NYATANYA.COM, Bantul – Tingkat apresiasi masyarakat terhadap dunia seni rupa dalam hal ini lukisan tampak semakin tinggi.
Mereka bukan sekadar sebagai penikmat pasif di setiap ada pameran, tetapi juga mulai memiliki tingkat apresiasi nyata dengan membeli lukisan yang pamerkan.
Hal itu tampak dalam Pameran Perempuan Lintas Batas Komunitas yang bertajuk Taman Bunga Gelitik Kecil #2 di Coffee Macan, Jalan Bugisan Selatan, Tirtonirmala, Kasihan Bantul.
Pameran yang dibuka dr. Marie Caesarini, Sp.OG.,MPH. dokter kandungan dari RS JIH ini berlangsung sejak Sabtu (6/8/2022) hingga Sabtu (20/8/2022).
Pameran yang mendapat perhatian bejibun dari berbagai kalangan ini. Baru dua jam dari pembukaan ternyata sudah mampu mencatatkan 10 penjualan karya. Hal ini tentu merupakan gairah tersendiri bagi para perupa pada umummnya.
“Pameran ini memang menarik selain tema yang diusung adalah bunga juga untuk ukuran lukisannya sangat familier dan sepertinya sangat terjangkau buat semua kalangan yang memiliki apresiasi terhadap seni lukis,” tutur dr. Marie di tengah suasana pameran yang dipadati pengunjung.
Lebih lanjut menurut dr. Marie, pameran lukisan seperti ini sangat penting dilakukan secara berkala, selain menggugah semangat untuk terus berkarya para perempuan perupa.
Kegiatan ini juga dapat menjadi ajang bertemunya para perempuan perupa untuk saling berbagi pengalaman dalam berproses.
Dalam kesempatan terpisah owner Coffee Macan Pematung Enam Presiden Yusman S.Sn, mengungkapkan apresiasinya terkait dengan bejibunnya pengunjung pada acara pembukaan.
Bila dibanding dengan kegiatan serupa yang dilaksanakan di Coffee Macan miliknya selama ini, pameran Taman Bunga Gelitik Kecil #2 adalah yang memiliki jumlah pengunjung dalam pembukaan yang luar biasa.
“Baru dibuka dua jam ternyata sudah ada 10 lukisan yang langsung diapresiasi pembeli, ini jarang terjadi lho,” tutur Yusman.
Menurut Yusman pihaknya sangat terbuka bagi penyelenggaraan berbagai kegiatan terkait dengan pameran maupun pentas seni lainnya.
Selama ini menurutnya pihaknya tidak mengutip uang sewa galleri, hanya saja untuk membayar listrik yang digunakan selama kegiatan berlangsung.
“Khususnya bagi generasi muda atau para yunior yang masih dalam proses pembentukan diri menjadi seniman yang sesungguhnya. Silakan saja berpameran tunggal disini, kita buka peluang itu lebar-lebar,” ajaknya.
Watie Respati sebagai inisiator Pameran Perempuan Taman Bunga Geletik Kecil #2 sekaligus Ketua Lintas Batas Komunitas, tidak menduga apresiasi masyarakat dan pecinta seni sedemikian besar dengan perhelatan seni yang digagasnya.
Bahkan dirinya merasa terharu ketika ada seorang pembeli lukisan yang masih muda belia.
“ini luar biasa apresiasinya, bahkan ada pembeli termuda bernama Andreas Prasetyo. Ini merupakan sesuatu yang luar biasa menurutku. Dan menjadi pendongkrak semangat teman-teman untuk terus berkarya,” pungkas Watie Respati di sela pameran berlangsung.
(N3)