Home / Panggung

Minggu, 30 Oktober 2022 - 23:49 WIB

Di Panggung Rhapsody Nusantara, Ganjar Dapat Hadiah Istimewa dari Butet Kartaredjasa

Ganjar Pranowo dan Butet Kartaredjasa di Panggung Rhapsody Nusantara yang dihelat di Diamond Solo Convention Center, Jumat (28/10/2022) malam. Foto: Humas Jateng

Ganjar Pranowo dan Butet Kartaredjasa di Panggung Rhapsody Nusantara yang dihelat di Diamond Solo Convention Center, Jumat (28/10/2022) malam. Foto: Humas Jateng

NYATANYA.COM, Surakarta – Rhapsody Nusantara yang dihelat di Diamond Solo Convention Center, Jumat (28/10/2022) malam berlangsung meriah. Semangat Sumpah Pemuda kembali digaungkan melalui harmoni nada dan lantunan lagu-lagu nusantara.

Event yang menghadirkan seniman-seniman tersohor itu juga menjadi lantunan doa bagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Sebab, pada hari yang sama Ganjar sedang berulang tahun ke-54.

Pertunjukan kolaborasi antara musik, tari, dan puisi itu dibuka dengan penampilan dari kelompok Kolintang Gratia. Kemudian disambung dengan alunan gamelan Sekaten yang dimainkan oleh para pengrawit wanita.

Panggung Rhapsody Nusantara kian meriah dengan penampilan dari berbagai seniman seperti Dira Sugandi, Sruti Respati, Filda Wibowo, Melati Arumsari, hingga Dewi Pembayun.

Foto: Humas Jateng

Mereka begantian menampilkan pertunjukan yang menggambarkan keanekaragaman yang dipersatukan dalam wadah Indonesia di bumi Nusantara. Selain itu ada juga pembacaan puisi dari aktris kawakan Christine Hakim dan Butet Kartaredjasa.

Christine Hakim naik ke panggung tepat sesaat setelah kehadiran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Selain Ganjar ada juga Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wali Kota Bogor Bima Arya, dan beberapa tokoh lainnya.

Christine Hakim membacakan sebuah puisi karya WS Rendra. Usai membaca puisi, ia kemudian menyapa Ganjar dan memberikan ucapan selamat ulang tahun.

Baca juga   Tak Terima Divonis 4,5 Tahun, Gaga Muhammad Resmi Ajukan Banding

“Izinkan saya untuk mengucapkan selamat ulang tahun, kepada Bapak Gubernur, Pak Ganjar. Semoga Pak Ganjar diberikan umur yang panjang, umur yang barokah. Dan semoga Pak Ganjar selalu disayangi dan dikasihi Allah, selalu dibimbing dan dituntun Allah, dan selalu menjadi pemimpin yang amanah,” katanya, sebelum turun panggung.

Ucapan selamat dan doa itu langsung disambut oleh Ganjar Pranowo yang berjalan menghampiri Christine Hakim. Keduanya kemudian berjabat tangan dan sesekali terlihat tertawa bersama.

Sementara pertunjukan dilanjutkan dengan penampilan dari Butet Kartaredjasa. Kali ini Butet tidak bermonolog tetapi membacakan puisi karya Gus Mus.

Sebelum itu, Butet lebih dulu menyapa Ganjar dan tamu undangan lainnya. Bahkan Butet secara khusus mengundang Ganjar untuk naik ke atas panggung. Ia ingin memberikan hadiah ulang tahun kepada Ganjar.

“Saya meski seniman miskin, saya kasih hadiah mau gak? Mas Ganjar saya minta naik ke atas panggung. Silakan dibuka hadiahnya,” ujar Butet seperti dikutip dari portal resmi Pemprov Jateng.

Ternyata, hadiah yang diberikan oleh Butet adalah lukisan Soekarno dengan latar merah. Pada bagian atas tertulis sebuah kalimat “Warisilah Apinya, Jangan Abunya”.

Baca juga   Kebaya Diklaim 4 Negara ASEAN, Ini Kata Ganjar Pranowo

Lukisan tersebut merupakan salah satu koleksi Butet yang dipajang di rumahnya. Ganjar sendiri beberapa hari sebelumnya pernah melihat langsung lukisan itu dan berfoto bersama Butet di depan lukisan.

“Ini lukisan yang disukai Mas Ganjar waktu main ke rumah seminggu lalu,” ujar Butet.

Ganjar Pranowo mengatakan acara Rhapsody Nusantara merupakan pertunjukan yang top. Selain membawa semangat Sumpah Pemuda, artis yang tampil dan berkolaborasi juga semuanya merupakan artis nasional.

“Artis sendiri, lagunya lagu daerah dikolaborasikan, menurut saya top. Bagus,” katanya usai acara.

Ganjar juga sempat menanggapi hadiah lukisan Soekarno yang diberikan Butet Kartaredjasa. Ia menceritakan saat main ke rumah Butet Kartaredjasa beberapa waktu lalu memang ada sejumlah lukisan yang membuatnya tertarik. Salah satunya adalah lukisan Soekarno itu.

“Ada beberapa lukisan yang menarik, salah satunya lukisan Bung Karno. Saya bilang lukisan ini bagus sekali ya. Dan ada lagi satu lagi lukisan yang saya naksir, yaitu lukisannya Kapolri zaman dulu, Pak Hoegeng. Jadi lukisan itu Pak Hoegeng mengecat Pak Hoegeng. Pak Hoegeng yang dicat itu adalah Kapolri dan belum tuntas. Filosofinya dalam banget itu,” tandas Ganjar.

(*/N1)

Share :

Baca Juga

Foto: Humas Pemkot Yogya

Panggung

Gebyar Pameran Foto Angkat Pesona Wisata Yogya Dari Masa ke Masa
Ilustrasi. Foto: Dok.MC Kraton Jogja

Panggung

Resmi Beroperasi, Lembaga Sertifikasi Profesi Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat
Foto: Kominfo Klaten

Panggung

Lestarikan Seni Tradisional, 12 Sekolah di Klaten Ikuti Festival Ketoprak Pelajar 2022
Forum Perupa Lumajang audiensi dengan Bupati Lumajang Thoriqul Haq, di Ruang Mahameru Kantor Bupati Lumajang, Jawa Timur, Rabu (16/2/2022). (Foto: MC Kab. Lumajang)

Panggung

Forum Perupa Lumajang Akan Menggelar Pameran Seni Berkelas Nasional
Gelar seni sastra macapat di Pendopo Ndalem Ngabean Jalan Ngadisuryan, Kraton, Yogyakarta, mewarnai HUT ke-264 Kota Yogyakarta. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Panggung

Gelar Macapat Meriahkan HUT ke-265 Kota Yogya
Foto: Instagram @balkonjazzfestival

Panggung

Balkonjazz 2022 The Energy That Heals, Daya Ungkit Ekonomi Masyarakat Lokal

Panggung

Bangganya Dua Alumni UMY Raih Penghargaan Piala Citra FFI 2022
Yogyakarta Gamelan Festival ke-27.Foto: Dok.Gayam16

Panggung

Tak Cuma Pertunjukan Gamelan, #YGF27 Juga Hadirkan Workshop dan Rembug Budaya, Ini Jadwal dan Agendanya