NYATANYA.COM, Mimika – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Mimika, Reynold R. Ubra mengakui adanya temuan 13 kasus Covid-19 pada kontingen PON XX Papua yang bertanding di Mimika. Namun demikian ia menegaskan, ini bukan klaster baru karena sudah dilakukan tracing dan pemeriksaan, bahkan semua dalam kondisi baik serta sehat.
Hal ini ditegaskan Kadinkes Mimika, Reynold Ubra, saat memberikan keterangan kepada awak media pada konferensi pers di Media Center PON Papua Klaster Mimika, Rabu (6/10/2021).
Reynold mengungkapkan, Satgas sudah menyiapkan strategi penanganan Covid-19 selama PON Papua di Mimika. Penanganan berbasis zonasi atau lokasi, dimulai dari kedatangan kontingen di bandara dengan melakukan skrining untuk memastikan atlet, juri dan ofisial sudah divaksin dan negatif dengan pemeriksaan PCR, termasuk pengukuran suhu tubuh dan disinfeksi barang bawaan.
Dari bandara, kontingen menuju akomodasi penginapan. Untuk akomodasi hotel, dalam setahun secara internal di setiap hotel sudah membentuk tim pokja. Sementara non hotel, ditangani langsung oleh Satgas untuk pengawasan.
Zona ketiga yaitu venue. Sehari sebelum bertanding, atlet, ofisial dan juri menjalani swab antigen. Sementara penonton wajib menunjukkan sertifikat vaksin. Zona keempat, kembali ke bandara. Di mana sebelum berangkat kontingen kembali menjalani test PCR.
Sejak pemeriksaan (28/9/2021) lalu, sekitar 3.000 orang sudah diperiksa antigen dan satu orang reaktif. Kemudian dilakukan pengembangan dengan PCR dan ternyata terkonfirmasi positif Covid-19.
Padahal pasien tersebut baru lima hari berada di Timika. Pemeriksaan dilakukan pada kontak erat namun hasilnya positif dengan kondisi baik-baik saja.
Kasus lainnya diungkapkan Reynold, ditemukan saat kontingen hendak pulang. Totalnya ada 13 orang. Tapi semuanya sudah tertangani. Dokter spesialis paru RSUD Mimika sudah menangani dan kondisinya sehat.
“Atas pertimbangan itu dianjurkan untuk isolasi di RSUD tapi bukan dirawat,” tegasnya. Ada tiga orang yang menjalani isolasi di hotel namun tetap dalam pengawasan.
Menurut Reynold, temuan ini sangat rendah karena total pemeriksaan mencapai 3.000 sementara yang positif hanya 13.
“Gambaran ini menunjukkan jangan ragu dengan vaksin. Atlet dan ofisial sudah divaksin tuntas dua dosis dan tetap berprestasi,” tegasnya.
Jadi ditegaskan Reynold, meski ada temuan kasus namun ini tidak bisa dinyatakan sebagai klaster PON. “Pasti ada kasus, tapi bukan klaster baru. Tidak ada klaster baru karena semua kontak erat sudah PCR dan negatif,” tandasnya. (*/Selvi)
Sumber: InfoPublik.id