NYATANYA.COM, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan lebih dari 1.700 rumah terverifikasi tingkat kerusakan pascagempa magnitudo (M)6,1 di wilayah Sumatra Barat (Sumbar).
“Sebanyak 4.831 lainnya masih dalam proses verifikasi tingkat kerusakan yang seluruhnya berada di Kabupaten Pasaman Barat,” demikian Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan resminya, Minggu (6/3/2022).
Data per Sabtu (5/3/2022), menyebutkan total rumah rusak berat 653 unit, rusak sedang 375 unit dan rusak ringan 737 unit.
Sedangkan pada fasilitas umum, pos komando (posko) mencatat total fasilitas terdampak yaitu fasilitas pendidikan 41 unit, fasilitas kesehatan 20, tempat ibadah 49 dan kantor pemerintah 20. Kerusakan lain berupa infrastruktur sebanyak 26 unit, jembatan rusak 4 dan lahan pertanian terdampak 80 hektar.
Rincian kerusakan rumah dan fasilitas umum di wilayah Pasaman Barat, sebanyak 4.831 rumah rusak yang masih membutuhkan verifikasi tingkat kerusakan.
Bangunan terdampak pada fasilitas pendidikan 27 unit, fasilitas kesehatan 13, tempat ibadah 39, kantor pemerintah 17 unit, sedangkan infrastruktur 26 unit.
Sedangkan di Kabupaten Pasaman, sebanyak 1.736 rumah rusak dengan rincian, rumah rusak berat 651 unit, rusak sedang 355 unit dan rusak ringan 730 unit.
“Untuk fasilitas umum, tercatat tempat ibadah rusak berat 5 unit dan 4 rusak ringan, fasilitas pendidikan 6 unit rusak berat dan 8 rusak ringan, fasilitas kesehatan 7 unit rusak sedang dan 2 kantor pemerintah rusak ringan,” jelas Muhari.
Di Kabupaten Lima Puluh Kota, sebanyak 27 rumah rusak dengan rincian, rumah rusak berat 2 unit, rusak sedang 20 unit dan rusak ringan 5 unitm Sedangkan fasilitas umum berupa tempat ibadah rusak sedang 1 unit dan 1 kantor rusak sedang.
“Untuk wilayah Kabupaten Agam dan Padang Pariaman masing-masing rumah rusak ringan 1 unit,” imbuh Muhari.
Selain perkembangan terkini kerugian material, Posko mencatat dampak korban jiwa dengan total warga meninggal dunia 18 orang, luka berat 46 orang, luka ringan 336 orang, hilang 4 orang dan mengungsi 19.221 orang.
Dengan rincian korban meninggal dunia di Kabupaten Pasaman Barat 9 orang, luka berat 45 orang, luka ringan 336 orang dan mengungsi 14.014 orang. Mereka yang mengungsi tersebar di 16 pos pengungsian.
Untuk di Kabupaten Pasaman korban meninggal dunia 9 orang dan hilang 4 orang.
Tim gabungan di bahwa koordinasi Basarnas masih melakukan pencarian terhadap korban hilang tersebut. Sedangkan di Kabupaten Agam, warga luka berat berjumlah 1 orang.
Dua wilayah paling terdampak yaitu Kabupaten Pasaman Barat dan Pasaman masih berada pada status tanggap darurat bencana alam.
Posko Penanganan Darurat Bencana masih terus memberikan pelayanan kepada warga terdampak gempa.
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat dan Pasaman menetapkan status tanggap darurat hingga 10 Maret 2022.
“BNPB masih terus melakukan pendampingan dan pemantauan pelaksanaan tanggap darurat di wilayah terdampak, khususnya Pasaman Barat dan Pasaman,” pungkas Muhari.
(N1)