NYATANYA.COM, Semarang – Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri melakukan kegiatan penyelidikan terkait peristiwa ledakan bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudusy membenarkan giat Densus di wilayah Sukoharjo.
“Benar ada giat penyelidikan pelaku kasus ledakan di Polsek Astanaanyar Bandung. Saat ini Kapolres Sukoharjo juga ada di lokasi,” terang Iqbal, dikutip Antara.
Meski demikian, Iqbal tidak menjelaskan rinci wilayah serta kegiatan apa saja yang dilaksanakan tim Densus 88 tersebut.
Sementara dari informasi yang dihimpun, Densus 88 menggeledah sebuah rumah di wilayah Cemani, Kabupaten Sukoharjo.
Identitas pelaku bom bunuh diri di kantor Polsek Astanaanyar, Bandung, berhasil diidentifikasi dengan cara pemeriksaan sidik jadi.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pelaku bernama Agus.
“Hasil pemeriksaan sidik jari dan kemudian kita lihat dari face recognition, identik identitas Agus Sujarno biasa dikenal Agus Muslim,” kata Sigit saat konferensi pers di kantor Polsek Astana Anyar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Agus Sujarno (Sujatno) lahir di Bandung 24 Agustus 1988. Dia tinggal di Kelurahan Cibangkong, Kecamatan batununggal, Kota Bandung.
Agus diketahui pernah bekerja sebagai juru parkir di salah satu rumah makan kawasan Banjarsari.
Dia juga pernah terlibat peristiwa peledakan bom yang dilakukan Yayat Cahdiyat di Lapangan Pandawa, Cicendo, Bandung, pada Senin (27/2/2017) silam.
“Yang bersangkutan pernah ditangkap karena bom Cicendo. Sempat dihukum empat tahun. September 2021 lalu bebas,” terangnya.
Agus juga merupakan pembuat bom jenis TATP. Ikut belanja bahan-bahan bom dan merakit bom bersama Yayat Cahdiyat alias Abu Salam.
Selain itu, Agus juga diketahui pernah ikut kajian khusus JAD wilayah Bandung Selatan berdasarkan perintah Abu Salam sejak Oktober sampai Desember 2017.
“Pelaku terafiliasi dengan kelompok JAD Bandung Jabar,” terang Sigit.
Pernah ikut membiayai perakitan bom sekira Rp2 juta. mengajarkan pembuatan bahan peledak kepada Yayat. Melakukan survei ke Polres Cianjur dan Polda Jabar.
(*/N1)