Home / Plus

Rabu, 13 April 2022 - 14:27 WIB

Cerita Anak Penjual Es di Sleman Raih Beasiswa Kuliah Gratis di ITB

Febriyanti Nurul Jubaydiah. (Foto: Humas Sleman)

Febriyanti Nurul Jubaydiah. (Foto: Humas Sleman)

NYATANYA.COM, Sleman – Di mana ada kemauan pasti ada jalan. Hidup Itu tentang usaha, bagaikan ulat itu butuh effort (usaha) lebih untuk jadi kupu-kupu.

Demikian kata Febriyanti Nurul Jubaydiah, seorang siswa di Kabupaten Sleman yang dinyatakan diterima pada Program Studi Sarjana Rekayasa Kehutanan Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2022.

Diah nama panggilan Febriyanti Nurul Jubaydiah lahir dari keluarga sederhana. Ia lahir di Sleman dari pasangan Musa dan Sudarsih. Ayahnya, Musa berdagang es sari tebu dan Sudarsih, ibunya merupakan seorang ibu rumah tangga.

Anak kedua dari dua bersaudara ini bersekolah di SD Negeri Tirtoadi, kemudian SMP Negeri 2 Godean, dan Madrasah Aliyah (MA) N 1 Sleman program peminatan MIPA.

Diah merasa bersyukur selain bisa masuk ITB jalur SNMPTN, ia dinyatakan sebagai penerima beasiswa perintis 2022 yang diselenggarakan oleh Rumah Amal Salman, yaitu beasiswa biaya kuliah dan biaya hidup sampai lulus kuliah.

“Alhamdulillah, lolos SNMPTN itu bonus yang diberikan Allah swt,” kata Diah ketika ditemui di perpustakaan Nawasena MAN 1 Sleman, Kamis (7/4/2022).

Baca juga   Anniversary ke 6 DS Ajak Perempuan Bersenang-senang di 'Hari untuk Diri'

Sejak kecil Diah mengaku mempunyai hobi menulis cerpen. Ia juga pernah memperoleh Gold award dari lomba Indonesia Education Internasional Innovative Competition 2021 (IEI2C) yang diselenggarakan oleh Indonesia Federation Publisher of Research Innovation (IFPRI) dengan judul penelitian Tremaco Mask of Trembesi Leaves Powder as a CO Adsorbent for Air Pollution Reduction.

Diah mengakui bahwa dirinya tidak memiliki tips khusus agar diterima SNMPTN. Namun Diah mempunyai pesan buat teman-teman yang ingin mengikuti SNMPTN.

Diah memastikan program studi (prodi) yang dipilih itu sesuai dengan minat dan bakat diri sendiri, bukan paksaan dan bukan karena ikut-ikutan teman. Kemudian cari informasi terkait prodi yang diminati.

Ia juga berpesan agar untuk tetap aktif sebagai seorang siswa. “Jangan takut mengikuti perlombaan dan berorganisasi. Selain itu perbanyak doa karena semua itu pasti karena izin Allah SWT memohon takdir terbaik,” ujarnya.

Menurut Diah belajar itu tidak harus menghafal materi, namun memahami konsep. Sebanyak apapun menghafal kalau tidak paham konsep yang dihapalkan itu sia-sia saja. Rutin mengikuti tes kemampuan dengan mengerjakan soal-soal. Rutin belajar di setiap harinya dan pastikan tempat dan suasana belajar yang nyaman.

Baca juga   Uang Tabungan Haji Penjaga SD yang Dimakan Rayap Akhirnya Ditukar Rp20.220.000

”Metode yang digunakan setiap orang itu berbeda-beda. Jika nanti ada dari teman-teman yang tidak cocok, mungkin bisa cari metode belajar yang sesuai untuk teman-teman sendiri,” ungkapnya.

Ia mengajak kepada teman-temannya untuk tetap semangat mencapai impian, dengan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Jangan bandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Karena pada dasarnya manusia punya kemampuan masing-masing. Apalagi sekarang pemerintah telah meluncurkan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) 2022, yaitu program untuk membantu para siswa yang memiliki keterbatasan ekonomi namun berprestasi untuk melanjutkan ke perhuruan tinggi.

Oleh karena itu selalu berusaha meningkatkan kualitas diri sendiri agar lebih baik dari hari sebelumnya.

“Usaha itu perlu, jangan pernah mengharapkan apapun jika kamu sendiri tidak pernah ada usaha. Positif thinking about yourself, pemikiran yang positif pasti juga membawa hal yang positif juga,” tambah Diah.

(N1)

Share :

Baca Juga

Foto: Diskominfo Jateng

Plus

Bercita Rasa dan Miliki Nilai Jual, TP PKK Sukoharjo Juarai Lomba Kreasi Olahan Pangan Lokal
Aplikasi PeduliLindungi memperoleh predikat The Best Government Collaboration for Pandemic Solution dalam ajang penghargaan Indonesia Brand Forum (IBF) 2022. Foto: Kemenkes

Plus

Aplikasi PeduliLindungi Raih Penghargaan IBF 2022

Plus

Qhomemart Gelar Lomba Serta Aksi Sosial ke Panti Asuhan untuk Semarakkan HUT RI
Lampu hias berbahan paralon produksi Kober. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Plus

Mantul! Pipa Paralon Disulap Jadi Lampu Hias oleh Warga Cokrodiningratan
Sejumlah bangunan dilalap api dalam peristiwa kebakaran di Kabupaten Temanggung. (Foto: istimewa)

Plus

Lupa Matikan Kompor, Dua Rumah Hangus Terbakar
SMPN 1 Ungaran kini memiliki museum. Ada tiga galeri di tiga ruang terpisah, yang menyimpan aneka benda kuno. Diantaranya, mesin ketik, pesawat telepon, sepeda ontel, dan bangku siswa. Foto: Diskominfo Kab Semarang

Plus

Museum SMPN 1 Ungaran Diresmikan, Pajang Koleksi Mesin Ketik Kuno
Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta melalui Balai Benih Ikan (BBI) terus membudidayakan ikan hias ataupun ikan siap konsumsi. Hingga saat ini ikan yang sangat diminati para pecinta ikan adalah ikan jenis koki dan komet. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Plus

Budidaya Ikan Koki Jadi Primadona dan Hoki di Masa Pandemi
Takaryanta bangga dengan hasil perjuangannya menyembuhkan buta warna dan menjadikan anaknya seorang prajurit TNI. (Foto: istimewa)

Plus

Datangi Klinik Banyu Urip Demi Kesembuhan Buta Warna, Sang Anak Akhirnya Lulus Jadi Tentara