Home / Plus

Sabtu, 7 Januari 2023 - 18:50 WIB

Bu Widhi Bersyukur, Penjualan Lumpianya Laris Manis Setelah Ikut Lapak Ganjar

Widhi Haryanti, bersyukur atas manfaat yang diterimanya usai ikut Lapak Ganjar. Foto: Diskominfo Jateng

Widhi Haryanti, bersyukur atas manfaat yang diterimanya usai ikut Lapak Ganjar. Foto: Diskominfo Jateng

NYATANYA.COM, Semarang – Seorang pembuat makanan khas Semarang, lumpia, asal Kota Atlas, bak ketiban durian setelah ikuti Lapak Ganjar.

Usaha makanan bernama Lunpia & Tahu Bakso Bu Wied meningkat setelah dibagikan ulang akun milik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pemilik usaha, Widhi Haryanti, bersyukur atas manfaat yang diterimanya usai ikut Lapak Ganjar.

Hal itu membantu berkembangnya usaha yang dirintis sejak 2018 silam.

“Usaha sebelum ikut Lapak Ganjar ya biasa-biasa saja, stagnan ya. Maksudnya enggak ada peningkatan. Setelah ikut Lapak Ganjar, Alhamdulilah langsung melesat. Usaha saya semakin maju. Pokoknya mantap sekali. Peningkatan omzet 100 persen lebih,” kata Bu Wied, sapaannya ditemui di tempat produksinya, Perumahan Greenwood Estate, Jalan Seruni I Nomor 5 Sadeng, Semarang, Sabtu (7/1/2023) dikutip dari portal resmi Pemprov Jateng.

Baca juga   Bupati Kustini Kukuhkan Pengurus RAPI Wilayah 05 Sleman
Lunpia & Tahu Bakso Bu Wied. Foto: Diskominfo Jateng

Ditambahkan, lumpia buatannya terkenal lezat, karena dibuat dari rebung pilihan, ayam, telur, dan ikan pihi.

Dia juga membuat makanan tahu bakso yang dibuat dari campuran daging sapi, dan daging ayam.

Setelah merambah Lapak Ganjar, usahanya semakin dikenal. Yang tadinya hanya dikenal orang dekat, mungkin teman, saudara yang gethok tular, kini orang tak dikenal berdatangan untuk memesan.

“Orang yang enggak saya kenal pada datang, pada telepon, pesan, lewat Instagram, lewat Facebook. Orang-orang yang dari luar kota banyak yang pesan ke saya, karena usaha saya di-repost Lapak Ganjar,” sambung Bu Wied.

Dia menuturkan, pasarannya bahkan meluas hingga Jakarta, Tangerang, Bogor, Bandung, Surabaya, kota sekitar Jatim, DIY, Solo, Lampung, Palembang, Batam, Kalimantan, dan lainnya.

Baca juga   Serap Tenaga Lokal Bergaji di Atas UMK, Ganjar Optimistis KIK Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

Bu Wied juga dibuat kewalahan dengan banyaknya permintaan. Maka, dia harus lembur, dan kadang tambah tenaga.

Sejauh ini, dia mengajak dua orang tetangga untuk membantunya memproduksi lumpia dan tahu bakso.

“Juga pas banyak orderan, saya ambil tenaga pocokan. Tenaga tetap total dua orang. Tenaga pocokan ada satu orang. Mereka warga sekitar, dekat sini saja. Jadi kalau pas ada orderan banyak, mereka langsung datang,” imbuhnya.

Menurut Bu Wied, progam yang diinisiasi gubernur, sangat bagus karena membuat UMKM terbantu. Termasuk, UMKM juga kian dikenal masyarakat luas.

“Banyak yang repeat order (order lagi) terus,” pungkasnya.

(*/N1)

Share :

Baca Juga

(ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/rwa)

Plus

Pemberdayaan Perempuan Melalui Hidroponik
Gubernur Ganjar Pranowo saat dialog bersama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Minggu (19/12/2021) usai resmikan Hetero Space Solo. (Foto: Diskominfo Jateng)

Plus

Resmikan Hetero Space Solo, Ganjar Berharap Lahir Startup Unicorn Baru
Menkominfo, Johnny G. Plate. Foto: Pey/Humas Kominfo

Plus

Menkominfo Apresiasi Pembangunan Pusat Data oleh Metta DC
Konsep terbaru dan menarik diusung masyarakat Kampung Bugisan RW 5 Kelurahan Patangpuluhan lewat Bank Sembako Bugisan Lima. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Plus

Mantul Lur, Gandeng Gendong Lewat Bank Sembako Bugisan Lima
Warga RW 24 Kelurahan Wirogunan, Kemantren Mergangsan, Kota Yogya terus menggalakkan bank sampah, upaya ini selain untuk menjaga kebersihan lingkungan juga untuk meningkatkan ekonomi warga di RW tersebut. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Plus

Warga Wirogunan Menuai Berkah Lewat Bank Sampah
Kolonel Jaelani (Foto: istimewa)

Plus

Kolonel Jaelani : Yang Pernah Gagal Tes Tentara, Sebaiknya Tak Ragu Coba Terapi Penyembuhan di Banyu Urip  
Batako ini dibuat dari sampah. Foto: Humas Pemkot Yogya

Plus

Inovatif! Ditangan Warga Bumijo Sampah Residu Diolah Jadi Batako
Karang Taruna Kabupaten Bantul merintis Batik Sawo Kecik yang merupakan seragam Karang Taruna Kabupaten pertama di Indonesia, dan telah memiliki hak cipta HaKi (Hak atas Kekayaan Intelektual) dan Surat Keputusan Bupati. (Foto: Humas Pemkab Bantul)

Plus

Pertama di Indonesia, Bantul Launching Batik Sawo Kecik Karang Taruna