NYATANYA.COM, Sleman – Sebagian lokasi kuliner memiliki menu bubur nasi dengan aneka pilihan sayur dan lauk pauk. Salah satunya, yaitu di lokasi kuliner Omah Kluwih, kawasan Sidokarto Godean Sleman.
Setelah selesai dimasak di dapur lokasi kuliner setempat, kisaran pukul 10.00 WIB, bubur nasi tersebut sudah ditempatkan di meja prasmanan. Artinya, konsumen bisa mengambil sendiri termasuk aneka pilihan sayur dan lauk pauknya. Sebelum disantap, ditunjukkan dahulu ke kasir untuk dicatat harganya.
“Rata-rata sebelum pukul 17.00 WIB, bubur nasi sudah habis. Bahkan bisa habis lebih awal ketika sejak pagi sampai siang banyak pembeli,” papar pemilik Omah Kluwih, Ismani, baru-baru ini.
Sebagai juru masak bubur nasi, sebutnya, sudah ibu-ibu mendekati lansia dan pengalaman dalam memasak bubur nasi. Pasalnya, untuk membuat bubur nasi berkualitas butuh kiat-kiat tersendiri.
Mulai dari bahan baku wujud beras, harus dipilih beras berkualitas bagus. Tak kalah penting, takaran beras dan santan kelapa juga harus pas.
Lalu ketika bubur nasi dimasak selama sekitar dua jam, proses mengaduk-aduk perlu kontinyu. Jika ada jeda berlebihan, dapat berpeluang gosong maupun tekstur bubur tak bisa lembut.
“Agar memiliki aroma wangi, selain dipengaruhi kualitas bahan baku berasnya, juga ada tambahan daun pandan wangi,” terangnya.
Jumlah daun pandan wangi bisa cukup satu lembar memanjang dan sudah dicuci bersih menggunakan air mengalir. Selanjutnya dilipat serta dimasukkan ke panci saat memasak bubur dan ikut diaduk-aduk sampai memasak buburnya selesai.
Ditambahkan Ismani, bubur nasi yang disediakan di meja prasmanan dapat pula dibeli dengan dibungkus. Tim dari Omah Kluwih akan membungkuskan menggunakan kertas minyak dan dilambari daun pisang bagian dalam.
Selain bubur nasi, konsumen juga dapat mengambil sendiri nasi putih biasa. Adapun pilihan sayur di meja prasmanan, misalnya beberapa jenis sayur lodeh dan oseng.
Beberapa sayur khas pedesaan seperti mbayung, lompong, kluwih dan jantung pisang biasa tersedia pula. Sedangkan jenis lauknya seperti mangut lele/nila, ayam goreng/bakar/bacem, olahan telur, tahu dan tempe.
“Kami juga menempatkan gerobak angkringan, antara lain ada aneka masakan sate, nasi bakar, beberapa jenis lauk, sayur dan makanan ringan. Konsumen dapat mengambil sendiri, lalu dilaporkan ke kasir,” tambahnya.
Menurut Ismani, lokasi kulinernya yang buka hingga malam hari, biasa pula untuk kegiatan rapat, kopdar, reunian hingga pengajian. Bahkan sering memilih di lokasi outdor di bawah pepohonan seperti jati dan kluwih.
ketika datang secara rombongan termasuk untuk rapat-rapat, ada baiknya memesan atau mengabari lebih dahulu. Sehingga tak perlu menunggu lama, apalagi ketika pas barengan banyak pembeli.
“Jika ada yang menginginkan sajian berupa bubur nasi khas Omah Kluwih dengan beberapa pilihan sayur dan lauk pauk, kami akan menyiapkan pula,” tandasnya. (*)