Home / Plus

Rabu, 6 Oktober 2021 - 22:04 WIB

Cegah Keausan Batu Candi Borobudur, Perajin Dilatih Produksi Sandal Khusus

Perajin di Kecamatan Borobudur mengikuti Workshop Pembuatan Sandal Khusus Upanat Borobudur. (Foto:Humas/beritamagelang)

Perajin di Kecamatan Borobudur mengikuti Workshop Pembuatan Sandal Khusus Upanat Borobudur. (Foto:Humas/beritamagelang)

NYATANYA.COM, Magelang – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Tekonogi, melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatkan Kebudayaan menggelar Workshop Pembuatan Sandal Khusus Upanat Borobudur. Kegiatan ini bertujuan mencegah keausan batu Candi Borobudur serta pemberdayaan UMKM.

Kegiatan digelar di Balkondes Ngargogondo Borobudur, selama empat hari pada 4 sampai 7 Oktober 2021. Pesertanya adalah perajin sandal dari 20 Desa se-Kecamatan Borobudur. Masing-masing desa mengirim dua orang perajin.

Dalam kesempatan tersebut, Koordinator Substansi Pemberdayaan Masyarakat pada Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Syukur Asih Suprojo mengatakan kegiatan tersebut juga bekerja sama dengan Balai Konservasi Borobudur, terkait dengan pelatihan memproduksi sandal yang aman terhadap batuan Candi Borobudur.

Baca juga   Apresiasi Petani Muda, Ganjar: Politik Pangan Akan Menjanjikan

Adapun filosofinya berdasarkan relief nomor 150 di Karmawibhangga Candi Borobudur, namanya Upanat atau persembahan yang berwujud sandal.

Menurut kajian penelitian dari Balai Konservasi Candi Borobudur, batu Candi Borobudur mengalami keausan karena pengunjung menggunakan bermacam alas kaki.

“Jika alas kakinya seperti sandal atau sepatu keras, maka akan lebih cepat merusak batuan Candi Borobudur. Ke depan, pengunjung akan mendapatkan sandal khusus dengan alas yang lebih lunak agar keausan batu candi dapat berkurang,” ucap Syukur.

Untuk mewujudkan hal tersebut, melalui Program Pemajuan Kebudayaan Desa, ada tiga tahapan, mulai dari temu kenali potensi, pengembangan potensi, dan ujungnya pemanfaatan untuk kesejahteraan masyarakat.

Pembuatan sandal yang aman bagi batuan Candi Borobudur melibatkan perajin sandal yang merupakan warga Kecamatan Borobudur, agar bisa memberikan dampak secara ekonomi dan kesejahteraan kepada warga setempat.

Baca juga   Digelar di Pasty, Disdagfest 2022 Gairahkan Geliat Ekonomi Yogya Selatan

Pelestarian cagar budaya harus dijaga. Termasuk ada pembatasan pengunjung yang naik ke Candi Borobudur.

“Oleh karenanya kami terus bersinergi dengan Balai Konservasi Candi Borobudur serta PT TWCB, harapannya jangan hanya di tataran workshop namun juga implementatif dan berkelanjutan,” harapnya.

Syukur menambahkan, pelatihan tersebut mengundang pemateri produsen sandal salah satunya dari Yogyakarta.

“Pemateri sharing pengalaman kepada peserta yang merupakan perajin sandal, dan untuk bahan baku sandal sebisanya dapat diperoleh di sekitar Borobudur,” pungkas Syukur. (*)

Share :

Baca Juga

Daun kemangi punya aroma khas dan berkhasiat. (Foto: Istimewa)

Plus

Lawan Disentri dengan Kemangi, Begini Resep dan Caranya
Peringatan HPS di Paroki Santa Maria Assumpta Pakem dikemas dalam rangkaian kegiatan untuk mengedukasi, aksi dan selebrasi. Foto: Ist

Plus

Hari Pangan Sedunia, Gereja Santa Maria Assumpta Pakem Tanam Pohon
di Kawasan Lereng Merapi
Penyerahan CSR di Cluster Unggulan Pasar Kranggan ini diresmikan oleh Taufik Hidayat selaku Community Branch Leader Bank Raya. (Foto: Istimewa)

Plus

Dukung Akselerasi dan Pertumbuhan Bisnis UMKM Lokal, Bank Raya Serahkan CSR kepada Cluster Unggulan Pasar Kranggan Yogya
Indria Aryanto dan kreasinya kain tenun ecoprint 3 dimensi. (Foto: Agoes Jumianto)

Plus

Indria Aryanto, Suskes Padu Padankan Kain Tenun dan Ecoprint 3D dalam Karya Fesyen
Foto: MC Kab.Tegal

Plus

Ratusan Pelaku UMKM Ramaikan “Romansa Pancasila Pekan Raya”
Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Puji Cahyono beserta rombongan saat melaksanakan kunjungan kerja ke Kodim 0707/Wonosobo menyempatkan waktu untuk meninjau lokasi wisata yang ada di Wonosobo khususnya Dieng. Foto: Pendim 0707

Militer

Danrem 072/Pamungkas Explore Dieng
Petugas Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang melakukan pengujian sampel makanan di Modern Town Market, Kota Tangerang, Banten, Selasa (23/11/2021). Pengecekan tersebut untuk mengantisipasi peredaran sejumlah makanan yang mengandung bahan berbahaya yang beredar di pasar. (ANTARA FOTO/Fauzan/tom)

Plus

Cermat Produksi Sebelum Edar Makanan Beku
Muhammad Syahnabil Hammam Sungkar dan Zhafran Hilmi Wijaya. (Foto: MC Diskominfo Prov Jatim)

Plus

Tim RoboRush Unair Raih Penghargaan Internasional