NYATANYA.COM, Samarinda – Dua kelurahan di Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, masih terdampak banjir sejak Selasa (15/2/2022).
“Pantauan BPBD setempat menyebutkan tinggi muka air di wilayah Rawa Makmur menunjukkan penurunan. Saat banjir terjadi ketinggian muka air berkisar 30-100 centimeter (cm),” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan resminya, Kamis (17/2/2022).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda juga menginformasikan cuaca berawan. Kondisi ini diharapkan dapat mempercepat penyusutan genangan banjir. Dua wilayah terdampak banjir yaitu Kelurahan Rawa Makmur dan Bukuan.
BPBD setempat menyebutkan sebanyak 290 KK di dua kelurahan terdampak peristiwa tersebut.
Insiden yang terjadi setelah hujan lebat mengguyur kawasan Palaran tidak menyebabkan adanya pengungsian warga.
Meskipun demikian warga tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan personel BPBD tetap bersiaga untuk mengantisipasi dampak yang lebih buruk.
“Kerugian material teridentifikasi pada perumahan warga 295 unit, fasilitas pendidikan 6 unit, tempat ibadah 2 unit dan puskesmas 1 uni,” kata Muhari.
BPBD Kota Samarinda belum mendeskripsikan tingkat kerusakan akibat banjir tersebut.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk siap siaga dan waspada.
Prakiraan cuaca Kecamatan Palaran masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan dan hujan petir pada Kamis (17/2/2022).
“Kesiapsiagaan komunitas sangat penting untuk mengantisipasi dampak banjir, seperti penyiapan tempat evakuasi sementara dengan penerapan protokol kesehatan,” pungkas Muhari.

Waspada Cuaca Esktrem
Sementara itu, pemerintah daerah dan masyarakat perlu mewaspadai potensi cuaca esktrem di sejumlah wilayah Indonesia sepekan ke depan (17- 23 Februari 2022).
Hal tersebut berdasarkan analisis BMKG pada dinamika atmosfer yang dapat berpotensi terjadinya hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang serta gelombang tinggi.
Menyikapi potensi cuaca ekstrem, beberapa wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur.
Kemudian Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua
Sedangkan pada gelombang tinggi, antara 2,5- 4 meter, wilayah yang berpotensi teridentifikasi di bagian barat, antara lain wilayah Laut Natuna Utara, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh hingga Kepulauan Nias, perairan barat Kepulauan Mentawai, perairan Enggano- Bengkulu, perairan Barat Lampung, dan Samudra Hindia Barat Sumatra.
Pada bagian tengah teridentifikasi di Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Banten hingga Nusa Tenggara Barat.
Pada bagian timur meliputi perairan utara Kepulauan Sangihe, perairan utara Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat dan Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Papua.
(N1)