Home / Wisata

Sabtu, 4 Desember 2021 - 23:36 WIB

Desa Wisata Nglanggeran Raih Best Tourism Village 2021 dari UNWTO

Desa Wisata Nglanggeran, Gunungkidul. (Foto: Biro Komunikasi Kemenparekraf)

Desa Wisata Nglanggeran, Gunungkidul. (Foto: Biro Komunikasi Kemenparekraf)

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Desa Wisata Nglanggeran, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berhasil meraih penghargaan sebagai Best Tourism Village 2021 dari Organisasi Pariwisata Dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO).

Penghargaan ini dianugerahkan kepada Desa Wisata Nglanggeran pada seremoni UNWTO Best Tourism Villages yang dilaksanakan dalam rangkaian program “Thematic Session” pada Sidang Umum UNWTO ke-24 di Madrid, Spanyol, Kamis (2/12/2021) lalu waktu setempat.

Desa yang berlokasi di Kabupaten Gunung Kidul ini bersaing dengan 44 desa wisata lainnya dari 32 negara di dunia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengapresiasi penghargaan yang diraih oleh Desa Wisata Nglanggeran. Ia mengatakan Desa Wisata Nglanggeran merupakan salah satu destinasi kelas dunia.

“Masyarakat manunggal dengan pemerintah daerah, pengelola, serta masyarakat yang mendorong pariwisata sebagai salah satu penggerak pembangunan desa. Ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dalam rangka memaksimalkan kontribusi desa wisata, lapangan kerja, dan mengurangi kesenjangan di pedesaan,” kata Sandiaga dalam keterangannya, Sabtu (4/12/2021).

Sandiaga mengungkapkan, penghargaan terhadap Desa Wisata Nglanggeran diharapkan menjadi momentum kebangkitan ekonomi Indonesia khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Terlebih, sebelumnya Desa Wisata Nglanggeran telah ditetapkan Menparekraf sebagai desa wisata mandiri inspiratif.

Baca juga   Nasi Merah Pari Gogo, Warung Makan Legendaris Langganan Pejabat

“Prestasi ini jadi angin segar di tengah hiruk-pikuk pandemi dan tantangan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja hampir dua tahun belakangan,” ujarnya.

Selain itu, gelar ini menambah panjang daftar penghargaan yang telah diterima Desa Wisata Nglanggeran. Sebelumnya, pada 2017, desa ini dinobatkan sebagai Desa Wisata Terbaik ASEAN 2017.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu, mengatakan, ada sembilan kriteria penilaian dalam penentuan 44 desa wisata ini sebagai UNWTO Best Tourism Village.

Yaitu sumber daya alam dan budaya; promosi dan konservasi sumber daya budaya; keberlanjutan ekonomi; keberlanjutan sosial; keberlanjutan lingkungan; potensi dan pengembangan pariwisata serta integrasi rantai nilai; tata kelola dan prioritas pariwisata; infrastruktur dan konektivitas; serta kesehatan, keselamatan dan keamanan.

Selain berbagai penghargaan yang telah diraih di tingkat lokal, nasional, dan internasional, proses penilaian dan perolehan Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan dari Kemenparekraf tahun lalu dikatakannya turut mendorong Desa Wisata Nglanggeran mampu memenuhi area evaluasi UNWTO.

Baca juga   Sepeda Elektrik dan Scooter Ramaikan Wisata Malam Candi Borobudur

“Pengelolaan berkelanjutan melalui peran aktif dan inovasi yang dilakukan pengelola, keberlanjutan sosial ekonomi yang ditunjukkan melalui rantai nilai manfaat ekonomi bagi masyarakat, keberlanjutan budaya, serta lingkungan melalui upaya pengelolaan dan konservasi aset alam dan budaya,” ujar Vinsensius Jemadu.

Sementara Sekretaris Jenderal UNWTO, Zurab Pololikashvili, mengatakan, inisiatif atau penghargaan ini adalah bentuk pengakuan terhadap desa-desa yang berkomitmen untuk menjadikan pariwsata sebagai pendorong yang kuat bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

“Pariwisata dapat menjadi pendorong kohesi sosial dan inclusivity dengan mempromosikan distribusi manfaat yang lebih adil di seluruh wilayah sekaligus memberdayakan masyarakat lokal,” kata Zurab Pololikashvili.

Selain 44 Desa Wisata yang terpilih pada kategori UNWTO Best Tourism Villages Label, terdapat 20 desa wisata lainnya yang akan mengikuti program pada kategori UNWTO Best Tourism Villages Upgrade Programme. Seluruh 64 Desa Wisata ini pun masuk menjadi bagian dari UNWTO Best Tourism Villages Network.

(*/N1)

Sumber: InfoPublik.id

Share :

Baca Juga

Presiden Joko Widodo saat mengunjungi Candi Borobudur, Rabu (30/3/2022). Kepala Negara juga memandang penting penyelenggaraan ajang-ajang seni budaya secara rutin di destinasi wisata Tanah Air, termasuk Candi Borobudur. (Foto: BPMI Setpres)

Wisata

Kunjungi Candi Borobudur, Presiden Ingin Ajang Seni Dirutinkan untuk Tarik Wisatawan
Hotel Meruorah Komodo Labuan Bajo, hotel bintang lima yang mengusung kearifan lokal Nusa Tenggara Timur. (Foto:InfoPublik.id)

Wisata

Hotel Meruorah Komodo Siap Dukung G20 dan Asean Summit 2023
Masjid Tiban Wonokerso di Desa Sendangrejo, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri. (Foto: Diskominfo Jateng)

Wisata

Jejak Wali Songo di Masjid Wonokerso Wonogiri, Cikal Bakal Pembangunan Masjid Demak
Kemenparekraf menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 1,8 juta sampai 3,6 juta. Angka itu difokuskan untuk dicapai dengan mengusung konsep pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan di tengah situasi pandemi Covid-19. (Foto: Biro Komunikasi Kemenparekraf)

Wisata

Perbanyak Event, 2021 Kemenparekraf Trargetkan 2,6 Juta Wisman
Ganjar dorong pengembangan ekowisata mangrove di Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Hutan Mangrove Muara Kali Ijo di Desa Ayah, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Foto: Humas Jateng

Wisata

Ganjar Canangkan Ekowisata Mangrove Muara Kali Ijo Kebumen
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti bersama Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mendampingi Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X meninjau kawasan Malioboro guna memastikan tidak ada lagi Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang kawasan tersebut. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Wisata

Tingkatkan Kenyamanan Bagi Wisatawan, Malioboro Akan Terus Dipercantik
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meresmikan wisata Borobudur Edupark untuk wisata belajar tentang Candi Borobudur. (Foto: humas/beritamagelang)

Wisata

Edukasi Ragam Kekayaan Indonesia Ada di Borobudur Edupark
Simulasi pembukaan kembali objek wisata Kemit Forest. (Foto: Kominfo Cilacap)

Wisata

PPKM Level 3, Kemit Forest Gelar Simulasi Wisata