NYATANYA.COM, Surabaya – Salah satu pemain Persebaya, Marselino Ferdinan menceritakan suasana mencekam saat tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10/2022) lalu.
Kepada selalu.id, Marselino bercerita, usai wasit meniupkan peluit akhir pertandingan, para pemain atau jajaran Persebaya langsung ke ruang ganti baju.
“Usai pertandingan selesai, peluit akhir kita langsung lari masuk ke loker room. Kita langsung ganti pakaian dan lari,” kata Marselino, usai mengikuti doa bersama di Halaman Balai Kota Surabaya, Selasa (3/10/2022) malam.
Saat itu, lanjut Marselino, para pemain Persebaya bergegas ganti baju. Kemudian mereka langsung diminta lari ke mobil baracuda Polisi. Bahkan, mereka sempat tak bisa keluar karena dihadang oleh suporter.
“Kita lari ke mobil baracuda, habis itu kita di blokode gak bisa keluar,” ujarnya.
Pemain Bintang Timnas Indonesia AFC U-20 itu pun menyampaikan, saat dihadang suporter, pemain dan jajaran pelatih Persebaya harus menunggu dua jam untuk keluar.
“Kita diblokade gak bisa keluar, kita nunggu sekitar dua jam semuanya baru bisa keluar stadion,” jelasnya.
Lebih lanjut Marselino menambahkan, dirinya sempat melihat mobil polisi dibakar. Bahkan, para suporter sempat melempar botol dan batu ke mobil baracuda.
“Karena saya paling depan, saya lihat yang bakar-bakar, mobil patwal yang dibakar dan lain-lain, sempat dilempari botol, batu,” terangnya.
(Ade/SL1/N1)