NYATANYA.COM, Sleman – Memutuskan untuk ikut suami pindah ke Yogyakarta, Olivia Ruminda harus melepaskan pekerjaannya sebagai pegawai bank di Palembang. Namun hal itu tidak membuat Olivia untuk berdiam diri saja di rumah. Dengan keterampilan yang dimilikinya, Olivia memiliki ide untuk mendirikan home industri di bidang kuliner.
Pada tahun 2017, Dapur OliviaRu yang memproduksi kue bolu gulung, kue brownies, donat, dessert, dan kue kukus pun berdiri di Perumahan Dalem Maguwoharjo Asri No C5 Maguwoharjo Depok Sleman.
Keunikan dari Dapur OliviaRu ini adalah setiap kue yang dibuat mempunyai ciri khas yaitu memiliki ukiran batik, yang memang melekat kuat di Yogyakarta sebagai kota kebudayaan.
Menurut Olivia, bisnis kuliner kue di Yogyakarta telah banyak bermunculan. Sehingga dibutuhkan kreativitas tersendiri untuk melihat peluang yang terbuka. Ia pun mengambil sisi kebudayaan sebagai peluang bisinis, yaitu motif batik.
“Jadi tidak hanya di kain, topi, tas serta kerajinan-kerajinan saja yang bermotifkan batik, tetapi kue pun bisa bermotif batik,” ujar Olivia ketika ditemui di rumah produksi Dapur OliviaRu, Kamis (9/12/2021).
Agar diketahui banyak orang, dalam memperkenalkan kue batik tersebut Olivia menghubungi teman-temannya yang di Jogja. Ia mengenalkan kue batiknya dengan cara promosi dari mulut ke mulut hingga orang-orang tertarik dengan kue batik milik Olivia. Selain itu, promosi juga dilakukan melalui media sosial milik Olivia, serta mengikuti berbagai macam komunitas.
Motif batik yang biasa digunakan oleh Olivia dalam pembuatan kue adalah motif batik Kawung dan Parang.
“Motif Kawung dan Parang sudah menjadi ciri khas Jogja dan dimana-mana kita dapat menemukan motif tersebut,” kata Olivia
Tidak hanya kedua motif itu saja, terkadang Olivia menerima pesanan dari pelanggannya dengan motif batik yang lain, seperti Sidomukti, Sidoasih, Taruntung, hingga model Udan Riris.
Pelanggannya sendiri biasanya adalah wisatawan dari dalam negeri maupun luar negeri.
“Untuk kue dengan motif batik Parijoto khas Sleman sendiri, biasanya yang melakukan pemesanan dari Dinas Kabupaten Sleman,” katanya.
Selama pandemi ini, Olivia mengatakan pemesanan kue batik dilakukan dengan cara melakukaan pemesanan terlebih dahulu atau yang biasa disebut dengan pre-order.
Sama halnya dengan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lainnya, untuk penghasilan Dapur OliviaRu juga mengalami penurunan di masa pandemi. Sebelum pandemi biasanya Olivia meraup keuntungan 15 juta hingga 20 juta rupiah. Sementara pada masa pandemi, ia mengakui hanya bisa mengambil keuntungan hingga 10 juta rupiah.
(*/N1)
Sumber: InfoPublik.id