NYATANYA.COM, Jakarta – Dalam menghadapi virus-virus intoleransi, radikal terorisme, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan sejumlah langkah mitigasi, termasuk melalui Parade Budaya Nusantara yang berkolaborasi dengan komunitas Perempuan Indonesia.
“Kami meyakini dengan kuatnya budaya kita, budaya Indonesia yang beragam akan semakin mempersempit ruang gerak transnasional ideologi dan budaya yang tidak berkepribadian dengan bangsa Indonesia,” ujar Kepala BNPT Boy Rafli Amar dalam acara Parade Budaya Nusantara dengan tema “Bersatu Lebih Erat, Bersama Lebih Harmoni” dengan rute Sarinah – Bundaran HI – Sarinah di Sarinah, Thamrin, Jakarta, pada Minggu (6/11/2022).
Kepala BNPT menjelaskan, Parade Budaya Nusantara merupakan bagian dari lima vaksin kebangsaan untuk mencegah virus intoleransi radikal terorisme.
Lima vaksin tersebut antara lain transformasi wawasan kebangsaan, revitalisasi nilai-nilai Pancasila diseluruh aspek kehidupan masyarakat, moderasi dalam beragama, penguatan akar budaya nusantara, dan pembangunan kesejahteraan.
“Vaksin keempat adalah yang kita laksanakan hari ini, yakni penguatan akar budaya nusantara,” tutur dia.
Menurut Boy Rafli, pihaknya langsung memberikan dukungan ketika komunitas perempuan, yang diwakili Timnas Kebaya, mengajak BNPT berkolaborasi menggelar Parade Budaya Nusantara.
Ajakan kolaborasi itu dinilai mencerminkan animo besar masyrakat, khususnya komunitas perempuan, untuk memperkuat budaya nusantara, melalui kebaya dan pakaian adat.
“Ketika Timnas Kebaya datang kepada kami, apakah BNPT bersedia menjadi tuan rumah bersama berkolaborasi, karena itu berkaitan adat budaya nusantara saya tidak berpikir lagi langsung jawab bersedia,” kata dia.
Dia juga mewanti-wanti pada pihak-pihak luar yang tidak bertanggung jawab untuk tidak mempengaruhi generasi muda dengan melakukan trans budaya yang tidak berkepribadian Indonesia.
Sebab, Indonesia memiliki banyak simbol-simbol budaya dari Sabang hingga Merauke yang bisa digaungkan untuk memerangi virus tersebut.
”Jadi kepada pihak-pihak Yang mencoba melakukan trans budaya yang tidak berkeprimanusiaan Indonesia kita harap untuk tidak mempengaruhi anak bangsa kita dengan hal-hal yang buruk,” tandasnya.
(*/N1)
Sumber: InfoPublik.id