Home / Peristiwa

Selasa, 7 Desember 2021 - 19:17 WIB

BMKG Rekomendasikan Evakuasi Korban Erupsi Semeru Dilakukan Pagi hingga Siang Hari

Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG, Edison Kurniawan dalam konferensi pers yang diadakan Media Center Tanggap Darurat Bencana Gunung Semeru di Lumajang, Selasa (7/12/2021).(Foto: Amiri Yandi/InfoPublik)

Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG, Edison Kurniawan dalam konferensi pers yang diadakan Media Center Tanggap Darurat Bencana Gunung Semeru di Lumajang, Selasa (7/12/2021).(Foto: Amiri Yandi/InfoPublik)

NYATANYA.COM, Lumajang – Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa cuaca saat ini di Jawa Timur telah memasuki puncak musim hujan.

“Oleh karena itu, ada potensi hujan dengan intensitas sedang dan lembab, sehingga direkomendasikan proses evakuasi dan juga pengiriman logistik bagi korban erupsi Gunung Semeru sebaiknya dapat dilakukan pada pagi hingga siang hari,” kata Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG, Edison Kurniawan dalam konferensi pers yang diadakan Media Center Tanggap Darurat Bencana Gunung Semeru di Lumajang, Selasa (7/12/2021).

Menurutnya, BMKG akan memberikan update secara berkala untuk membantu proses evakuasi tim SAR gabungan di lokasi bencana erupsi Gunung Semeru.

Baca juga   Amankan G20 di Magelang, Polda Jateng Terjunkan 1.700 Personil

Edison Kurniawan selaku Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG mengimbau bagi para petugas gabungan dan relawan yang tengah melaksanakan proses evakuasi untuk terus menggunakan masker sebagai bentuk menghindari masuknya material vulkanis ke dalam tubuh.

Selain itu, ia juga meminta kepada semua pihak untuk mewaspadai adanya aliran lahar dingin yang diakibatkan oleh curah hujan.

Sebelumnya, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab mengatakan, dalam tiga hari ke depan terdapat potensi hujan di sekitar kawasan Gunung Semeru.

Baca juga   Di Lumajang, Jokowi Kunjungi Tenda Pengungsi dan Sapa Warga di Pasar Pasirian

“Kita perkirakan masih ada potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Bahkan di siang hari ada potensi lebat sampai dengan tiga hari ke depan,” kata Fachri.

Potensi hujan itu juga dapat terjadi di wilayah lereng dan puncak Gunung Semeru. Adanya potensi hujan itu, juga dapat memicu lahar dingin mengaliri lereng menuju ke arah hilir.

Fachri mengharapkan, hal itu menjadi kewaspadaan terutama untuk tim tanggap darurat di sekitar lokasi terdampak erupsi untuk melakukan evakuasi.

(*/N1)

Sumber: InfoPublik.id

Share :

Baca Juga

Menteri Sosial Tri Risma Harini memberikan mainan boneka dinosaurus kepada anak polisi korban tragedi Kanjuruhan di Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (8/10/2022). ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

Peristiwa

Mensos Serahkan Santunan untuk Keluarga Korban Insiden Kanjuruhan
Koramil 04/Tawangsari bersama anggota Polsek melakukan patroli. (Foto: Humas Sukoharjo)

Peristiwa

Patroli Malam dan Penegakan PPKM Terus Diintensifkan di Tawangsari
Pada 30 April 2022, siaran TV analog di 166 kabupaten/kota (56 wilayah layanan siaran) akan dimatikan. Masyarakat di daerah tersebut tidak lagi bisa menonton siaran televisi dengan perangkat TV analog. Selanjutnya, siaran televisi beralih ke penyiaran TV digital. (Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/hp)

Peristiwa

Mulai 30 April 2022 Siaran TV di 166 Kabupaten/Kota Ini Bakal Dimatikan
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi melaunching Kelurahan Giwangan, Kampung Tangguh Melawan Narkoba. (Foto: nyatanya.com/Humas Pemkot Yogya)

Peristiwa

Kelurahan Giwangan Kini Jadi Kampung Tangguh Melawan Narkoba
Bus Trans Jateng melintas di Halte Kembanglimus Borobudur Kabupaten Magelang. (Foto: humas/beritamagelang)

Peristiwa

Tingkatkan Layanan, Rute Trans Jateng Kini Dilengkapi Halte
Ilustrasi: nyatanya.com

Peristiwa

3 Mahasiswa UIN Surakarta Jadi Tersangka Pengeroyokan, Motifnya Dendam
Petugas berusaha memadamkan api. Foto: selalu.id

Peristiwa

Gara-gara Bakar Dupa, Balai RW di Surabaya Hangus Terbakar
Rumah warga roboh akibat diamuk angin kencang yang melanda wilayah Desa Raja dan Lengkong, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan, pada Sabtu (8/1/2021). (Foto: BNPB)

Peristiwa

Angin Kencang di Luwi Rusak 30 Rumah Warga, 120 Jiwa Mengungsi