NYATANYA.COM, Kulon Progo – Yuri Dulloh tampak semangat dan sumringah saat menunggui stand kopinya, pada peresmian Dekranasda Jateng Store di Bandara Yogyakarta International Airport, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (13/1/2022).
Pemilik Yuam Roasted Coffee dari Kebumen ini optimistis produknya akan mendunia setelah dipasarkan di tempat tersebut.
Dijumpai seusai peresmian yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Ketua Dekranasda Jateng Atikoh Ganjar Pranowo, Yuri mengatakan, inovasi tersebut memang dinantikan para pelaku UMKM. Terlebih, saat pandemi Covid-19, di mana pemasaran sempat lesu.
Lokasi Dekranasda Jateng Store yang berada di jalur keluar masuk penumpang maupun pengantar di bandara itu, dinilainya strategis untuk mengenalkan produk para UMKM. Termasuk, produk kopi dari petani dataran rendah di Kebumen yang dikelolanya.
Tak hanya produk kopi, Yuri juga menjual gelas bambu penyaring kopi yang diklaim setara mesin espresso, namun dengan sensasi dan aroma yang lebih khas.
Untuk mengangkat Jawa Tengah dan Indonesia, dia membuat gelas kopinya dengan gambar sketsa Presiden RI Jokowi, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Ketua Dekranasda Jateng Atikoh.
Produk itu pun berhasil menarik minat sejumlah pengunjung. Dengan sabar, Yuri juga melayani pertanyaan mereka yang menyambangi stand yang dibuka khusus selama pembukaan.
Meski penerbangan belum terbilang ramai, menurutnya, Dekranasda Jateng Store di Bandara YIA merupakan angin segar bagi pelaku UMKM, untuk bisa masuk pasar internasional.
“Luar biasa. Ini event yang ditunggu-tunggu, dinantikan seluruh pelaku UMKM di Jawa Tengah, setelah selama dua tahun ini ‘puasa’. Saya acungi empat jempol. Ini upaya penyelamatan, formulasi, ada kepedulian pemerintah provinsi dan Dekranasda terhadap pelaku usaha di Jawa Tengah,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Renata, pemilik usaha Pukis Badran Solo. Dia berharap, setelah produknya lolos kurasi dan dipasarkan di Bandara YIA, akan semakin banyak orang yang mengenal produknya.
Apalagi, pukis buatannya cocok untuk oleh-oleh karena bukan saja empuk dengan aneka toping kekinian, tapi juga tahan selama tiga hari meski tanpa pengawet.
“Saya belum menargetkan penjualan, karena produk saya masih baru. Tapi setidaknya, dengan dijual di bandara internasional, produk saya bisa dikenal orang. Brand awareness lebih saya kedepankan,” bebernya.
Ivon Linza, pemilik Izzi Handycraft asal Kabulaten Tegal bersyukur produknya bisa menembus pasar di Bandara YIA. Dia mengapresiasi upaya pemerintah provinsi bersama Dekranasda dan Bank Jateng, untuk memdongkrak UMKM.
“Harapannya, ke depan dinas-dinas bisa merangkul lebih banyak UMKM agar usaha kecil semakin bersinar. Untuk di Bandara YIA ini, mendatang memang ada evaluasi produk yang laku atau tidak. Dan untuk lroduk yang tidak laku, Dekranasda juga akan mengevaluasi bagaimana cara meningkatkannya,” ungkapnya.
Tidak hanya membuka peluang bagi pelaku UMKM, keberadaan Dekranasda Jateng Store juga menjadi ladang pekerjaan bagi warga Jateng yang berbatasan dengan bandara itu. Seperti Dewi, warga Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, yang bertugas menjaga stand.
“Saya beberapa waktu lalu ikut seleksi. Hari ini, saya menjaga stand ini, dan semoga untuk hari-hari berikutnya. Jadi, saya bisa dapat pekerjaan dan penghasilan yang layak,” ujar Dewi, yang rumahnya ditempuh dalam waktu 20 menit dari Bandara YIA.
(*/N1)