NYATANYA.COM, Klaten – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten menggelar latihan manajemen barak pengungsian erupsi Gunung Merapi. Pelatihan digelar untuk memastikan kesiapsiagaan BPBD Klaten dalam menghadapi bencana erupsi Gunung Merapi yang dapat terjadi setiap saat.
Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto mengatakan kegiatan ini difokuskan pada internal BPBD Klaten agar setiap petugas termasuk Tim Reaksi Cepat (TRC) dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan tepat.
Sehingga saat terjadi pengungsian, masing-masing petugas dapat memahami tugas dan alur koordinasi yang telah ditentukan.
“Dengan harapan apabila terjadi bencana erupsi Gunung Merapi dan terjadi pengungsian, masyarakat yang mengungsi dapat terlayani dan terfasilitasi dengan baik,” ungkapnya saat ditemui di Shelter Pengungsian Desa Menden, Kecamatan Kebonarum, Jumat (24/12/2021).
Pelatihan tersebut sekaligus melakukan pendataan fasilitas umum yang tersedia di tiga shelter pengungsian; Shelter Menden Kebonarum, Shelter Demakijo Karangnongko, dan Shelter Kebondalem Lor Prambanan.
Dalam pelaksanaannya, masing-masing penanggungjawab shelter akan melaporkan kondisi perlengkapan dan kelengkapan shelter yang akan digunakan oleh pengungsi saat terjadi kondisi darurat bencana.
“Sehingga dipastikan shelter siap digunakan dan dimanfaatkan. Jika ada kerusakan, akan didata dan ditindaklanjuti sehingga dapat digunakan secara optimal,” paparnya.
Sri Winoto menjelaskan pelatihan manajemen barak tersebut sekaligus untuk penyegaran petugas agar lebih siap dalam menghadapi bencana.
Rencananya kegiatan serupa akan dilanjutkan dengan kegiatan gladi barak pengungsian yang melibatkan lebih banyak pihak.
“Selain relawan, rencananya kami juga akan melibatkan pihak-pihak yang terlibat dalam rencana kontijensi penanggulangan bencana erupsi Gunung Merapi,” katanya.
(*/N1)