NYATANYA.COM, Sleman – Angkringan Banyu Urip yang berlokasi di Jalan Selokan Mataram, Karanganyar, Sinduadi, Mlati, Sleman tak ubahnya seperti angkringan-angkringan lain yang menjadi khas dan ikon Kota Gudeg Yogyakarta. Namun, jika sudah menyempatkan diri untuk mampir, dapat diketahui kalau ada yang berbeda di warung angkringan tersebut.
Sang pemilik angkringan yang juga terapis berikut CEO terapi Banyu Urip International M Syamsul Arifin menjelaskan, bahwa angkringan miliknya memang tak ada yang beda dengan angkringan pada umumnya. Menu yang disajikan juga sama. Hanya saja, ada warna lain yang ditonjolkan dalam usaha yang dirintisnya tersebut, yaitu angkringan sedekah.
“Angkringan Banyu Urip ini bukan semata-mata mencari keuntungan usaha (bisnis), namun lebih menyeimbangkan bekerja dan ibadah. Untuk itu, di angkringan ini kami berikan servis unik kepada pembeli, yaitu saban hari Senin dan Kamis bagi musafir atau orang yang tengah menjalankan ibadah puasa sunnah dan tengah melintas di jalan ini, kami persilahkan untuk berbuka secara gratis,” urai M Syamsul Arifin yang juga pensiunan tentara ini.
Tak hanya itu, angkringan Banyu Urip yang saat ini dikelola oleh salah satu keponakannya tersebut juga memberikan servis gratis kepada pembeli di hari Jumat.
“Ya, selain itu juga ada ‘Jumat Sedekah’. Kami gratiskan di Jumat Berkah,” sambungnya.
Sedekah atau berbagi kepada sesama memang sejak lama dilakukan oleh M Syamsul Arifin beserta keluarganya. Disampaikannya, bahwa memberikan sebagian harta yang kita miliki merupakan salah satu amalan yang sangat di cintai oleh Allah Ta’ala dan Rasulullah Shallahu Alaihiwasallam. Hal tersebut juga diperintahkan oleh Allah Ta’ala yang diabadikan dalam Al-Quran di banyak ayat tentang sedekah.
“Salah satu diantaranya adalah, dan berinfaklah kamu (bersedekah) di jalan Allah dan janganlah kamu mencampakkan diri kamu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah kerana sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik seperti yang disampaikan dalam surat Al-Baqoroh ayat 195,” bebernya.
Tak ayal, setiap Senin dan Kamis, tatkala terdengar suara adzan, pengendara yang kebetulan melintas dan dirinya tengah berpuasa banyak yang menyempatkan diri untuk mampir, memarkir kendaraannya kemudian membatalkan puasa di angkringan Banyu Urip.
“Saya juga mempersilahkan kepada warga dan masyarakat yang ingin ikut berpartisipasi dengan menitipkan sedekah makanan/minuman di hari Senin, Kamis dan Jumat monggo. Sejatinya, Allah menjamin bahwa tidak akan berkurang harta seseorang apabila ia membelanjakannya di jalan Allah Ta’ala. Bahkan, harta yang disedekahkan akan diganti oleh sang Pemberi Rezeki dengan berlipat ganda, serta malaikat akan mendoakan orang yang bersedekah,” tandasnya. (N2)