Home / News

Sabtu, 30 Oktober 2021 - 08:55 WIB

Blora Kembangkan Budi Daya Porang Komoditas Ekspor

Tanam perdana bibit tanaman porang untuk komoditas ekspor di wilayah Desa Sukorejo, Kecamatan Tunjungan, Blora, Jumat (29/10/2021). (Foto:MC Kab Blora/Teguh)

Tanam perdana bibit tanaman porang untuk komoditas ekspor di wilayah Desa Sukorejo, Kecamatan Tunjungan, Blora, Jumat (29/10/2021). (Foto:MC Kab Blora/Teguh)

NYATANYA.COM, Blora – Bupati Blora, H. Arief Rohman, berharap adanya denfarm porang di Kecamatan Tunjungan bisa menjadi lokasi pembelajaran budi daya porang yang dibimbing langsung Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah.

Terkait itu, bupati melaksanakan kegiatan tanam perdana bibit tanaman porang untuk komoditas ekspor di wilayah Desa Sukorejo, Kecamatan Tunjungan, Jumat (29/10/2021).

Kegiatan tanam perdana ini dilaksanakan atas kerja sama BPTP Jawa Tengah, bekerja sama dengan Dapil III Komisi IV DPR RI, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora, serta Kelompok Tani Sidomulyo.

Hadir melakukan penanaman porang bersama bupati, anggota Komisi IV DPR RI dari Dapil III Jateng, Firman Soebagyo, Kepala BPTP Jawa Tengah, Joko Pramono, perwakilan Dinas Pertanian, Camat Tunjungan, dan Kades Sukorejo.

Penanaman dilakukan bupati dengan menaruh bibit tanaman porang pada lahan demplot percontohan yang sudah disiapkan seluas 1 haktare dan menyiramnya dengan air.

“Alhamdulillah, terima kasih Pak Firman Subagyo senior kami di DPR RI dan Kepala BPTP Jawa Tengah yang telah memilih Blora sebagai lokasi pembangunan demplot atau denfarm teknologi budi daya porang dengan benih unggul untuk komoditas ekspor. Ini membanggakan dan semoga bisa berdampak untuk kemajuan sektor hortikultura di Kabupaten Blora,” ucap Arief.

Bupati berharap, adanya denfarm porang di Tunjungan ini bisa menjadi lokasi pembelajaran budi daya porang yang dibimbing langsung dari BPTP Jawa Tengah. Sehingga seluruh petani porang yang ada di Kabupaten Blora bisa semakin sukses dalam melakukan budi daya.

Baca juga   Blora dan UGM Rumuskan Program Mewujudkan Peternakan Terpadu

Dikatakannya, porang dahulu dianggap tanaman liar, namun kini nilai ekonominya sangat tinggi dan menembus pasar ekspor. Oleh karena itu, pihaknya ingin nantinya seluruh petani porang yang ada di Blora bisa dibentuk kelompok atau komunitas untuk belajar bersama di sini.

“Apalagi denfarm ini menjadi pusat pengembangan teknologi budi daya porang BPTP Jateng di Kabupaten Blora,” kata bupati.

Tidak hanya porang saja, dia juga ingin meningkatkan kerja sama pengembangan potensi pertanian dan peternakan lainnya dengan BPTP Jawa Tengah.

“Beberapa bulan lalu BPTP juga membantu kita tentang teknologi budi daya padi di sawah tadah hujan dengan demplot Desa Prantaan, Kecamatan Bogorejo, dan sekarang porang di Tunjungan. Semoga ke depan juga bisa mengawal pengembangan teknologi peternakan sapi, kopi, cabai dan potensi lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, Firman Soebagyo, Anggota DPR RI dari Dapil III Jateng termasuk Blora, sangat mendukung program pembangunan sektor pertanian dan peternakan yang digagas Bupati Arief Rohman.

Pihaknya menyatakan kesiapannya untuk mengawal perencanaan kebijakan anggaran dari Pusat.

“Program Pak Bupati untuk pengembangan pertanian dan peternakan di Blora ini banyak dan bagus. Salah satunya porang ini, maka tugas kami akan mendukung anggaran dan pelaksanaannya di Kabupaten Blora,” ucap Firman Subagyo.

Dia berharap, kelompok tani Sidomulyo yang terlibat dalam penanaman porang di denfarm Desa Sukorejo ini bisa bersungguh-sungguh mengikuti arahan BPTP Jawa Tengah.

Baca juga   Belasan Karyawan Bandara YIA Positif Corona, Aktivitas Tak Terdampak

“Memang panennya dua tahun lagi, namun di sela-sela tanaman bisa ditumpangsari dengan komoditas tanaman lain yang masa panennya lebih pendek. Kami berharap BPTP bisa meneliti tanaman sela apa yang cocok untuk lahan porang ini sehingga keuntungan jangka pendeknya juga bisa diperoleh,” tambah Firman.

Adapun Kepala BPTP Jawa Tengah, Joko Pramono, membenarkan jika masa tanam porang hingga panen membutuhkan waktu 2 hingga 3 tahun.

“Masa tanam porang ini lama namun hasilnya sangat menjanjikan. Memang cocoknya ditanam di bawah tegakan, biasanya di sela tanaman jati, atau lahan hutan rakyat. Maka ini akan menjadi riset kami untuk menentukan tanaman selanya agar bisa dipanen lebih cepat sambil menunggu porangnya jadi,” kata Joko Pramono.

Pihaknya akan mendampingi dari aspek teknologi untuk pengembangan porang di Blora sebagai wujud dukungan terhadap program Bupati dan Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian. “Semoga denfarm porang ini berhasil dan bisa kita kembangkan lebih luas di Blora,” ucap Joko.

Budi daya porang memang belum begitu familiar di Kabupaten Blora. Meski demikian, beberapa waktu lalu menurut Bupati Blora sudah ada satu petani porang dari Jepon yang telah menembus pasar ekspor. Sehingga komoditas ini akan terus dikembangkan dengan dukungan BPTP Jawa Tengah. (*)

Share :

Baca Juga

Perwakilan mahasiswa Papua mengadu kepada ombudsman DIY. (Foto: Istimewa)

News

2 Tahun Beasiswa Tak Cair, Mahasiswa Papua se-DIY Mengadu Ombudsman
Ditjen Perhubungan Udara berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemKominfo) melalui Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika, untuk memperketat pengawasan pengiriman paket Pos melalui pesawat udara. (Foto: Citilink)

News

Pemerintah Perketat Pengawasan Pengiriman Paket Pos Lewat Pesawat Udara
Foto: BPMI Setpres

News

Kunjungi Tenda Pengungsi Gempa Cianjur, Presiden Jokowi Bagikan Makanan Siap Saji dan Janjikan Hal Ini
Foto: selalu.id

News

Ini Identitas Dua Polisi yang Tewas saat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang
Bank Indonesia (BI) mencabut dan menarik Uang Rupiah Khusus Peringatan 50 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun Emisi 1995 (URK TE 1995) dari peredaran. Foto: Ist

News

Bank Indonesia Tarik Peredaran Uang Rupiah Khusus Emisi 1995, Begini Ketentuan Penukarannya
Kondisi Puncak Gunung Merapi difoto dari Hulu Sungai Bebeng. (Foto: humas/beritamagelang)

News

Siaga, Sepekan Ini Gunung Merapi Tunjukkan Aktivitas Tinggi
Haryadi Suyuti. Foto: walikota.jogjakota.go.id

News

Ditangkap KPK, Haryadi Suyuti Juga Pernah Tersangkut Dugaan Korupsi Proyek SAH
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Ganip Warsito. (Foto: BNPB)

News

Antisipasi Dampak La Nina, BNPB Minta Seluruh Elemen Tingkatkan Kesiapsiagaan