NYATANYA.COM, Pemalang – Para peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) non-Guru diminta untuk tidak percaya kepada oknum yang menjanjikan kelulusan.
Iming-iming tersebut hanyalah bentuk penipuan karena seleksi calon abdi negara saat ini diselenggarakan secara transparan dan objektif.
Pesan tersebut disampaikan Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo, saat membuka seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS dan PPPK Non-Guru Kabupaten Pemalang, di halaman BKD Kabupaten Pemalang, beberapa hari lalu.
Agung menegaskan, ujian SKD dan kompetensi PPPK non-Guru dilaksanakan dengan metode Computer Assisted Test (CAT), sehingga hasilnya dapat langsung diketahui bersama.
Menurut Agung, hal itu menunjukkan adanya transparansi dalam pelaksanaan ujian sehingga meminimalkan adanya kecurangan.
“Seleksi ASN ini diselenggarakan dengan transparan, objektif, adil, serta bersih dari KKN. Jangan pernah mempercayai pihak manapun yang menjanjikan kelulusan, karena saya pastikan hal tersebut merupakan bentuk penipuan,” ungkap Agung.
Ditambahkan, para peserta harus percaya diri dengan kemampuan masing-masing.
“Saya tekankan kembali kepada saudara, bahwa tidak ada yang dapat membantu kelulusan saudara kecuali usaha saudara sendiri dan atas rida Tuhan Yang Maha Esa,” tegas Agung.
Ketua Tim Pengadaan CPNS Kabupaten Pemalang Formasi Tahun 2019, sekaligus Kepala BKD Kabupaten Pemalang, Sugiyanto, mengungkapkan, ujian dilaksanakan pada 27-30 September 2021, pukul 08.00-17.00 WIB. Pada hari pertama, ujian dilaksanakan dalam dua sesi, sedangkan pada hari berikutnya dilaksanakan 3 sesi ujian.
Disampaikan, seleksi tersebut diikuti oleh 494 orang peserta. Rinciannya, 76 orang peserta pada formasi CPNS, dan 418 orang peserta pada pelamar PPK non-Guru.
Sementara itu, di kampus Udinus Semarang, sebanyak 9.090 orang mengikuti seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2021. Ribuan orang tersebut memperebutkan 527 formasi. Seleksi dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan.
Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, menjelaskan, seleksi digelar mulai 21 September 2021 sampai 1 Oktober 2021. Setiap hari, seleksi dilaksanakan dalam tiga sesi yang diikuti oleh 280 orang peserta per sesi.
Aaf, sapaan akrab wali kota yang dilantik pada Februari 2021, berpesan agar memiliki paradigma pengabdian dan kontribusi kepada masyarakat dengan mengikuti seleksi CPNS.
“Bagaimana bisa saat diterima sebagai PNS nantinya harus bisa mengabdi kepada masyarakat dan Kota Pekalongan. Jangan hanya terpaku pada mindset (pola pikir) menerima gaji yang tinggi, tunjangan, uang pensiunan, atau jabatan saja,” tegas Aaf.
Pihaknya berharap, seleksi CPNS kali ini dapat menghasilkan ASN yang kreatif, melek teknologi, dan memiliki ide-ide segar dalam membangun Kota Pekalongan, dalam rangka reformasi birokrasi yang semakin berintegritas dan profesional.
Wali kota juga berpesan kepada para peserta agar tidak mudah percaya pada oknum-oknum yang menjanjikan kelulusan menjadi ASN.
“Yakin dan percaya diri kepada kemampuan diri,belajar yang tekun dan jangan percaya kepada oknum yang menjanjikan kelulusan dengan mudah. Pasalnya, hasil skor tes ini sudah sangat transparan, langsung keluar live scoring-nya. Pasrahkan hasilnya kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk hasil terbaiknya nanti,” pungkasnya. (*)