NYATANYA.COM, Yogyakarta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kembali melakukan pelatihan penanggulangan bencana KTB Rintisan Purwokinanti di area parkir hotel Jambu Luwuk jalan Juminahan, Purwokinanti, Pakualaman, Yogyakarta Minggu (24/10/2021).
Hadir dalam pelatihan tersebut wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi dengan di dampingi Kepala Pelaksana Harian BPBD, Mantri Pamong Praja Pakualaman, Lurah Puwokinanti dan turut hadir Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta Ririk Banowati Permanasari, Kapolsek, Danramil, TAGANA, PMI dan tokoh masyarakat Purwokinanti.
Heroe dalam arahannya mengingatkan bahwa pelatihan kesiapsiagaan bencana merupakan upaya antisipasi bila terjadi bencana masyarakat telah siap dalam menanggulanginya dan tahu apa yang harus dilakukannya.
“Jangan sampai ketika terjadi bencana jalur evakuasi dan jalur pertolongan terhambat oleh aktifitas masyarakat seperti parkir di tepi jalan yang mengganggu lewatnya mobil yang akan melakukan tindakan kegawatdaruratan. Misal ada mobil pemadam kebakaran mau masuk lokasi tapi akses jalan ke lokasi terhambat oleh parkir kendaraan atau pohon perindang yang menjulang ke jalanan. Hal itu akan menjadi kontra produktif upaya penyelamatan dalam penangulangan kebencanaan,” tutur Heroe.
Melihat hal itu hendaknya KTB dalam melakukan mitigasi bencana membuat peta jalur evakuasi yang disesuaikan dengan karakter pada tiap bencana yang berbeda satu sama lainnya. Dengan harapan agar tujuan mitigasi bencana untuk mengurangi jumlah korban jiwa dan harta bisa terpenuhi jelas Heroe lebih lanjut.
Selain itu Heroe juga menyampaikan bahwa selama pandemi ini peran serta KTB dalam penanganan Covid-19 sangat luar biasa, oleh karena itu diharapkan agar terus berkiprah sebagai garda depan dalam kebencanaan dan sebagai suri tauladan dalam penerapan protokol kesehatan.
“KTB hendaknya bisa lebih berperan melalui pembudayaan protokol kesehatan guna memutus mata rantai penularan Covid-19,” imbuh Heroe.
Cahyo Wijayanto Mantri Pamong Praja Pakualaman dalam laporannya menyampaikan bahwa KTB Purwokinanti adalah KTB ke empat atau terakhir di Kelurahan Purwokinanti.
“Dengan memiliki 4 KTB diharapkan di Kelurahan Purwokinanti bisa segera menyiapkan peta rawan bencana yang akan memudahkan akses keluar dan masuk bila terjadi bencana,” tutur Cahyo
Cahyo juga menjelaskan bahwa dengan pelatihan ini maka masyarakat yang tanggap dan tangguh dalam mengantisipasi bencana telah terbangun dan selanjutnya agar membangun komunikasi dan jejaring dengan sesama KTB, kampung pantib satuan relawan kebakaran, Tagana dan PMI yang lain agar bisa saling sinergi dan bekerjasama.
Sementara Ririk Banowati (Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta) menegaskan bahwa keberadaan KTB sangat dibutuhkan masyarakat oleh karena itu penumbuhan KTB hendaknya terus dilakukan di kampung-kampung.
“Kami mengapresiasi warga yang dengan sukarela turut serta dalam kegiatan KTB dan mengabdikan dirinya sebagai relawan kebencanaan. Mengingat pentingnya keberadaan KTB di kampung maka kami berharap di setiap kampung bisa ditumbuhkan KTB dan ditingkatkan kapasitas sumber dayanya agar menjadi KTB unggul yang berkesinambungan,’ ungkap Ririk.
Ririk juga menjelaskan bahwa ragam ketrampilan dalam penanggulangan bencana sangatlah beragam oleh karena itu bisa dibuatkan program pelatihan secara berkala agar potensi sumber daya manusianya lebih meningkat dan memiliki sertifikasi keahlian. (*)