Home / Panggung

Jumat, 20 Mei 2022 - 22:58 WIB

Besok Minggu, 28 Seniman Mural Grafiti Siap Ekspresikan Karya di Tembok Toko Buku Jaya Magelang

Dinding samping Toko Buku Jaya di Jalan Pemuda Kota Magelang ini bakal menjadi obyek mural 'Ayo Rukun'. (Foto: Ist/Dedok)

Dinding samping Toko Buku Jaya di Jalan Pemuda Kota Magelang ini bakal menjadi obyek mural 'Ayo Rukun'. (Foto: Ist/Dedok)

NYATANYA.COM, Magelang – Ruang publik kota memiliki keistimewaan tersendiri merujuk pada mobilitas masyarakatnya. Demikian pula dengan Kota Magelang yang juga mempunyai dinamika sosial yang dinamis, seringkali terdapat gesekan-gesekan di kehidupan kota yang memunculkan ketegangan tersendiri.

Termasuk ketegangan yang terjadi dalam wilayah street art atau dunia seni jalanan yang diberitakan TribunJogja.com, Selasa (17/5/2022) di mana Polres Magelang Kota menangkap tiga pelaku yang diduga terkait vandalisme pada sebuah mural di dinding sudut pertigaan Menowo, Kota Magelang.

Semula street art sekadar coretan dinding yang berafiliasi dengan kelompok atau geng tertentu. Kemudian lambat laun menemukan gaya baru yang mengarah pada sisi artistiknya sehingga muncul seni mural yang banyak menyajikan kritik sosial atau pesan-pesan tertentu yang ingin disampaikan ke publik.

Selain itu, cara ini juga dapat digunakan sebagai wujud pemenuhan kebutuhan akan eksistensi diri maupun komunitas.

Dengan menggunakan nama jalanan dan ideologinya masing-masing,  menumpahkan ekspresinya melalui penampakan warna, objek, dan kata-kata dalam karyanya.

Street art sebagai pemenuhan eksistensi terkadang memunculkan singgungan persaingan baik antar individu ataupun komunitas pelakunya.

Grace Tjondronimpuno, salah perupa Magelang mengutarakan keprihatinannya atas kasus yang viral di Magelang belum lama ini. Salah satu karya mural ditumpuk grafiti ‘liar’ yang tentu mengotori karya-karya yang sejatinya digarap dengan satu pemikiran dan olah rasa sedemikian rupa.

Baca juga   Band Pop Asal Yogya, Halimun Rilis Single Anyar ‘Tanpamu’

“Ya gara-gara peristiwa karya mural Subki yang ditimpa vandal-grafiti terus masyarakat merespon di medsos jadi rame, terus tau-tau pelaku vandal ditangkap polisi dan kemudian dipertemukan dengan si pembuat mural dan berdamai,” cerita Grace kepada nyatanya.com, Sabtu (21/5/2022).

Ditambahkan Grace, dari situ kemudian muncul gagasan untuk membuat mural grafiti bersama. Gayung bersambut, gagasan itu direspon oleh Nafi dari Dewan Kesenian Kota Magelang yang kemudian merealisasikannya dalam bentuk berkarya bersama bertajuk ‘Ayo Rukun’ yang diselenggarakan pada Minggu (22/5/2022) dengan mengambil lokasi dinding samping Toko Buku Jaya Magelang.

“Kita semua perlu menemukan momentum sebagai wahana titik temu dari ketegangan-ketegangan yang muncul dalam dinamika masyarakat. Baik ketegangan dampak dari isu-isu sosial politik yang bertebaran di media sosial maupun dampak pandemi Covid 19 yang masih sangat terasa hingga sekarang,” terang Grace.

Titik temu yang bisa menyatukan baik antar individu maupun antar komunitas termasuk di wilayah street art.

Dengan sering bertemu dan saling mengenali satu sama lain akan membuat tali persaudaraan antar perupa street art semakin erat.

Berangkat dari keprihatinan inilah, sebuah gerakan bersama melahirkan aktivitas kreatif dengan kegiatan mural dan grafiti bertajuk ‘Ayo Rukun’.

“Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan ikatan rasa persaudaraan sesama seniman rupa jalanan di Magelang,” ujar perupa Grace Tjondronimpuno, dalam rilis yang diterima nyatanya.com, Jumat (20/5/2022).

Baca juga   Gelar Macapat Meriahkan HUT ke-265 Kota Yogya

Dijelaskan Grace, kegiatan mural dan grafiti ‘Ayo Rukun’ akan dilaksanakan pada Minggu 22 Mei 2022 pukul 08.00 – 17.00 WIB di Jalan Pemuda Kota Magelang, tepatnya di dinding samping Toko Buku Jaya.

Sedikitnya 28 seniman mural akan ikut ambil bagian dalam gelaran yang diharapkan menjadi momentum yang tepat untuk saling bertemu antar semua pihak.

“Sebagaimana warga bangsa lainnya, yang juga memerlukan sebanyak mungkin wadah titik temu, sesama perupa street art memerlukan juga wadah untuk menyalurkan ekspresinya secara elegan dan bisa saling berbagi dalam satu wujud kreativitas seni secara bersama-sama walaupun berangkat dari eksistensi masing-masing yang beragam,” beber Grace.

Dengan semangat Kebangkitan Nasional, semoga menjadi semangat para perupa street art untuk mengisi pembangunan bangsa.

“Sebagaimana menyitir slogan penyemangat, bangsa yang kuat adalah bangsa yang bisa menghargai keberagaman. Karya street art yang kuat adalah yang bisa membangkitkan nilai-nilai persaudaraan kita semua,” imbuh Grace yang lulusan Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta.

Adapun 28 seniman mural yang akan terlibat dalam kegiatan ini adalah Dedok, Gindring, Galih, Farchan Ceking, Vikaz, Topik, Smart, Nefta, Jodhi, Orion, Yogi, Bunga, Tiok, Joko, Ivon, Tomi, Fani, Pablo (grfti), Yoyo (grfti), Pulung, Danaswari Dedok, Grace, DSIH, Wira, Sucrécrime (Graffiti), Oentoeng Noe (penikmat seni), Pemirsa, dan Wahudi Megantara.

(Aja)

Share :

Baca Juga

Duo Rachel dan Ihsan. (Foto: Dok.Pribadi)

Panggung

Rampungkan Tiga Single, Duo Rachel dan Ihsan Makin Mantap di Jalur Musik Religi
Sawung Jabo dan Sirkus Barock konser Senandung Anak Wayang Reunion di TBY, Minggu (18/9/2022). Foto: Agoes Jumianto

Panggung

Kolaborasi dengan Pelukis Nasirun, Sawung Jabo dan Sirkus Barock Konser ‘Senandung Anak Wayang’
Prambanan Jazz Virtual Festiva 2021 kembali digelar secara virtual. (Foto: Rajawali Indonesia)

Panggung

Prambanan Jazz Festival 2021, Lagi-lagi Digelar Secara Virtual
Luna Maya. (Foto: Instagram @lunamaya)

Panggung

Unggahan Luna Maya Jadi Ketua RT Rupanya Bikin Heboh, Ini Faktanya
Pesona Budaya Indonesia yang digelar Sanggar Banyu Bening, Minggu (23/10/2022) di Sleman City Hall. Foto: Agus Raka

Panggung

Peringati Sumpah Pemuda, Sanggar Banyu Bening Gelar Pesona Budaya Indonesia
Nugie dan Endah Sharaswati rilis single 'Sakit Rindu' milik sang maestro campursari Manthous. (Foto: Istimewa)

Panggung

Duet Endah Sharaswati dan Nugie, Ganda Campuran yang ‘Sakit Rindu’
Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo mengapresiasi karya yang dipamerkan dalam pameran Amongpraja Amongjiwa di Pendhapa Art Space. (Foto: Istimewa)

Panggung

Besok Hari Terakhir, Pameran Amongpraja AmongjiwaAngkat Keistimewaan DIY Lewat Karya Rupa
Sanggar Kesenian Pasar Kota atau disingkat Sanggar Kapeka Yogyakarta gelar pentas seni kethoprak di Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (Pasty) pada Sabtu (25/6/2022). Foto: Humas Pemkot Yogya

Panggung

Hanya Ada di Yogya, Pedagang Pasar Pentas Kethoprak ‘Roro Kanthil’