Home / Plus

Jumat, 11 Maret 2022 - 14:00 WIB

Di Tengah Gonjang-ganjing Harga Kedelai, Ini Sederet Manfaat Tempe bagi Kesehatan Tubuh

Seorang pedagang tempe menjajakan dagangannya di pasar tradisional di Blora, Jawa Tengah. (Foto: MC Kab.Blora)

Seorang pedagang tempe menjajakan dagangannya di pasar tradisional di Blora, Jawa Tengah. (Foto: MC Kab.Blora)

NYATANYA.COM, Blora – Kedelai kembali memiliki predikat keren sebagai Gold from Soil karena mengandung protein lengkap dan tinggi sehingga menjadi bahan perbincangan hangat di masyarakat, baik oleh para konsumen, pemangku kepentingan maupun para pengusaha tahu dan tempe.

“Harga kedelai di pasar domestik melambung tinggi seiring dengan harga kedelai di pasar global juga melonjak,” kata Bambang Sulistya pemerhati sosial Blora yang juga mantan Sekda dan Kadinas Pertanian Blora, Jumat (11/3/2022).

Apalagi ditambah muncul adanya perang Rusia dengan Ukrania semakin lengkap gojang-ganjing harga kedelai di pasaran.

Belum ditambah fakta yang ada kebutuhan kedelai dalam Negeri sangat tergantung kedelai impor. Per tahun Indonesia mengimpor lebih dari 2 juta ton kedelai.

“Dari jumlah itu sekitar 80 persennya digunakan untuk bahan baku tahu dan tempe,” ujarnya.

Hal itu dengan kepopuleran tahu dan tempe sebagai salah satu menu makan istimewa bagi Bangsa Indonesia.

Terutama tempe memiliki keunggulan kaya akan nutrisi yang mengandung vitamin, protein, karbohidratat dan mineral penting bagi kesehatan tubuh.

Bahkan tempe juga memiliki berbagai manfaat di antaranya, cocok untuk diet karena rendah kalori,mencegah penyakit diabetes, kanker dan jantung,menjaga kesehatan pencernaan, menurunkan kolesterol dan berperan untuk penyembuhan luka.

“Melihat kenyataan tersebut sangat ironis di negeri agraris kalau bahan baku kedelai harus dipasok dari negara lain,” ungkapnya.

Konsumsi kedelai rakyat berdasarkan catatan dari BPS dari tahun ke tahun selalu meningkat. Pada tahun 2010 sudah mencapai kisaran 8,53 kg/kapita/tahun dan pada tahun 2020 konsumsi kedelai bisa lebih dari 10 kg/kapita/tahun.

Baca juga   Seru! Digelar di Museum TNI AD, Upacara HUT ke-77 Kemerdekaan RI dengan 77 Peserta Bernama Agus

Jumlah konsumsi yang terus meningkat di tengah produksi kedelai nasional yang terus menurun akhirnya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri langkah yang paling cepat dan gampang adalah pemerintah harus mengimpor.

Harga kedelai yang melonjak memang memunculkan masalah yang sangat berarti di negeri yang kita cintai ini.

Melonjaknya harga kedelai tersebut ada yang mengkaitkan dengan situasi pandemi saat ini dengan munculnya berbagai kebijakan yang menimbulkan keresahaan, kepanikan, ketakutan dan gejolak di masyarakat.

Karena ada ungkapan “Esuk Dele Sore Tempe (pagi dele sore berubah jadi tempe)”. Pitutur ini sebuah ungkapan yang dimaksudkan sebagau sindiran terhadap sikap inkonsistensi atau plin-plan atau mencla-mencle terhadap suatu ucapan, pendirian atau kebijakan.

“Mengapa ungkapan itu diketengahkan para sesepuh atau leluhur kita dulu. Karena sikap ucapan, perbuatan atau kebijakan yang dilakukan oleh pejabat akan memberi implikasi pada orang banyak,” ujar Bambang Sulistya.

Demikian pula naiknya harga kedelai akan berdampak pada pelaku usaha yang bersandar pada bahan baku kedelai. Mulai dari produsen tahu tempe dan usaha mikro dan kecil seperti pembuat jajanan.

“Hasil monitor saya di lapangan ada para produsen tahu dan tempe dalam mensikapi supaya tak menimbulkan gejolak hanya merubah volume tahu atau tempe dengan ukuran yang lebih kecil tapi harga penjualan tidak dinaikan, namun bagi penjual gorengan tahu tempe terpaksa harga dinaikan karena ada gejolak harga minyak goreng di lapangan,” ungkapnya.

Baca juga   Es Coklat Impian Pelepas Dahaga yang Lagi Viral di Yogya, Targetnya Buka 100 Outlet

Dijelaskanya, Indonesia sebenarnya pernah mencatat sebagai negeri yang mampu mencapai swasembada kedelai, yaitu tahun 1992 produksi kedelai sebesar 1,8 juta ton.

Namun sayang setelah itu produksi kedelai terus mengalami penurunan. Bahkan budi daya kedelai bukanlah aktivitas yang menarik bagi para petani.

Tentu perlu ada upaya menarik agar para petani bergairah lagi untuk menanam kedelai. Karena selama ini petani menanam kedelai dihadapkan kepada berisiko tinggi hama dan penyakit, beaya produksi mahal, harga panen kedelai kurang kompetitif dengan komoditas lain dan produktivitas masih rendah karena mutu benih yang kurang terjamin.

“Berkenaan dengan hal tersebut Pemerintah perlu memberikan sejumlah kebijakan dan fasilitas yang mampu memberikan jaminan bahwa berusahatani kedelai itu menguntungkan, di antaranya ada kebijakan jaminan harga,” tuturnya.

Subsidi sarana produksi kedelai dan kebijakan asuransi gagal panen. Disamping itu karena saat ini Indonesia masih mengimpor kedelai tentu para pengusaha tahu dan tempe perlu dipikirkan adanya jaminan harga kedelai impor yang tidak memberatkan para produsen.

Misalnya diberikan subsidi harga kedelai ketika terjadi gejolak harga seperti yang terjadi saat ini.

Kemudian perlunya Satgas pangan harus berani untuk bertindak tegas kepada importir nakal dan memberikan hukuman yang berat.

(N1)

Share :

Baca Juga

Foto: Dok.FKY 2022

Plus

Kisah-kisah di Tengah Kicau Burung Yogyakarta Ada di Dokumenter Foto FKY 2022
Pekan Raya Pemalang digelar untuk memopulerkan para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan pelaku industri kreatif kepada masyarakat. Foto: MC Kab.Pemalang

Plus

Angkat Popularitas Industri Kreatif, Pemkab Pemalang Gelar Pekan Raya
Mahasiswa DKV ISI Surakarta melukis mural bertema keberagaman dan toleransi di Kelurahan Joglo, Banjarsari Solo. (Foto: Dok.DKV ISI)

Plus

Mahasiswa DKV ISI Surakarta Gelar Aksi Mural Keberagam dan Toleransi di Joglo Banjarsari
Souvenir pohon pisang dalam botol kreasi DPP Kota Yogyakarta yang unik. Foto: Humas Pemkot Yogya

Plus

Kreatif dan Inovatif, Souvenir Unik Pohon Pisang dalam Botol Buatan DPP Kota Yogya
Hermawati Setyorinny, Ketua Umum DPP Asosiasi Industri Usaha Mikro Kecil Menengah Indonesia (Akumandiri). Foto: Ist

Plus

Akumandiri dan BPR MSA Angkat UMKM
Sejumlah panitia/pendukung kegiatan servis hemat untuk segala merk mobil di SMK Muhammadiyah 2 Sleman. (Foto: istimewa)

Plus

SMK Muhammadiyah 2 Sleman Gelar Servis Hemat
INVEX International di Jogja Expo Center (JEC), Minggu 19 Februari 2023. Foto: Ist

Plus

Raffi Ahmad Lebarkan Sayap Bisnis Vape Lewat PT idPods Kreasi Indonesia
Perajin enceng gondok Bengok Craft berkembang berkat Lapak Ganjar. (Foto: Diskominfo Jateng)

Plus

Coba-coba Ikut Lapak Ganjar, Kini Kerajinan Enceng Gondok Ini Berkembang Pesat