NYATANYA.COM, Sukoharjo – Harga daging ayam dan telur ayam kompak masih tinggi dan belum ada penurunan pasca Lebaran. Kondisi tersebut dikeluhkan masyarakat baik pedagang dan pembeli. Kenaikan harga terjadi karena sudah dari peternak akibat naiknya harga pakan ternak.
Pedagang daging ayam di Pasar Kartasura Lanjar, Sabtu (27/5/2023) mengatakan, harga daging ayam awalnya sebelum puasa Ramadan pada kisaran Rp 32.000 per kilogram. Kemudian pada saat puasa Ramadan terus mengalami kenaikan tertinggi hingga Rp 38.000 per kilogram. Saat Lebaran harga daging ayam tetap stabil pada kisaran Rp 38.000 per kilogram.
Harga daging ayam setelah beberapa pekan Lebaran justru terus mengalami kenaikan hingga tertinggi Rp 40.000 per kilogram. “Sekarang harga daging ayam masih tinggi kisaran Rp 37.000-Rp 38.000 per kilogram. Belum ada penurunan padahal Lebaran sudah lama lewat,” ujarnya.
Dengan harga daging ayam yang masih tinggi dikeluhkan masyarakat. Pedagang mengeluh karena stok daging ayam yang dijual lama laku. Selain itu pembeli juga mengurangi jumlah barang yang dibeli karena tingginya harga.
“Pembeli baik itu warga perorangan atau pelaku usaha warung makan semua mengeluh ke pedagang karena harga daging ayam mahal. Pedagang sendiri sebenarnya juga mengeluh karena harus keluar biaya besar untuk kulakan dan untungnya sedikit karena barang lama laku,” lanjutnya.
Pedagang daging ayam di Pasar Kartasura Warti mengatakan, butuh waktu pagi sampai sore untuk menghabiskan semua barang dagangan daging ayam yang dijual. Padahal sebelumnya cukup sampai siang hari saja sudah habis.
“Jualan pukul 05.00 WIB pagi biasanya sampai pukul 12.00 WIB sudah habis. Sekarang sampai pukul 17.00 WIB baru habis dan itu sering juga ada sisa yang tidak laku. Harga daging ayam masih tinggi dan dikeluhkan pembeli,” ujarnya.
Warti mengatakan, tingginya harga daging ayam terjadi sudah dari peternak. Hal itu diketahui pada saat kulakan dan keterangan dari peternak. “Dari peternak katanya harga daging ayam masih tinggi karena ada kenaikan harga pakan. Itupun pakan ternak juga sulit didapat. Peternak juga memberikan keterangan katanya harga masih tinggi terjadi pada telur ayam,” lanjutnya.
Pedagang meminta kepada pemerintah dan pihak terkait untuk segera turun mengatasi masalah. Sebab tingginya harga daging ayam sekarang dianggap sudah tidak wajar.
“Lebaran sudah lewat lama dan harga daging ayam masih tinggi jelas tidak wajar. Kalau saat puasa Ramadan dan Lebaran itu wajar karena permintaan pembeli tinggi. Tapi sekarang permintaan sedikit dan barang masih melimpah tapi harga tetap saja tinggi,” lanjutnya.. (*)