Home / Panggung

Rabu, 17 November 2021 - 22:54 WIB

Di Festival HAM, Ganjar Puji Keterlibatan Penyandang Disabilitas dan Perempuan

Kartun Mikhail Zlatkovsky dari Russia yang memenangi lomba

Kartun Mikhail Zlatkovsky dari Russia yang memenangi lomba "International Semarang Cartoon Festival 2021". (Foto: Gold Pencil)

NYATANYA.COM, Semarang – Cerita aktifnya keterlibatan penyandang disabilitas dan kelompok perempuan mengawali sambutan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, pada gelaran Festival HAM (Hak Asasi Manusia) 2021, Rabu (17/11/2021) di Semarang. Ganjar berharap praktik baik itu terus dilakukan dan semuanya saling belajar dan memperbaiki.

Ganjar mengawali sambutannya dengan bercerita saat dirinya dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mendapat kritik keras dari penyandang disabilitas, soal tata kota yang tak ramah bagi difabel.

“Kritiknya menarik karena divideokan dan para netizen kemudian berkomentar. Dan respon Pak Hendi (Wali Kota Semarang) sehari setelah itu langsung dibuka. Nggak tahu dalam perspektif HAM ini penting atau tidak, buat saya iya,” katanya.

Cerita selanjutnya yang disampaikan Ganjar adalah pengalaman saat menghadapi pandemi Covid-19. Ganjar sempat terharu ketika kelompok perempuan datang dan menyampaikan secara nyata kondisinya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di acara Festival HAM 2021 di Semarang, Rabu (17/11/2021). (Foto: Humas Jateng)

“Yang luar biasa dari kelompok perempuan adalah mereka bisa switching dengan cepat. Yang jualan kue buat masker,” kata Ganjar.

Di antara perempuan hebat itu, lanjut Ganjar, juga ada kelompok wadon wadas. Mereka merupakan kelompok perempuan dari Desa Wadas, yang berada di kawasan pembangunan Bendungan Bener, Purworejo.

Baca juga   Swadaya Masyarakat Rp1 M Selesaikan Jembatan Mbongos

“Dan saya terima dengan senang hati. Kami mau fasilitasi, kami mau duduk kok, kami mau ngobrol kok. Mari kita buka datanya dengan baik agar kemudian tidak ada anasir-anasir negatif, bahwa tidak sepakat tidak apa-apa karena pengadilan bisa dipakai untuk menyelesaikan, cuma dialog menurut saya lebih baik,” katanya.

Ganjar juga sempat menceritakan konflik keagamaan yang terjadi di Semarang dan Jepara. Yakni terkait sengketa pembangunan rumah ibadah gereja yang akhirnya bisa diselesaikan dengan baik.

“Kalau praktik baik ini bisa kita teruskan, menurut saya festival lebih berarti. Capeknya panitia tidak sia-sia. Dari festival ini perlulah kiranya kita saling belajar, sharing, tidak ada yang sempurna tapi memperbaiki situasi keadaan dengan metode dan pengalaman baru penting. Ikhtiar ini saya sampaikan, saya ceritakan, agar festival ini lebih bermakna, dan penghormatan terhadap HAM jauh lebih baik,” tandas Ganjar.

Ganjar Pranowo melihat karya kartun dalam “International Semarang Cartoon Festival 2021”. (Foto: Humas Jateng)

Sementara itu, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dalam acara itu sepakat dengan yang disampaikan Gubernur Jateng. Menurutnya, dalam menerapkan HAM yang dibutuhkan adalah sikap saling menghormati.

“Problemnya cuma satu kalau kita pakai filosofinya HAM, mau nggak kita saling menghirmati perbedaan. Capek kita baca buku tebal-tebal tentang hak asasi manusia sebetulnya satu kata yang paling pokok adalah menghormati manusia lain karena sama-sama ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa,” tandasnya dalam sambutan.

Baca juga   Sendratari Jataka dan Wayang Jembrung Meriahkan Festival Bukit Menoreh

Dalam acara tersebut, seluruh Bupati dan Wali Kota se Indonesia diundang. Acara dibuat secara hybrid baik daring maupun luring. Menko Polhukam Mahfud MD pun hadir secara luring dan meresmikan acara. Di lokasi hadir Ketua Komnas HAM, Ketua Dewan Pengurus Infid dan sejumlah perwakilan NGO internasional.

Mewarnai Festival HAM, juga digelar lomba kartun tingkat internasional bertajuk “International Semarang Cartoon Festival 2021” (i-Sekarfest) yang diinisiasi Gold Pencil dengan peserta sebanyak 937 kartunis dari 59 negara dengan 1.904 karya kartun bertema HAM.

Dalam gelaran ini, kartun karya Mikhail Zlatkovsky dari Russia berhasil menjadi juara pertama lomba dan berhak atas hadiah uang tunai Rp17.500.000. Sedangkan Juara II dengan hadiah uang Rp16.500.000 dimenangi kartunis Indonesia Muhammad Nasir, dan Juara III kartun karya Nahid Zamani dari Iran berhak atas hadiah Rp15.500.000.

(*/Aja)

Share :

Baca Juga

Salah satu band yang akan tampil di Kangen Rock saat latihan. Foto: Dok.Panitia

Panggung

Kangen Nge-Rock, Romantisme Musik Rock Lawas Jogja Digelar Senin 20 Maret 2023, Di Sini Tempatnya
Penampilan Yogyakarta Royal Orchestra di Taman Budaya Gunungkidul, Senin (20/12/2021) pukul 19.00 WIB. (Foto: Humas Pemda DIY)

Panggung

Yogyakarta Royal Orchestra Sukses Gelar Konser Akhir Tahun 2021
Ilustrasi Jathilan. Foto: Ist/ tangkapan layar FB: Dimas Suro

Panggung

Infone Maseee, Jadwal Pentas Jathilan Akhir Bulan di Yogyakarta dan Sekitarnya
Petugas mengevakuasi korban kecelakaan di tol Probolinggo. (Foto: Istimewa/selalu.id)

Panggung

Mobil Rombongan Grup Musik Debu Kecelakaan di Tol Probolinggo, 2 Penumpang Tewas
Pameran foto dengan tema “Batik, as A Trip Pekalongan City to be a Worlds Creative City” digelar di Museum Batik setempat, Rabu(15/12/2021). (Foto: Dinkominfo Kota Pekalongan)

Panggung

Peringati 7 Tahun Pekalongan Kota Kreatif Dunia, Koleksi Foto Ekraf Dipamerkan
JogjaPlus. Foto: Ist

Panggung

Besok Malam di Jawir Creative Communal Space, Jogja Plus feat Genjor Pentas Amal #Pray for Cianjur
Munir Kahar (pakai rompi) usai pembukaan pamerannya di kompleks Studio Kalahan. Foto: Ist

Panggung

Munir Kahar, Perupa Kelahiran Malang yang Tinggal di AS Gelar Pameran Tunggal di Studio Kalahan
Mas Wedana Perwitowiguno. (Foto: kratonjogja.id)

Panggung

Mengenal Mas Wedana Perwitowiguno, Totalitas Empu Wayang Kulit Gaya Yogyakarta