Home / Plus

Minggu, 1 Januari 2023 - 20:22 WIB

Cerita Sukses Anak Muda, Cermin Inovatif Bawa Dwi Saputro Keliling Eropa

Dwi Saputro sukses bisnis cermin cerdas Ibiza. Cermin unik yang mempunyai empat tombol sentuh. Foto: Ist

Dwi Saputro sukses bisnis cermin cerdas Ibiza. Cermin unik yang mempunyai empat tombol sentuh. Foto: Ist

NYATANYA.COM, Bantul – Banyak anak muda yang sukses tanpa mengandalkan ijasah sarjananya.

Dwi Saputro, pemuda asal Sragen dan alumni Fakultas Pertanian UPN Yogyakarta ini adalah salah satu contohnya.

Usai wisuda, dia langsung melipat ijazahnya dan memutuskan jalan hidup sebagai entrepreneur.

Cara pandang anak muda sekarang tentang kesuksesan dan masa depan memang sudah berbeda.

Kalau dulu masih banyak yang ketika lulus kuliah berbondong-bondong ingin menjadi PNS atau kerja di BUMN, kini banyak yang justru ingin mandiri dan merintis karier sebagai entrepreneur.

Utuk membangun usahanya Dwi Saputro juga bergabung di kelas Entrepreneur University. Foto: Ist

“Sejak pertama kali masuk kuliah di UPN, sama sekali tidak terpikir mau jadi PNS. Meskipun orang tua berharap. Tujuan kuliah sebenarnya Saya ingin punya teman yang banyak dan wawasan yang luas. Supaya kalau lulus mudah memilih karir yang sesuai passion. Saya ingin punya network sejak di kampus,” ujar lulusan SMA Negeri 3 Sragen ini.

Setelah mencoba berbagai jenis usaha, empat tahun lalu, Dwi Saputro akhirnya berjodoh dengan bisnis cermin kaca.

Tak disangka, justru pada saat pandemi, omsetnya melonjak tajam karena penjualan online meningkat pesat.

Bisnis pengilon membawa Dwi Saputro bisa keliling Eropa. Foto: Ist

Mengapa memilih bisnis cermin?

“Waktu itu berpikir setiap rumah, setiap hotel, kampus, apartemen, villa, pasti membutuhkan cermin. Nah, inovasi yang saya lakukan adalah membuat cermin cerdas atau smart mirror,” jelasnya.

Ditambahkan Dwi Saputro, cermin cerdas buatannya untuk rumah kelas menengah atas.

Yang bukan hanya berfungsi sebagai tempat mengaca, tapi juga sebagai hiasan rumah dan mempunyai nilai prestis. Dari situlah Ibiza Mirror dimulai konsepnya.

Baca juga   Kalurahan Guwosari Wakili DIY ke Lomba Desa Tingkat Nasional

Teman-teman Dwi sekarang bahkan menyebutnya sebagai Juragan Pengilon.

Cermin cerdasnya sudah masuk ke banyak hotel dan apartemen. Bahkan sejumlah artis dan selebgram juga memesan produknya.

Cermin cerdas Ibiza mempunyai keunikan tersendiri. Yakni, mempunyai empat tombol sentuh.

Yang warna background kacanya bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Bahkan bisa diberi siluet dan alarm.

“Makanya disebut cermin cerdas. Bisa diubah-ubah bercahaya sesuai keinginan pemiliknya. Biar nggak bosen juga,” bebernya.

Empat tahun menjalani bisnis cermin cerdas kini Dwi Saputro sudah merasakan hasilnya.

Selain bisa untuk menghidupi kebutuhan hidupnya sendiri, juga bisa membantu keluarga di kampung.

“Ada saudara atau teman yang usahanya butuh suntikan modal, saya bantu supaya bisa berkembang,” ungkapnya.

Dari hasil usahanya ini pula belum lama dia bisa berlibur keliling Eropa.

“Alhamdulillah, hasilnya bisa buat healing dan traveling ke empat negara Eropa. Pertama ke Paris, terus lanjut ke Belanda, Belgia, dan Jerman. Insyaallah, besok Maret ke kantor Google di San Fransisco, Amerika. Visanya sudah keluar Desember kemaren. Mau berlibur sekaligus cari inspirasi baru,” ujar penyuka musik cadas ini.

Dwi Saputro mengaku ia tidak pernah menyesal menyimpan rapat ijazah sarjananya.

“Justru sekarang waktu saya lebih bebas dan bisa menggaji diri sendiri tanpa batas. Kesuksesan itu bisa dari jalan mana saja. Asal kita kreatif. Tidak harus tergantung ijazah,” Tandasnya.

Dari mana Dwi mendapatkan ilmu berbisnis yang boleh disebut bisa membawanya sukses dalam waktu yang relatif singkat tersebut?

Baca juga   Rayakan HUT ke-40 Warkaban Gelar Wayang Kulit di TMII

Dia mengatakan bahwa ilmu bisnis sekarang sebenarnya mudah didapatkan dari mana-mana. Terutama dari internet dan berbagai buku.

“Tapi, secara riilnya sejak bergabung di kelas Entrepreneur University. Karena saya bisa bertemu langsung dengan banyak mentor sukses di sana. Mereka berbagi tips dan triknya ketika menjalani bisnisnya masing-masing. Yang semua itu tidak ada di tempat kuliah saya dulu di jurusan Agribisnis UPN Yogya,” tambahnya sambil tertawa.

Selain itu Dwi juga mengaku punya banyak insight baru ketika bergabung dengan komunitas informal Klatak University yang bertemu dan melakukan sharing bisnis setiap Selasa malam.

“Banyak strategi out of the box saya dapatkan dari sharing di komunitas itu. Apalagi ilmunya diberikan gratis tanpa ada yang ditutup-tutupi bisa langsung dipraktikkan,” tandasnya.

Ketika ditemui di tempat workshopnya di Banguntapan, Bantul, Dwi terlihat sibuk berdiskusi dengan karyawannya dan mengontrol setiap cermin yang siap dikirim.

“Di sini hubungan saya dengan karyawan seperti teman saja. Tidak ada jarak. Prinsipnya yang penting tanggung jawabnya selesai dan beres,” bebernya.

“Untuk tim marketing saya ada kantor sendiri. Saya mengajak teman-teman yang pintar digital marketing untuk berbagi tugas. Ada yang dari Amikom, UPN, dan UGM. Sekarang kan jamannya kolaborasi, bukan kompetisi. Jadi, kami bertemu bergabung, membangun tim yang solid untuk mencari rezeki bersama di Ibiza,” pungkasnya.

(*/N3)

Share :

Baca Juga

Sosialisasi Pendidikan Antikorupsi di SD Unggulan Muhammadiyah Lemahdadi oleh Tim PKM UAD dan Forum PAK SIJI DIY. Foto: Ist

Plus

SD Unggulan Muhammadiyah Lemahdadi Menuju Prototipe Sekolah Antikorupsi
Soak Ngalam jadi salah satu buah tangan khas dari Kota Malang. (Foto: Istimewa)

Plus

Angkat Boso Walikan, Soak Ngalam Jadi Salah Satu Potensi Ekraf Malang
Foto: Humas Jateng

Plus

Apresiasi Petani Muda, Ganjar: Politik Pangan Akan Menjanjikan
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat mengunjungi Eyang Soegijo Saputro di kediamannya di Gondokusuman Yogyakarta Minggu (14/11/2021). (Foto: Humas Pemda DIY)

Plus

Eyang Soegijo Saputro, Saksi Hidup Lahirnya Hari Kesehatan Nasional
Sur Gudianto Huang menunjukkan makanan ringan yang ada di dalam taksinya. Foto: Ist/selalu.id

Plus

Viral Taksi di Surabaya Dipenuhi Makanan Ringan, Ini Sosok Sopirnya
Dinas Perdagangan Festival (Disdagfest) 2022 digelar di Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (Pasthy). Acara yang digelar selama dua hari, Sabtu dan Minggu, 29 - 30 Oktober 2022. Foto: Humas Pemkot Yogya

Plus

Digelar di Pasty, Disdagfest 2022 Gairahkan Geliat Ekonomi Yogya Selatan
Dokumentasi seleksi Paskibraka yang diselenggarakan Pemkot Yogyakarta pada 2022. Foto: Dok.Humas Pemkot Yogya

Plus

Pemkot Yogya Buka Seleksi Paskibraka 2023, Pelajar yang Suka Baris Berbaris Musti Mencoba
Komunitas Agus Bumi Indonesia saat kopdar. Foto: Dok.ABI

Plus

Seru! Digelar di Museum TNI AD, Upacara HUT ke-77 Kemerdekaan RI dengan 77 Peserta Bernama Agus