NYATANYA.COM, Temanggung – Kabupaten Temanggung memiliki beragam agama dan bahkan masih banyak penganut kepercayaan. Semuanya, mempunyai hak yang sama untuk hidup di bumi Kabupaten Temanggung.
“Dan menjadi komitmen kita bersama, Kabupaten Temanggung akan seterusnya menjadi kabupaten yang inklusif dan tidak membeda-bedakan golongan, ras, agama dan tidak memandang perbedaan berpolitik,” terang Bupati Temanggung, HM Al Khadziq dalam sambutannya pada acara Tasyakuran dan Resepsi dalam rangka Peringatan Hari Amal Bhakti ke-76 Kementerian Agama RI di Gedung Graha Bhumi Phala, Komplek Setda Kabupaten Temanggung, Rabu (12/1/2022).
Bupati mengatakan, bahwa semua agama punya komitmen bersama untuk hidup berdampingan dan semuanya menjadi nusantara.
Komitmen tersebut perlu dilestarikan, mengingat Indonesia merupakan negara yang ber-Bhineka Tunggal Ika, bukan hanya suku dan golongan, tetapi agama juga berbeda-beda.
“Oleh karena itu, kita harus senantiasa merawat kebhinekaan dan dalam hal ini Kementerian Agama berada di baris paling depan dan merawat kebhinekaan agama seluruh warga negara Republik Indonesia,” imbuh Bupati.
Moderasi beragama menjadi sangat penting, karena bangsa Indonesia terdiri dari berbagai latar belakang agama dan keyakinan.
Bupati juga mengaku terkesan dengan acara peringatan Hari Amal Bhakti ke-76 ini, karena semua yang hadir bernuansa tradisional.
“Hari ini nuansanya sangat nusantara, nuansa Temanggung sekali, semuanya pakai blangkon, semuanya memakai baju tradisional dan ini mencerminkan komitmen Kementerian Agama tentang pribumisasi agama,” ungkapnya.
Bupati juga mengatakan, bahwa semua agama punya komitmen bersama untuk hidup berdampingan dan semuanya menjadi nusantara.
Acara tasyakuran Hari Amal Bhakti ke-76 bertemakan Transformasi Layanan Umat ini juga dihadiri Wakil Bupati Temanggung, Heri Ibnu Wibowo, serta jajaran Forkompimda.
Peringatan Hari Amal Bhakti ke-76 tersebut, dilanjutkan dengan pagelaran ketoprak dari Kantor Kemenag Kabupaten Temanggung.
(*/N1)