Home / Panggung

Kamis, 8 September 2022 - 17:05 WIB

Catat Lur, FKY 2022 ‘Merekah Ruah’ Digelar 12-25 September 2022

Jumpa pers FKY 2022 Merekah Ruah di pendapa Dinas Kebudayaan DIY, Kamis (8/9/2022). Foto: Agoes Jumianto

Jumpa pers FKY 2022 Merekah Ruah di pendapa Dinas Kebudayaan DIY, Kamis (8/9/2022). Foto: Agoes Jumianto

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Festival Kebudayaan Yogyakarta 2022 (FKY 2022) kembali mengusung visi “pencatatan kebudayaan” yang menggambarkan praktik “keberdayaan warga” sebagai dasar pengembangan dan penemuan festival ini.

Perubahan nomenklatur dari Festival Kesenian Yogyakarta menjadi Festival Kebudayaan Yogyakarta menuntut kami memperbarui pemahaman dan praktik pengelolaan FKY, salah satunya pada unsur keterlibatan kabupaten dan kota dalam wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Demikian dijelaskan Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi SS MA dalam jumpa media yang digelar di Pendapa Dinas Kebudayaan DIY, Kamis (8/9/2022).

Foto: Dokumentasi FKY 2022

Melalui peta subjek budaya FKY 2021, jumlah catatan pada kawasan Gunungkidul dan Kulon Progo masih dirasa kurang jika dibandingkan dengan Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul.

“Untuk itulah, pada tahun ini FKY 2022 memberikan fokus lebih pada keterlibatan subjek, tema, dan objek budaya di kedua kawasan tersebut,” tandas Dian.

Pada pelaksanaan FKY 2021, Gunungkidul dan Kulon Progo muncul melalui praktik pengelolaan air dan tanah sebagai bentuk keberdayaan warga.

“Untuk itulah, FKY 2022 memberikan perhatian pada isu air dan tanah sebagai narasi yang berfokus pada kedua wilayah tersebut,” imbuh Dian.

Baca juga   Gelar Malam Nominasi FFI di Borobudur, Reza Rahardian Temui Ganjar Pranowo

Ketua Panitia FKY 2022, Doni Maulistya menambahkan, ada tiga hal yang melatarbelakangi pemilihan isu ini, yaitu peran penting air dan tanah bagi kehidupan, keberadaan praktik dan subjeknya, serta kemunculan isu tersebut pada tahun sebelumnya yang mampu dikaji lebih dalam.

Sebagai fokus, air dan tanah dapat dieksplorasi dengan berbagai pemaknaan melalui praktik-praktik kebudayaan di Daerah Istimewa Yogyakarta, baik yang berdaya maupun yang kurang atau belum berdaya.

“Isu ini selanjutnya dikerangkai dalam tema “Mengelola Air dan Tanah” dengan judul “Merekah Ruah”, yang dimaknai sebagai sebuah harapan atas keberadaan FKY,” jelas Doni.

Semangat keterlibatan dan keberdayaan yang hadir dalam festival ini diharapkan mampu memberikan dampak yang luas sekaligus berkah melimpah bagi masyarakat.

Dalam mengimplementasikan harapan tersebut, penyelenggaraan FKY 2022 menegosiasi bentuk festival yang selama ini terpusat menjadi tersebar. Hal ini sekaligus sebagai cara untuk memeriksa ulang term “festival kebudayaan” yang dapat dirayakan bersama.

Pilihan bentuk ini juga bertujuan untuk memperluas pencatatan atas keterlibatan para pelaku budaya serta mengeksplorasi lebih jauh praktik dokumentasi budaya yang dilakukan oleh komunitas, perorangan, dan sebagainya.

Selain itu, FKY 2022 sebagai peristiwa kebudayaan yang berbasis pengetahuan, pengalaman, dan penghiburan dapat diakses oleh masyarakat yang lebih luas untuk membangun kesadaran terhadapnya.

Baca juga   Inovatif! Ditangan Warga Bumijo Sampah Residu Diolah Jadi Batako

Sejumlah program pun dihadirkan pada FKY 2022 sebagai sebuah rangkaian kegiatan, seperti Program Dokumenter Foto dan Video, Pameran, Pameran Keliling dan aktivitas pertunjukan, aktivasi komunitas seni dan budaya, peristiwa sastra.

Juga pertunjukan Highlight Seni Tradisi, Wicara dan diskusi publik, Pasar FKY, dan panggung terbuka, kompetisi catatan warga, serta program media komunikasi.

“Tak hanya terfokus pada satu tempat, FKY 2022 digelar di sejumlah lokasi mulai dari Teras Malioboro 1 dan 2, Kepatihan, Taman Kuliner Condongcatur, Wisdom Park UGM, Taman Budaya Gunungkidul, Taman Budaya Kulonprogo, dan beberapa lokasi lainnya,” sambung Ketua II FKY 2022, Andreas Praditya Eka Putra.

FKY 2022 yang sepenuhnya didanai dari Dana Keistimewaan ini akan dibuka pada Senin (12/9/2022) pukul 18.00 WIB dipusatkan di Jalan Margo Mulyo dan Pedestrian Teras Malioboro 1, dan akan berlangsung hingga 25 September 2022.

Sementara untuk pasar dan panggung FKY 2022 Merekah Ruah digelar di Taman Kuliner Condongcatur, Depok, Sleman.

(Aja)

Share :

Baca Juga

Sejumlah siswa kelas XI dan XII Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) itu begitu asyik menikmati karya yang dipamerkan. (Foto: Dok ISI Surakarta)

Panggung

Siswa SMK Marsudirini Surakarta Outing Class Kunjungi Pameran International Typography Biennale
Idgitaf saat tampil memeriahkan ulang tahun ke-2 KLM. Foto: Ist

Panggung

Tampil di Yogya, Idgitaf Bawakan Lagu Terbarunya “Satu-Satu”
(Foto: Dokumentasi Prambanan Jazz 2021)

Panggung

Borneo Goes to Prambanan Jazz Virtual Festival 2021
Station Blood. Foto: Ist

Panggung

Merayakan “Ghosting” bersama Station Blood Lewat Single “Say It’s Done”
Luna Maya. (Foto: Instagram @lunamaya)

Panggung

Unggahan Luna Maya Jadi Ketua RT Rupanya Bikin Heboh, Ini Faktanya
Para pemain ketoprak humor Andhe-andhe Lumut saat menggelar latihan, Senin (28/8/2023) malam. (Foto: Kocil Birowo)

Panggung

Ketoprak ‘Andhe-andhe Lumut’ Digelar Gratis di Lapangan Secang Kulonprogo
Johnny bersama salah satu karyanya Work from Home. Foto: Ist

Panggung

Johnny Gustaaf Pameran Tunggal ‘Warna’ di Tembi Rumah Budaya
Duet Farel Prayoga dan Denny Caknan di panggung HUT SCTV. Foto: Ist

Panggung

Sukses Bikin Istana Bergoyang, Farel Prayoga Bangun Rumah Ortu dan Beli Mobil