NYATANYA.COM, Bantul – Masih dalam rangka peringatan 11 Tahun Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Bantul bekerja sama dengan Pendhapa Art Space (PAS) menggelar pameran Seni Rupa bertajuk ‘Amongpraja Amongjiwa’.
Pameran yang akan berakhir besok Minggu 10 September 2023 ini dikuratori kurator seni rupa Kuss Indarto.
Sementara pamerannya sendiri dibuka oleh Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo di PAS Jalan Lingkar Selatan, Tegal Krapyak Panggungharjo Sewon Bantul pada Rabu (6/9/2023).
Turut hadir dalam pembukaan pameran yang digelar hingga Minggu 10 September 2023, Kepala Dinas Kundha Kabudayan (Dinas Kebudayaan) Kabupaten Bantul Nugroho Eko Setyanto SSos MM, perupa kondang Nasirun, pematung Dunadi, Ganes Satya (Direktus PAS), Kuss Indarto (Kurator), para perupa yang ikut pameran dan tamu undangan lainnya.
Dijelaskan Kuss Indarto, seniman perupa peserta pameran ini, membuat interpretasi atau penafsiran sesuai dengan tema Pameran Amongpraja Amongjiwa.
“Interpretasi visual itu relatif kompleks dan menyangkut berbagai perikehidupan,” jelas Kuss Indarto.
Karya-karya tersebut kiranya dapat memberi pengayaan persepsi dan perspektif tentang masalah keistimewaan DIY.
Para perupa yang mengikuti pameran ini diantaranya Ampun Sutrisno, Dunadi, Haafizh Ihsannagi, Harind Arvati, Ikhman Mudzakir, Kuat, Ledek Sukadi, Mujiyono, Petrus Herjaka, Priyaris Munandar, Rismanto, Subandi Giyanto, Suraji, Wiyadi, dan Yaksa Agus.
Nugroho Eko Setyanto mengatakan, bahwa pameran ini bisa menjadi media mengajak masyarakat untuk mengenal salah satu potongan sejarah melalui pendekatan karya seni rupa.
Untuk mempelajari sejarah tentu tidak hanya melalui buku, melainkan juga melalui media seni rupa yang mulai akrab dalam aktivitas keseharian masyarakat.
Dalam kegiatan ini, seni rupa difungsikan sebagai media pembelajaran sejarah, tentu dengan perspektif yang khas seniman seni rupa.
Seperti kita ketahui bersama, Undang-Undang Keistimewaan yang sudah berusia 11 tahun, mengatur banyak hal, termasuk salah satunya tentang kebudayaan.
Sejarah keistimewaan DIY yang cukup lama, dan Kabupaten Bantul sebagai salah satu bagian dari wilayah DIY, juga mendukung keistimewaan DIY melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan di wilayah Bantul.
“Pameran Amongpraja Amongjiwa juga dapat menjadi ruang ekspresi bagi para perupa Bantul untuk mengapresiasi tema Keistimewaan DIY,” papar Nugroho Eko Satyanto.
Ganes Satya menambahkan, pameran seni rupa memajang karya sejumlah perupa Bantul ini, layak diapresiasi masyarakat.
Prinsip PAS sebagai ruang publik untuk kegiatan seni dan budaya terbuka untuk bekerja sama dengan lembaga, komunitas lintas seni. “
Termasuk bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul melaksanakan pemeran seni rupa bagaian rangkaian peringatan 11 Tahun Keistimewaan DIY,” kata Ganes Satya. (N1)