NYATANYA.COM, Yogyakarta – Bagi Anda yang membutuhkan citra satelit untuk berbagai keperluan, Anda dapat menggunakan data satelit dari NASA Landsat 8 secara gratis.
Data ini dapat diunduh setelah duabelas jam diterima oleh satelit. Anda bisa mengaksesnya dari GloVis EarthExplorer atau LandsatLook Viewer.
“Citra satelit dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, seperti pertanian, kehutanan, geologi, hidrologi, perencanaan kota, hingga oseanografi. Namun citra yang masih mentah itu belum dapat digunakan, perlu diolah dan diinterpretasikan terlebih dahulu,” terang Vini Indriasari yang telah menyelesaikan pendidikan S3 bidang Geospatial Information Science dari University of Texas at Dallas.
Ia telah menerapkan pengolahan citra untuk berbagai aplikasi. Lebih lanjut wanita yang pernah mengajar mata kuliah Remote Sensing Image Processing di UPN Veteran Jakarta, yang saat ini menjadi dosen di Universitas Bina Nusantara ini menjelaskan bahwa seperti halnya foto digital, citra remote sensing juga disimpan dalam format raster yang tersusun dari kumpulan piksel.
Oleh sebab itu berbagai teknik pengolahan citra untuk foto digital juga dapat diterapkan untuk citra remote sensing, misalnya pembersihan noise, penajaman citra, filtering, segmentasi, maupun ekstraksi fitur.
Hanya saja, tidak seperti foto digital yang dapat diinterpretasikan secara langsung, untuk menginterpretasikan citra remote sensing diperlukan pemahaman dasar tentang respons spektral objek-objek di permukaan bumi terhadap spektrum elektromagnetik yang digunakan oleh sensor.
Hal ini karena sensor remote sensing bukan hanya menggunakan spektrum elektromagnetik yang dapat dilihat oleh mata, melainkan juga menggunakan spektrum yang tak terlihat mata seperti infrared, ultraviolet, dan radar.
Masing-masing objek memiliki respons spektral yang spesifik terhadap spektrum elektromagnetik tertentu. Dengan memahami respons spektral dari suatu objek, maka kita dapat mengidentifikasi objek tersebut pada citra.
Beberapa citra juga perlu ditransformasikan terlebih dahulu agar bermakna, misalnya citra Landsat ditransformasi menjadi citra brightness, wetness, dan greenness melalui Tasseled Cap Transformation (TCT), atau diubah menjadi komponen melalui Principal Component Analysis (PCA).
Transformasi yang lebih sederhana adalah dengan menerapkan operasi aritmatik seperti selisih citra atau rasio citra. Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) merupakan contoh transformasi yang menerapkan operasi pengurangan dan pembagian.
Transformasi citra akan menghasilkan citra baru yang sama sekali berbeda dari citra asli, dan diperlukan pengetahuan khusus untuk dapat melakukan interpretasi. Bentuk pengolahan lainnya adalah dengan mengubah citra remote sensing menjadi citra tutupan lahan melalui proses klasifikasi citra.
“Selain masalah interpretasi, yang membedakan citra remote sensing dengan foto digital adalah bahwa citra remote sensing merupakan data spasial sehingga citra remote sensing haruslah terkoreksi secara geometrik, selain terkoreksi secara radiometrik. Pengambilan citra seringkali mengalami distorsi geometrik akibat posisi sensor yang tidak stabil saat pengambilan citra, atau akibat rotasi bumi. Citra remote sensing juga harus tergeoreferensi dengan benar agar dapat digunakan bersama-sama dengan data spasial lain dalam Sistem Informasi Geografis, “ujar pengarang buku Pengolahan Citra Digital dengan Remote Sensing ini.
Buku ini dapat menjadi panduan bagi masyarakat luas yang ingin menggunakan citra remote sensing untuk pekerjaan dan penelitian bagi mahasiswa dan dosen yang mengajar matakuliah sejenis. (N1)