Home / News

Senin, 24 Oktober 2022 - 19:15 WIB

Cerita Orang Tua yang Kehilangan Anaknya Usai Minum Paracetamol

Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan berdasarkan data per 21 Oktober 2022, jumlah kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada anak sebanyak 241 kasus di 22 provinsi dengan 133 kematian atau 55 persen dari jumlah kasus. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nz

Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan berdasarkan data per 21 Oktober 2022, jumlah kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada anak sebanyak 241 kasus di 22 provinsi dengan 133 kematian atau 55 persen dari jumlah kasus. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nz

NYATANYA.COM, Jakarta – Soliha kaget, panas anaknya tak kunjung turun setelah diberi minum paracetamol sirop. Padahal, dari pengalaman sebelumnya, jika anak panas, obat sirop penurun panas itu menjadi andalannya.

Obat itu juga cespleng menurunkan panas sang anak. Tapi kali ini ternyata tidak.

Sehari setelah minum obat itu, panas sang anak yang berusia 3,5 tahun sempat turun tapi kembali naik keesokannya dan semakin parah.

Pada Minggu (9/10/2022), dini hari anaknya muntah hebat. Kurang lebih 15 kali sang anak muntah.

“Isi perutnya keluar semua. Muntahnya berwarna kuning kehijauan,” kata Soliha, di Depok, Sabtu (22/10/2022).

Soliha kalut. Pagi harinya, ia membawa anaknya ke klinik terdekat untuk segera mendapat penanganan. Di klinik, dokter memberi obat mual, panas, pilek, dan oralit.

Setelah dikonsumsi, kondisi sang anak mulai menunjukkan kemajuan. Sang anak mulai nafsu makan dan minum. Tapi lagi-lagi sang anak kembali muntah. Bahkan sejak hari itu anaknya tak pernah buang air kecil.

Karena masih muntah dan tak bisa buang air kecil, Soliha membawanya ke RS Bunda Aliyah, Depok. Dokter menyarankan sang anak cek darah.

Baca juga   Meledak, Hari Ini Yogya Tambah 791 Kasus Positif Covid-19

Hasilnya mengagetkan. Sang anak divonis mengalami gagal ginjal akut stadium 3. Dokter merekomendasikan putrinya untuk dibawa ke ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU).

Dimasukkan ke PICU Rumah Sakit Bunda Aliyah, Depok, kondisi putrinya tetap memburuk. Semalam di ruang PICU, tingkat stadium gagal ginjal akut anaknya meningkat dari 3 menjadi 6.

Karena stadiumnya meningkat, dokter menyatakan sang anak harus cuci darah. Karena rumah sakit itu tak memiliki fasilitas Hemodialisa (HD), dokter menyarankan sang anak dipindah ke rumah sakit yang ada fasilitas Hemodialisa (HD).

Sang anak akhirnya dipindah ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada, Selasa (11/10/2022). Di RSCM kondisi anaknya tak kunjung membaik.

Ingatannya sempat hilang dan sempat tidak mengenali orangtuanya. Penglihatannya juga mulai kabur. “Dia sempat tidak mengenali saya,” kata Soliha.

Saat hendak dipasang peralatan HD guna cuci darah pertama, detak jantung anaknya sempat berhenti. Dokter akhirnya memasang alat pacu jantung dan ventilator.

Pada Jumat (14/10/2022), sang anak akhirnya mulai menjalani cuci darah. Selama 5 jam proses cuci darah, kondisi sang anak naik turun.

“Setelah kena cuci darah itu, tetap di selang pipisnya enggak keluar sama sekali air kencingnya,” kata Soliha.

Baca juga   PPKM Level 4 Diperpanjang! Ini Alasanya

Sabtu malamnya, kondisi anaknya memasuki masa kritis. Saturasi oksigennya di bawah 40. Ventilator kembali dipasang. Doa tak henti-hentinya dipanjatkan agar kondisi anaknya membaik.

Namun, takdir berkata lain. Minggu (16/10/2022) sekitar pukul 08.20, dokter menyatakan nyawa sang anak tak bisa diselamatkan. Sang anak dipanggil sang Khalik. Soliha terpukul hebat.

Cerita serupa tak hanya dialami keluarga Soliha. Puluhan orang tua juga menceritakan kepedihan serupa. Anak-anak mereka yang semula mengalami panas tinggi diberi paracetamol sirop.

Namun fatal. Obat yang panas yang diduga mengangdung senyawa kimia berhaya itu malah berujung pada kematian. Obat yang masih dalam penelitian itu diduga menjadi penyebab anak-anak terkena gagal ginjal akut.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, hingga Jumat (21/10/2022) kasus gangguan ginjal akut (acute kidney injury/AKI) telah mencapai 241 kasus. Jumlah ini meningkat dari sebelumnya, yaitu 206 kasus pada Selasa (18/10/2022). Kasus itu sudah menyebar di 22 provinsi.

Dari 241 kasus itu sebanyak 133 orang atau 55 persen meninggal.

(*/N1)

Sumber: InfoPublik.id

Share :

Baca Juga

PT Pertamina International Shipping (PIS) memastikan kelancaran pasokan elpiji di Indonesia selama libur tahun baru. (Foto: ANTARA)

News

Pertamina Jamin Pasokan Elpiji Selama Libur Tahun Baru
Awan panas guguran Merapi pukul 07.02 diamati dari pos Babadan. (Foto:nyatanya.com/BPPTKG)

News

Pagi Tadi Gunung Merapi 2 Kali Muntahkan Awan Panas
PT Angkasa Pura/AP I (persero) bersiap mengantisipasi cuaca ekstrim, yang diperkirakan akan melanda sejumlah wilayah di Indonesia. (Foto: Angkasa Pura I)

News

Angkasa Pura I Siapkan Langkah Antsipasi Cuaca Ekstrim
Foto: BMKG

News

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem dan Prospek Cuaca Sepekan ke Depan
Ilustrasi: nyatanya.com

News

Meroket Lagi, Hari Ini 638 Positif Covid-19 di DIY
Ganjar Pranowo meluncurkan bus vaksin milik Dinkes Jateng di Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Magelang. (Foto: Humas Jateng)

News

Luncurkan Bus Vaksin, Ini Upaya Jateng Jangkau “Remote Area”
Foto ilustrasi: Sejumlah wisatawan asal Banjarmasin berfoto di area papan nama Pertamina Mandalika International Street Circuit di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Jumat (28/1/2022). Pemerintah resmi menyetujui penambahan jumlah kapasitas penonton dari 63 ribu menjadi 100 ribu orang untuk gelaran seri kedua MotoGP 2022 yang akan diadakan pada tanggal 18-20 Maret 2022 di Sirkuit Mandalika. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/wsj)

News

Satgas Covid-19 Imbau Pengawasan Prokes di MotoGP Diperketat
Wahyudi Kurniawan, Caleg DPRD Kabupaten Sleman dengan perolehan suara tertinggi se-DIY. (Foto: Ning Sih)

News

Pecahkan Rekor, Ketua Askab PSSI Sleman Wahyudi Kurniawan Raih Suara Tertinggi DPRD Sleman Pemilu 2024