NYATANYA.COM, Bantul – Asosiasi Pematung Indonesia telah melaksanakan program Bincang Seni keempat pada hari Kamis, 26 Oktober 2023.
Bincang seni ini merupakan rangkaian kegiatan dari Pameran Jogja Street Sculpture Project (JSSP) 5 yang digelar bersama Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pameran JSSP 5 digelar mulai 16 sampai dengan 28 Oktober 2023 di Kawasan Malioboro Yogyakarta.
Bincang seni diadakan JSSP 5 sebanyak 4 kali. Pada tanggal 19 Oktober 2023 mengangkat tema Menggengam Keragaman: Seni Rupa Inklusif untuk Ruang Publik di Yogyakarta. Narasumber Dr. Sukinah, S.Pd., M.Pd. Selaku Dosen PLB FIPP UNY dan Fitri DK, seniman dan Aktivis.
Bincang seni kedua mengangkat tema Menghidupkan Kembali Ruang Publik dengan Patung: Menantang Identitas Kota Seni Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 24 Oktober 2023 dengan narasumber Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D. (Budayawan) serta Rain Rosidi (Kurator dan Dosen Seni Rupa).
Bincang seni berikutnya diadakan pada Hari Rabu, 25 Oktober 2023 mengangkat tema Pesan-Pesan di Jalanan: Patung Publik, Seni dan Media di Ruang Kota dengan narasumber Lenny Ratnasari Weichert (Pematung dan Pegiat kegiatan Seni Rupa) serta Arsita Pinandita, M.Sn. (Dosen, Pegiatan Kajian Media Komunikasi Visual, dan Kurator Seni Rupa).

Foto bersama Bincang Seni Kedua JSSP 5. (Foto: Dok.JSSP 5)
Bincang seni terakhir diadakan pada hari Kamis 26 Oktober 2023 dengan tema Sumbu Filosofi Yogyakarta: Kosmopolitanisme dan Ekspresi Seni Rupa Masyarakat, menghadirkan Prof. Dr. Faruk H. T. (Pakar Ilmu Budaya) dan Dr.Ing. Gregorius Sri Wuryanto P. U., S.T., M.Arch. (Dosen dan Arsitek). seluruh kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Sasana Ajiyasa FSR ISI Yogyakarta.
Manajer Program JSSP 5, Fatur Ramadhan menjelaskan, meskipun tiap kegiatan ini dibatasi kuota sebanyak 75 peserta, namun antusiasme mahasiswa dapat memenuhi kapsitas gedung sebanyak 100 kursi.
“Kegiatan ini selain menambah pengetahuan juga menajdi edukasi terkait wacana. Kegiatan ini diharapkan menjadi jembatan antara praktisi, pegiat serta penikmat seni rupa khususnya patung untuk dapat berdialog dan membangun wacana seni rupa di indonesia,” bebernya.
Rain Rosidi selaku Kurator JSSP 5 menambahkan, Bincang seni juga menjadi ajang Silaturahmi antara anggota API dan pegiat seni rupa di Yogyakarta.
“Yogya sebenarnya sangat memerlukan kegiatan semacam ini. Perlu menambah intensitas dan variasi dalam kegiatan yang sifatnya edukasi,” ungkapnya. (N1)