NYATANYA.COM, Jakarta – Ramainya kabar adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal bukan hanya terjadi di beberapa perusahaan startup saja.
Kabar teranyar ini juga menimpa salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.
Namun beda halnya dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL), perseroan lebih memilih strategi lain untuk menggenjot pertumbuhan bisnisnya ketimbang melakukan PHK massal.
Group Head Corporate Communication EXCL Retno Wulan menegaskan, tidak ada rencana untuk melakukan PHK massal terhadap karyawan.
Saat ini perseroan lebih fokus untuk meningkatkan pengalaman pelanggan yang lebih baik sebagai strategi untuk menggenjot pertumbuhan bisnis.
“Tidak ada rencana PHK massal karyawan di XL Axiata, saat ini strategi perusahaan untuk menggenjot pertumbuhan bisnis adalah dengan meningkatkan pengalaman pelanggan yang lebih baik, dengan menyediakan beragam produk/paket layanan yang sesuai kebutuhan dengan harga yang kompetitif,” kata Retno dalam keterangan resminya, Minggu (25/9).
Salah satu upaya EXCL untuk meningkatkan pengalaman pelanggan adalah melalui kanal aplikasi digitalnya myXL dan Axisnet berupaya memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk dapat membeli dengan mudah produk dan paket layanan yang sesuai dengan kebutuhan penggguna.
“Kita juga berupaya meningkatkan kualitas jaringan dengan terus meningkatkan kapasitas jaringan core, fiberisasi dan juga cakupan/coverage yang menyesuaikan dengan pola pergerakan dan penggunaan pelanggan,” imbuh Retno.
Asal tahu saja hingga saat ini total jumlah pelanggan yang menggunakan XL Axiata meningkat menjadi 57,23 juta, dengan jumlah pelanggan layanan prabayar sebanyak 55,8 juta.
Sebagai informasi, XL Axiata mencatatkan peningkatan terjadi pada sisi trafik sebesar 3.840 Petabyte di akhir Juni 2022.
Angka ini meningkat 30% dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama 2,9 juta terabyte. Asal tahu saja 1 juta terabyte sama dengan 1000 petabyte.
Melihat data ini, dapat dilihat upaya perseroan yang terus fokus dengan strateginya meningkatkan kualitas jaringan dan trafik untuk pengalaman kepuasan pelanggan ketimbang melakukan PHK massal.
Walaupun sebelumnya isu PHK massal juga pernah diterpa oleh EXCL pada tahun 2017, saat itu perseroan mengaku hal tersebut bukanlah PHK namun pensiun dini yang ditawarkan kepada karyawan mereka dengan pesangon yang menguntungkan dan disetujui oleh karyawan. (*)