Home / Panggung

Selasa, 21 Maret 2023 - 06:42 WIB

Digelar Dua hari, 40 Peserta Ikuti Workshop Sastra Jawa “Nggugah Greget Gumregahe Sastra Ing Bantul”

Foto suasana workshop yang menggembirakan. Foto: Teguh

Foto suasana workshop yang menggembirakan. Foto: Teguh

NYATANYA.COM, Bantul – Kundha Kabudayan Kabupaten Bantul menyelenggarakan kegiatan Workshop Sastra Jawa bagi warga masyarakat dan komunitas pemerhati dan pecinta sastra Jawa.

Kegiatan bertajuk Nggugah Greget Gumregahe Sastra Ing Bantul, digelar selama dua hari Senin (20/3/2023) dan Selasa (21/3/2023) di Ros-In Hotel Lingkar Selatan, Panggungharjo Sewon, Bantul.

Kegiatan dengan memanfaatkan fasilitas dana keistimewaan ini dibuka oleh Kabid Sejarah, Permuseuman, Bahasa dan Sastra Disbud Bantul, Dra. Kun Ernawati, M.Si dengan menghadirkan dua nara sumber Prof. Suwardi Hendraswara dan Drs. Suhindriyo dari Majalah Joko Lodhang.

Menurut Kun Ernawati kegiatan yang melibatkan warga masyarakat dan komunitas sastra Jawa menjadi ajang temu sastra bagi para sastrawan dan pegiat sastra Jawa yang ada di Bantul.

Sehingga dalam kegiatan ini akan lebih banyak untuk berbagi pengalaman dengan berdiskusi.

“Dari kegiatan ini akan lebih banyak berbagi pengalaman dalam proses kreatif berkarya serta menggugah semangat untuk terus berkarya sesama penulis sastra Jawa,” tuturnya.

Baca juga   Perayaan Seni Cahaya SUMONAR, Sinari JNM 4 - 12 Oktober 2022 dengan "Metamorpholux"

Dijelaskan Kun Ernawati Workshop Sastra akan berlangsung selama 2 hari dengan tema dan peserta yang berbeda.

Untuk hari pertama selain sebagai acara pembukaan kemudian dilanjut dengan workshop sastra Jawa.

“Sedang pada hari kedua, Selasa (21/3/2023) akan digelar workshop terkait dengan kritik sastra Indonesia,” urai Kun Ernawati.

Dalam penyampaian materinya Prof. Suwardi Hendraswara memberikan apresiasi positif terhadap pengarang sastra Jawa.

Menurut Guru Besar Budaya Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini, para pengarang sastra Jawa memiliki semangat berkarya yang luar biasa.

Di tengah minimnya media massa yang menerbitkan karya karya pengarang sastra Jawa tetapi mereka tetap memiliki semangat untuk terus berkarya.

“Hebatnya para pengarang sastra Jawa itu, meski honornya sedikit tetapi tetap berkarya,” ucapnya yang disambut tawa riuh 40 peserta workshop.

Lebih lanjut menurut Prof. Suwardi, pengarang sastra hendaknya memiliki wawasan yang luas sehingga dalam berkarya akan banyak menemukan hal hal baru.

Baca juga   Polisi Bekuk 4 Pelaku Pembobolan Rumah di Kretek Bantul

“Seperti halnya tentang hidrologi atau air misalnya Bantul itu memiliki banyak kawasan hidrologi dari sendang, sungai hingga lautan, sehingga bagaimana kawasan itu mampu diserap memberi kekayaan bagi karya karya yang dihasilkan,” tandasnya.

Sementara itu Suhindriyo yang juga Redaktur majalah berbahasa Jawa Joko Lodhang, menurunkan makalah dengan bahasa Jawa bertajuk Paraga Baku Birawa Sastra Jawa Mawi Media Massa Media Sosial Media Elektronik.

Salah seorang peserta dari Paguyuban Sastrawan Jawa Bantul (PSJB)Paramarta, Bambang Nugroho mengungkapkan, kegiatan workshop semacam ini sangat dibutuhkan bagi pengembangan dan peningkatan wawasan para pengarang sastra Jawa.

“Fasilitas seperti ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan daya kreativitas dan motivasi berkarya bagi pengarang sastra Jawa,” ucap Bambang.

Menurut dia kegiatan workshop juga menjadi ajang temu sastra dapat saling berbagi pengalaman dalam proses berkarya masing masing yang memberi nilai tambah dan saling memotivasi untuk terus berkarya. (N1)

Share :

Baca Juga

Foto: Diskominfo Jateng

Panggung

Ini Cerita Ganjar Saat Sambangi Slamet Rahardjo di Sanggar Teater Populer
Happy Asmara. (Foto:nyatanya.com/YouTube Fortuna Enterprise)

Panggung

Happy Asmara Populerkan Kembali ‘Mister Mendem’-nya Cak Diqin
Ganjar Pranowo, Nicholas Saputra, Ariel Tatum, dan Nugie. Foto: Humas Jateng

Panggung

Nonton “Sayap Sayap Patah”, Ganjar: Media Pembelajaran Bagus tentang Patriotisme dan Deradikalisasi
Rachel Vennya. (Foto: Instagram @rachelvennya)

Panggung

Dapat Dana Karantina Tapi Kabur, Kasus Rachel Vennya Terus Berlanjut
Erwin Erlangga ft Abirzahra di lagu Karma itu Ada. (Foto:nyatanya.com/istimewa)

Panggung

Erwin Erlangga dan Semangat Majukan Musik Dangdut
GKBRAA Paku Alam saat membuka pameran yang ditandai dengan memukulkan ganden di atas bahan ecoprint. Foto: Ist

Panggung

GKBRAA Paku Alam: Seni Olah Kain ecoprint Jogja Selangkah Lebih Maju
Yan Jangkrik dan Khocil Birawa. Malam ini mereka berdua akan pentaskan monolog Menolak Uzur di Societet TBY. (Istimewa)

Panggung

Malam Ini di Societet Taman Budaya Yogyakarta, Pentas Teater Monolog Menolak Uzur
Jun KITAZAWA dan salah satu karyanya. Foto: Dok.Galeri Lorong

Panggung

Jun KITAZAWA Eksplorasi Sejarah Pendudukan Jepang di Indonesia di Pameran ‘Fragile Gift’