Home / Plus

Senin, 12 Desember 2022 - 21:24 WIB

Butuh Bantuan! Keluarga di Surabaya Ini Hidup Tanpa Listrik Selama 25 Tahun

Kusairi tinggal dalam kegelapan bersama istrinya Titin Asrofin (60), anak dan dua cucunya. Foto: selalu.id

Kusairi tinggal dalam kegelapan bersama istrinya Titin Asrofin (60), anak dan dua cucunya. Foto: selalu.id

NYATANYA.COM, Surabaya – Satu Keluarga di Surabaya hidup di rumah yang berdiri di atas selokan tanpa ada aliran listrik selama 25 tahun.

Rumah keluarga Kusairi (57) tersebut berada di Jalan Juwingan Surabaya. Kusairi tinggal dalam kegelapan bersama istrinya Titin Asrofin (60), anak dan dua cucunya.

Rumah keluarga Kusairi kondisinya sungguh menyedihkan. Keluarga yang hidup di Kota Surabaya ini menempati bangunan rumah semi permanen yang reyot dan berdiri di atas selokan.

Rumah tersebut dilapisi kayu triplek yang disangga bambu dan kayu yang sudah terlihat lapuk.

Nur Fitri (27), anak Kusairi bercerita, ia bersama keluarganya terdiri 5 orang tinggal di rumah tak layak tersebut hampir 25 tahun lamanya.

Nur mengaku Ingin mendapat bantuan seperti yang diberitakan media. Nur lantas mencontohkan satu keluarga di Jalan Gubeng Kertajaya yang bernasib sama dengan keluarganya hidup tanpa listrik.

“Saya lihat pemberitaan 4 tahun tanpa listrik (dapat bantuan). Saya lama ya 20 tahun lebih lihat orang tua saya seperti ini. Saya sebagai anak nasibnya kurang mujur ya. Saya ngechat (DM) seperti ini di Instgaram,” kata, Nur dikutip dari selalu.id.

Baca juga   Bank Mandiri Tambah Jangkauan Transfer Valas 17 Mata Uang Asing di Livin' by Mandiri

Nur mengaku, tempat tinggal mereka yang di atas selokan itu milik orang lain. Ia bersama keluarganya membayar sewa tanah satu juta per tahun.

Tak tahan merasakan kondisi keluarganya, Nur bercerita dengan isak tangis dan mengaku tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah.

Padahal, Pemerintah Kota Surabaya saat ini gencar memberi bantuan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) kepada warga miskin.

Bahkan, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyebutkan sebanyak 900 Unit Rutilahu hingga akhir tahun ini diperbaiki dengan program Dandan Omah.

“Sudah lapor ke RT, tapi jawabannya gak bisa bantu apa-apa hanya mendata. Ya saya kemarin gak dapat gapapa, ya mungkin ibu saya lah. Kayak PKH, lah buat apa ibu saya di data PKH tapi gak dapat,” ungkap Nur.

Baca juga   Panglima TNI Rotasi dan Mutasi 38 Perwira Tinggi TNI, Berikut Daftar Lengkapnya

Untuk menerangi rumahnya, Nur memanfaatkan lampu seadanya dengan bantuan penyimpan energi (power bank) yang dicharge dari tempat kerjanya.

“Kalau nggak nge-charge ya cuma mungkin hanya satu saja penerangan, itu pun nggak lama ya,” tuturnya.

Untuk memasak, ibunya Tin (60) hanya memakai kayu bakar. Ia berharap mendapat bantuan yang layak, misal kompor untuk memasak.

“Ibu saya dapat bantuan yang layak lah, atau mungkin kompor. Karena kan cari kayu juga susah. Mungkin orang-orang kalau bongkaran saya ikut, kalau dikasih ambilin buat ibumu,” katanya memelas.

Perempuan yang sudah berpisah dengan suaminya tersebut, menempati gubuk reyot itu sejak kecil. Ia bekerja serabutan.

Sedangkan, bapaknya kerja di bengkel sepeda atau perbaikan barang rombeng. Sementara ibunya hanya di rumah tidak bekerja.

“Ibu tidak bekerja ya karena udah tua, karena pendengerannya dan penglihatannya juga kurang bagus,” pungkasnya.

(*/N1)

Share :

Baca Juga

Visualisasi Masjid Jami’ Al Hidayah yang berdiri kokoh. (Foto: Istimewa)

Plus

Pembangunan Masjid Al Hidayah Tersendat, Butuh Uluran Dermawan
Pring Pethuk sebagai Bamboofest direncanakan digelar tahunan di DIY, dan diinisiasi oleh Festival Bambu Sleman. Foto: Ist

Plus

Pring Pethuk! Simpul Temu Komunitas Bambu Indonesia, Bakal Dirayakan Setiap Tahun di DIY
Masyarakat RW 4 Kampung Blunyahrejo, Karangwaru, Kota Yogyakarta yang tergabung dalam Kelompok Tani Rejo Utomo menyulap lahan mangkrak kumuh menjadi produktif. Foto: Humas Pemkot Yogya/Tri

Plus

Menginspirasi! Warga Blunyahrejo Sulap Lahan Mangkrak Jadi Produktif
Pemkot Yogya kembali meresmikan sentra IKM, Kamis (15/9/2022). Kedua sentra itu adalah Sentra IKM Kotagede dan Pakualaman. Foto: Humas Pemkot Yogya

Plus

Pemkot Yogya Kembali Melaunching Dua Sentra IKM, Kotagede dan Pakualaman
Festival Batik 2022 di Jogja Expo Center (JEC) 19 - 23 Oktober 2022. Foto: Humas Pemda DIY

Plus

Digelar di JEC Sampai 23 Oktober, Festival Batik 2022, Wujud Ekistensi DIY sebagai Kota Batik Dunia
Foto: Dok.FKY 2022

Plus

Kisah-kisah di Tengah Kicau Burung Yogyakarta Ada di Dokumenter Foto FKY 2022
Foto: MC Kab.TMG

Plus

Ditutup Sabtu Malam, Grebeg Parakan Kota Pusaka 2022 Sukses Digelar
Foto: Diskominfo Jateng

Plus

Hati-hati, Jangan Sampai Ibu Hamil Malas Makan karena “Gawan Bayi”