NYATANYA.COM, Sleman – Salah satu kendala yang biasa dihadapi petani ataupun pembudidaya ikan air tawar, yakni adanya suatu penyakit yang bisa menyerang kapan saja. Baik ikan sudah dewaaa maupun masih bibit.
Adapun ikhtiar mencegah maupun membantu mengatasi penyakit pada ikan air tawar, yakni dapat memanfaatkan bahan-bahan alami seperti wujud buah dan dedaunan.
Seperti dijelaskan salah satu pembudidaya ikan lele dan gurame asal Moyudan Sleman, Sugondo, untuk membantu mengatasi maupun mencegah penyakit pada ikan air tawar dapat memanfaatkan bahan-bahan alami.
“Bahan-bahan alami atau nabati, misalnya wujud dedaunan sudah lama sering dipakai petani ikan,” ungkap Gondo, baru-baru ini.
Dengan kata lain, lanjutnya, ketika tak perlu membeli obat-obat berbahan kimia, maka bisa memanfaatkan bahan alami dari tetumbuhan. Antara lain daun/buah mengkudu, daun ketapang serta daun pepaya. Bahkan cara pemanfaatan bahan-bahan ini pun tak rumit.
Sebagai contoh ketika ikan rutin diberi daun pepaya, baik diiris-iris dahulu maupun utuh dan ditempatkan di kolam ikan, antara lain akan membantu meningkatkan daya tahan (imunitas) tubuh ikan, sehingga ikan lebih tahan terhadap serangan penyakit.
Selain itu getah daun pepaya diyakini pula dapat menjadi musuh penyakit ikan yang disebabkan jamur dan bakteri. Bahkan dengan pemberian daun pepaya secara teratur akan mendukung percepatan ikan betina matang gonad.
Tak kalah bermanfaat dengan daun pepaya, daun maupun buah mengkudu juga diyakini dapat mendukung kesehatan ikan air tawar. Yakni, untuk membantu mencegah dan melawan penyakit.
Sebagai contoh penyakit herpes pada lele. Caranya, cukup dengan pemberian mengkudu pada kolam lele secara teratur, sehingga dapat mencegah penyakit tersebut berkembang pada kolam/ikan.
”Caranya, bisa menggunakan perasan daun atau buah mengkudu yang dapat diberikan langsung pada kolam maupun dicampurkan kedalam pakan,” papar Gondo.
Perbandingan bahannya, seperti 500 gram buah atau daun mengkudu diblender lalu diberi setengah liter air. Air hasil blender tadi diberikan pada kolam ikan atau dicampurkan dengan 1 kilogram pakan.
Sedangkan untuk menjaga kualitas air kolam termasuk sebagai antibakteri, antara lain dengan memanfaatkan daun ketapang yang sudah kering secukupnya lalu direndam/disebar di air kolam.
Bisa juga daun ketapang kering direndam dahulu di bak plastik diamkan selama dua atau tig hari. Cirinya, air untuk merendam daun ketapang tersebut berwarna bening kecoklatan dan sedikit kemerahan.
Selanjutnya air hasil rendaman daun ketapang tersebut dimasukan ke air kolam terpal bulat. Guna membuat 50 liter air rendaman daun ketapang dibutuhkan antara 40 hingga 50 lembar daun ketapang kering. Sebelum digunakan, dapat juga air hasil rendaman daun ketapang disimpan seperti menggunakan botol/galon bekas air mineral.
“Penggunaan daun ketapang kering maupun air hasil rendaman daun ketapang kering sebagai salah satu ikhtiar menjaga kualitas air kolam sekaligus menjaga kesehatan ikan,” tandasnya. (*)