NYATANYA.COM, Bantul – Kundha Kabudayan Kabupaten Bantul menyelenggarakan kegiatan Workshop Sastra Jawa bagi warga masyarakat dan komunitas pemerhati dan pecinta sastra Jawa.
Kegiatan bertajuk Nggugah Greget Gumregahe Sastra Ing Bantul, digelar selama dua hari Senin (20/3/2023) dan Selasa (21/3/2023) di Ros-In Hotel Lingkar Selatan, Panggungharjo Sewon, Bantul.
Kegiatan dengan memanfaatkan fasilitas dana keistimewaan ini dibuka oleh Kabid Sejarah, Permuseuman, Bahasa dan Sastra Disbud Bantul, Dra. Kun Ernawati, M.Si dengan menghadirkan dua nara sumber Prof. Suwardi Hendraswara dan Drs. Suhindriyo dari Majalah Joko Lodhang.
Menurut Kun Ernawati kegiatan yang melibatkan warga masyarakat dan komunitas sastra Jawa menjadi ajang temu sastra bagi para sastrawan dan pegiat sastra Jawa yang ada di Bantul.
Sehingga dalam kegiatan ini akan lebih banyak untuk berbagi pengalaman dengan berdiskusi.
“Dari kegiatan ini akan lebih banyak berbagi pengalaman dalam proses kreatif berkarya serta menggugah semangat untuk terus berkarya sesama penulis sastra Jawa,” tuturnya.
Dijelaskan Kun Ernawati Workshop Sastra akan berlangsung selama 2 hari dengan tema dan peserta yang berbeda.
Untuk hari pertama selain sebagai acara pembukaan kemudian dilanjut dengan workshop sastra Jawa.
“Sedang pada hari kedua, Selasa (21/3/2023) akan digelar workshop terkait dengan kritik sastra Indonesia,” urai Kun Ernawati.
Dalam penyampaian materinya Prof. Suwardi Hendraswara memberikan apresiasi positif terhadap pengarang sastra Jawa.
Menurut Guru Besar Budaya Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini, para pengarang sastra Jawa memiliki semangat berkarya yang luar biasa.
Di tengah minimnya media massa yang menerbitkan karya karya pengarang sastra Jawa tetapi mereka tetap memiliki semangat untuk terus berkarya.
“Hebatnya para pengarang sastra Jawa itu, meski honornya sedikit tetapi tetap berkarya,” ucapnya yang disambut tawa riuh 40 peserta workshop.
Lebih lanjut menurut Prof. Suwardi, pengarang sastra hendaknya memiliki wawasan yang luas sehingga dalam berkarya akan banyak menemukan hal hal baru.
“Seperti halnya tentang hidrologi atau air misalnya Bantul itu memiliki banyak kawasan hidrologi dari sendang, sungai hingga lautan, sehingga bagaimana kawasan itu mampu diserap memberi kekayaan bagi karya karya yang dihasilkan,” tandasnya.
Sementara itu Suhindriyo yang juga Redaktur majalah berbahasa Jawa Joko Lodhang, menurunkan makalah dengan bahasa Jawa bertajuk Paraga Baku Birawa Sastra Jawa Mawi Media Massa Media Sosial Media Elektronik.
Salah seorang peserta dari Paguyuban Sastrawan Jawa Bantul (PSJB)Paramarta, Bambang Nugroho mengungkapkan, kegiatan workshop semacam ini sangat dibutuhkan bagi pengembangan dan peningkatan wawasan para pengarang sastra Jawa.
“Fasilitas seperti ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan daya kreativitas dan motivasi berkarya bagi pengarang sastra Jawa,” ucap Bambang.
Menurut dia kegiatan workshop juga menjadi ajang temu sastra dapat saling berbagi pengalaman dalam proses berkarya masing masing yang memberi nilai tambah dan saling memotivasi untuk terus berkarya. (N1)