NYATANYA.COM, Sleman – Aneka usaha yang dikelola Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) mudah ditemukan di berbagai tempat. Satu di antaranya di kompleks Pasar Kowen kawasan Sidokarto Sleman yang dikelola BUMKal Karta Sembada antara lain akan menemukan kios-kios sembako, sayur dan kuliner. Bahkan ada lokasi untuk jual-beli klithikan maupun satwa seperti unggas, burung, kambing dan ikan, namun hanya pasaran Pon.
Menurut Manajer Operasional Karta Sembada, Erwin Widodo, setiap pedagang yang mendapat kapling tanah untuk dibangun kios, diharapkan bisa membangun dengan bahan konstruksi yang tak cepat rusak, rapi dan tata ruang atau penataan barang sebaik mungkin. Pihaknya pun telah mempunyai beberapa kios percontohan, sehingga pedagang yang akan membangun kios bisa melihat, bertanya-tanya atau konsultasi.
“Pasar Kowen yang sudah beroperasi sejak Oktober 2019 sudah menempati lahan di tanah kas desa seluas 9000 meter persegi. Sebagian kapling sudah dibangun kios-kios yang sudah memenuhi standar atau seperti yang kami contohkan. Dalam waktu dekat, akan kami perluas lagi sekitar 3.000 meterpersegi terutama untuk lokasi kuliner,” jelas Erwin, Selasa (25/5/2021).
Lurah Pasar Kowen, Sugito menambahkan, pedagang yang ada di pasar setempat diutamakan dari warga Sidokarto Godean. Meski demikian ada pula yang dari luar Sidokarto. Khusus sebagai pengelola pasar, bahkan bisa merekrut tenaga kerja atau sebagai karyawan pengelola pasar ada 57 orang, antara lain admin/pengelola unit usaha BUMKal, keamanan, juru parkir, petugas kebersihan, restribusi, penjaga malam serta penjaga toilet.
Sementara itu menurut salah satu pengurus BUMKal Amanah Sumbesari Moyudan Sleman, Barata Putra Utama, BUMKal di Sumbersari mengelola semacam POM Bensin mini atau disebut Pertashop. Usaha ini terwujud karena hasil kerjasama juga dengan Kementerian Dalam Negeri serta Pertamina. Lahan Pertashop merupakan tanah kas desa, dan di sebelah baratnya sedang dibangun beberapa kios.
“Kios-kios akan kami sewakan terutama bagi warga sumbersari diutamakan untuk usaha terkait ekonomi kreatif, misalnya bisa untuk usaha bakmi Jawa, angkringan modern dan kelontong ataupun sembako,” ungkap Barata. (N4)