NYATANYA.COM, Magelang – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Wasono mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan air bersih pada musim kemarau tahun 2021 pihaknya telah menyiapkan sebanyak 90 tangki bantuan air bersih.
“Target kami untuk bantuan air bersih dalam menghadapi musim kemarau tahun ini sekitar 90 tangki air bersih (1 tangki dengan kapasitas 5.000 liter air bersih). Dan kami juga sudah bekerja sama dengan pihak ketiga, bahwa pengambilan air tidak membayar sehingga sangat membantu dari sisi anggaran, paling hanya BBM saja,” jelas Edi usai rapat koordinasi penanganan kesiapan menghadapi musim kemarau di Pendopo BPBD Kabupaten Magelang, Rabu (28/7/2021).
Menurut Edi, jumlah bantuan air bersih pada musim kemarau tahun ini lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena musim kemarau tahun ini memiliki karakter kemarau basah, sehingga tidak menimbulkan dampak kekeringan yang begitu ekstrem.
“Tahun ini memang cenderung kemarau basah sehingga tidak terlalu berat beban kami dalam mendistribusikan bantuan air bersih. Kalau tahun-tahun sebelumnya mungkin bisa mencapai ratusan tangki bantuan air bersih yang harus disiapkan oleh BPBD,” kata Edi.
Selain itu, BPBD Kabupaten Magelang juga telah menyiagakan 2 unit mobil pengangkut air bersih yang selalu standby 24 jam. Apabila di dalam titik-titik desa tertentu ataupun pondok pesantren mengalami kekurangan air, bisa langsung mengajukan permohonan kepada BPBD.
“Bagi desa atau pesantren yang mengalami kesulitan air bersih, insya Allah akan kami droping sesuai dengan kebutuhannya. Namun sampai sekarang belum ada permintaan, baru ada satu permintaan dari salah satu pesantren di wilayah Mertoyudan,” katanya.
Sementara terkait pemetaan daerah rawan kekurangan air bersih di Kabupaten Magelang, Edi menyebutkan antara lain berada di beberapa desa di Kecamatan Salaman, Kecamatan Borobudur, Kecamatan Tegalrejo, Kecamatan Bandongan dan Kecamatan Kajoran.
“Hampir 30 persen wilayah Kabupaten Magelang itu mengalami kekurangan air bersih. Tapi kondisi saat ini belum begitu hebat kekeringannya, mereka masih bisa mencukupi kebutuhannya sendiri. Saya rasa droping air tidak ada masalah,” pungkas Edi. (*)