang dapat dilakukan untuk menangkal hoaks, Kamis (18/11/2021).

Dedy memaparkan, pihaknya menemukan sebanyak 1991 hoaks pada 5131 unggahan media sosial dengan persebaran terbanyak pada Facebook sejumlah 4432 unggahan. Ini tercatat sejak Januari 2020 sampai dengan 18 November 2021.

“Pemutusan akses telah dilakukan terhadap 5004 unggahan dan 127 unggahan lainnya sedang ditindaklanjuti,” katanya.

Kemudian terkait hoaks Vaksinasi Covid-19, terdapat sebanyak 390 isu pada 2425 unggahan media sosial dengan persebaran terbanyak pada Facebook sejumlah 2233. Pemutusan akses telah dilakukan Kominfo terhadap 2425 unggahan tersebut.

Baca juga   Gelar Vaksinasi Massal Anak di Temanggung, BIN Jateng Siapkan Ribuan Dosis Sinovac

Adapun terkait Hoaks PPKM, Kominfo menemukan sebanyak 48 isu pada 1167 unggahan media sosial dengan persebaran terbanyak pada Facebook sejumlah 1149. “Pemutusan akses dilakukan terhadap 1003 unggahan dan 164 unggahan lainnya sedang ditindaklanjuti,” ujar Dedy yang juga Staf Khusus Menteri Bidang Digital dan SDM.

Sementara, perbandingan jumlah persebaran isu hoaks pekan ini dan sebelumnya, dari 4 November sampai 11 November 2021, kata Dedy, selama pekan ini tidak terdapat peningkatan isu hoaks dan terdapat penurunan angka sebaran konten hoaks di sosial media.

Untuk isu hoaks Covid-19, di pekan ini terdapat penambahan sejumlah 8 isu dan 32 unggahan hoaks. Di pekan sebelumnya, pertambahan isu Covid-19 adalah sebanyak 12 isu dan 34 unggahan hoaks.

Untuk isu Hoaks Vaksinasi Covid-19, di minggu ini terdapat penambahan sejumlah 8 isu dan 27 unggahan hoaks. Di pekan sebelumnya, pertambahan isu vaksinasi COVID-19 adalah sebanyak 8 isu dan 32 unggahan hoaks,” ujarnya.

Adapun untuk isu hoaks PPKM, di pekan ini tidak terdapat pertambahan, namun terdapat pertambahan isu sebanyak 27 unggahan hoaks. Di pekan sebelumnya, tidak ada pertambahan isu PPKM namun terdapat pertambahan konten sebanyak 30 unggahan hoaks.

Masih menurut Dedy, dari total 16 isu konten hoaks yang bertambah sejak tanggal 11 November 2021 sampai 18 November 2021, ada beberapa yang perlu ditangkal bersama.

Baca juga   Senangnya Warga Parang Sambut Ganjar, Gubernur Pertama yang Berkunjung

Pertama, pada 12 November 2021, tersebar disinformasi mengenai poster iklan Covid-19 yang mengajak para orang tua untuk menyumbangkan organ anak-anak mereka. Padahal gambar tersebut merupakan hasil alterasi dan tidak benar sama sekali.

Kedua, pada tanggal yang sama, tersebar berita palsu tentang negara Jepang yang memutuskan untuk menghentikan program vaksinasi Covid-19 dan lebih memilih ivermectin yang dapat menghentikan penyakit Covid-19 dalam waktu semalam.

Ketiga, pada 13 November 2021, telah beredar hoaks mengenai unggahan di media sosial facebook yang mengklaim orang yang disuntik vaksin cenderung mengalami perubahan mental dan fisik.

Keempat, pada tanggal yang sama juga, muncul hoaks berupa narasi video yang beredar di sosialmedia berupa potongan video berbahasa asing yang mengklaim bahwa Tes swab Covid-19 adalah vaksinasi yang terselubung.

Kelima, pada 16 November 2021, beredar sebuah informasi tidak benar yang menyatakan bahwaistri CEO Pfizer, salah satu perusahaan manufaktur vaksin Covid-19 meninggal dunia akibat komplikasi vaksin.

Dalam kesempatan itu, Dedy mengingatkan pandemi masih ada. Virus pun masih mengintai.”Namun, dengan menghentikan persebaran hoaks Covid-19, melakukan literasi digital, semangatmelakukan vaksinasi, serta taat protokol kesehatan, bersama kita mampu dalam menekan risikopersebaran Covid-19,” ujarnya.

(*/N1)

Sumber: InfoPublik.id

Share :

Baca Juga

DPRD Kota Yogyakarta menggelar rapat paripurna pembukaan masa sidang tahun 2022 pada Jumat (3/6/2022). Foto: Humas Pemkot Yogya

News

DPRD Kota Yogyakarta Buka Masa Sidang, Belasan Raperda Menunggu Disahkan
Presiden Jokowi. Foto: Tangkapan Layar BPMI SETPRES

News

IndoVac, Ini Vaksin Covid-19 Hasil Karya Anak Bangsa Diproduksi Biofarma
Ganjar melantik Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jateng, Sumarno sebagai Sekda Jateng definitif. (Foto: Humas Jateng)

News

Setelah Sempat Kosong, Sekda Jateng Kini Dijabat Sumarno
Ilustrasi, dukung air baku pusat persemaian IKN Nusantara, Kementerian PUPR bangun Embung Mentawir. (Dok. Kementerian PUPR)

News

Embung Mentawir, Penopang Pusat Persemaian Modern IKN Nusantara
Foto: Ist/tribratanews.polri.go.id

News

Korlantas Polri Pastikan Pencopot Pelat Nomor Kendaraan Bakal Ditindak Tegas
Foto: Istimewa

News

Resmi! Sekarang NIK Juga sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak
Bupati Kudus HM Hartopo, saat meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di SDIT Al-Islam Kudus. (Foto: Diskomindo Kudus)

News

Sekolah Harus Punya SOP Protokol Kesehatan
Presiden Jokowi meresmikan Stasiun Manggarai Tahap I. Foto: Tangkapan BPMI Setpres.

News

Resmikan Stasiun Manggarai, Presiden Jokowi Sampaikan Ini Demi Penuhi Kebutuhan Masyarakat